Deklarasi Ade Armando dkk ke Ganjar Dinilai ‘Pressure Power’ ke Megawati

Kronologi, Jakarta – Sejumlah pegiat media sosial (medsos) loyalis Jokowi mengatasnamakan diri ‘Ganjarian Spartan’ bulat bersatu mendukung politikus PDIP Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024.

Beberapa nama seperti Ade Armando, politikus PSI Guntur Romli, Eko Kuntadhi, hingga Denny Siregar, tergabung di dalamnya.

Dalam tiga tahun terakhir nama-nama tersebut cukup populer di media sosial, terutama karena kerap di barisan paling depan dalam membela kebijakan pemerintahan Jokowi.

“Kenapa nama spartan? Kita pakai karena kata spartan lebih bertenaga daripada relawan, tak kenal henti pada loyalitas pada kesetiaan, yakin penuh percaya diri,” kata Guntur Romli selaku ketua kelompok tersebut, Rabu kemarin.

Lantas, apakah dukungan Ganjarian Spartan merupakan sinyal dukungan Jokowi ke Ganjar di 2024?

Pakar komunikasi politik dari Universitas Multimedia Nusantara (UMN) Silvanus Alvin menilai manuver Ade Armando dkk lebih kepada desakan atau menekan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri agar memilih Ganjar.

Menurut dia, Ade Armando cs tengah mencoba untuk mengulang kisah pencalonan Jokowi pada Pilpres 2014 silam.

Menurut Alvin, setidaknya ada dua faktor Jokowi bisa dipilih oleh Mega pada 2014 untuk maju sebagai capres. Pertama, menampilkan sosok sederhana; kedua, populer dan tingkat elektabilitas tinggi.

Menurutnya, dua faktor itu yang kini tengah coba dibangun kembali oleh Ganjar.

“Dengan demikian keberadaan para Spartan tersebut sebagai ‘pressure power’ kepada pemegang tiket yakni Megawati. Saya melihat tujuan akhir dari deklarasi ini adalah mengulang kisah Jokowi,” kata Alvin.

Alvin mengaku tidak yakin deklarasi para spartan politik segaris dengan dukungan Jokowi kepada Ganjar. Sebab, hal itu menurut dia harus dibuktikan.

Di sisi lain, Alvin menilai Ganjar juga perlu menunjukkan sikap tegas: apakah dirinya bersedia atau menolak jika dicalonkan maju. Menurutnya, sikap itu perlu agar tak menimbulkan ketegangan di internal PDIP.

“Memang secara keilmuan, komunikasi Indonesia dikenal sangat high context yang dapat menimbulkan beragam makna. Di sini perlu ketegasan low context mau maju atau tidak maju,” katanya.

Bisa Jadi Bumerang Buat Ganjar

Pengamat politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Jati menilai anggapan deklarasi Ganjarian Spartan terhadap Ganjar sebagai sinyal dukungan Jokowi terlalu spekulatif. Wasis justru khawatir dukungan tersebut malah menjadi bumerang bagi kader PDIP tersebut.

Menurutnya, deklarasi terhadap Ganjar malah bisa berpotensi kembali menimbulkan friksi di internal PDIP. Terlebih, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri beberapa kali sudah menegaskan urusan pencalonan presiden merupakan hak mutlak dirinya.

“Apalagi kemarin ketika di momen ultah, Megawati sudah menegaskan kalau nominasi capres adalah urusan ketum,” kata Wasis seperti dikutip dari cnnindonesia, Rabu (18/1/2023).

Dia meyakini deklarasi tersebut dilakukan hanya untuk menaikkan nilai tawar politik Ganjar. Sebab, semakin tinggi nilai tawar, potensi Ganjar untuk mendapat tiket pencalonan dari PDIP semakin besar.

“Yang bisa tangkap adalah mereka tentu berupaya menaikkan daya tawar politik GP (Ganjar Pranowo) lewat deklarasi seperti itu, agar kalau semakin kuat vibrasi dukungan tersebut, bisa mendapat tiket nominasi parpol,” katanya.

Editor: Alfian Risfil A