Banjir Bandang Rendam Tiga Kampung di Sangihe, Tamuntuan: Syukur Tak Ada Korban Jiwa

Kronologi, Sangihe – Bencana alam kembali menerjang Pulau Sangihe. Jika sebelumnya warga pesisir pantai ditimpa bencana akibat gelombang besar, kali ini yang menjadi korban adalah warga yang tinggal di Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kecamatan Tamako dan Kecamatan Manganitu Selatan.

Hujan deras yang mengguyur Pulau Sangihe semenjak Senin malam hingga Selasa dini hari, menyebabkan tiga kampung terendam banjir setinggi dada dan lutut orang dewasa. Ketiga kampung tersebut yakni Kampung Dangho Kecamatan Tamako, Kampung Leine dan Kampung Kaluwatu Kecamatan Manganitu Selatan.

Meski tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut, namun sejumlah rumah warga yang berada di DAS mengalami kerusakan akibat diterjang banjir. Tak hanya itu, barang berharga seperti mesin tempel milik warga di Kampung Dagho juga ikut lenyap akibat banjir.

Terparah adalah Kampung Laine, di mana ketinggian air mencapai dada orang dewasa. Selain rumah warga, gedung gereja di kampung yang telah menjadi langganan banjir itu turut terendam air.

Penjabat (Pj) Bupati Sangihe, Rinny Tamuntuan yang turun langsung ke tiga kampung yang terdampak bencana mengaku prihatin. Namun ia mengucap syukur karena tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

“Saya tentunya sangat prihatin dengan bencana banjir bandang ini. Syukurnya tidak ada korban jiwa. Kehadiran saya di tengah warga yang terdampak bencana ini, sebagai bentuk perhatian serta kepedulian pemerintah kepada masyarakat,” ujar Tamuntuan, seraya mengimbau kepada seluruh warga agar tetap waspada.

Dalam kesempatan itu, Tamuntuan menyerahkan bantuan kepada warga yang terdampak bencana, berupa makanan siap saji, tikar, kasur, pakaian serta susu bagi anak balita.

Sementara terkait penanggulangan bencana tersebut, Tamuntuan telah memerintahkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Wandu Labesi, untuk segera mendata jumlah rumah warga serta fasilitas umum yang rusak.

Penulis: Ronal Katiandagho