Megapolitan
Perumda Pasar Jaya: 920 Ton Beras Busuk di Pulo Gadung Bukan Bansos

Kronologi, Jakarta – Perumda Pasar Jaya buka suara terkait temuan beras busuk dan menguning di tempat penyimpanan di Pulo Gadung, Jakarta Timur, yang sempat ramai diperbincangkan publik beberapa waktu lalu. Timbunan beras 920 ton itu diduga berasal dari program bantuan sosial (bansos) COVID-19, yang tak tersalurkan.
Sekretaris Perusahaan Perumda Pasar Jaya Muhammad Fachri mengaku, beras yang rusak dan menguning itu merupakan sisa dari stok cadangan pengaman (buffer stock) usaha retail Perumda Pasar Jaya, bukan untuk bantuan sosial (Bansos) COVID-19 pada 2020.
“Untuk beras di gudang Pulo Gadung itu sisa usaha Pasar Jaya dari usaha retail,” ujar Fachri di Jakarta, Rabu (18/1/2023), seperti dilansir dari Antara.
Fachri menjelaskan, bahwa total beras di gudang itu ada sebanyak 920 ton dan merupakan stok pengaman yang disediakan untuk menjaga operasional produksi.
Akan tetapi, pengadaan beras tersebut berbarengan dengan periode pengadaan penyaluran bansos.
“Pasar Jaya saat penugasan periode April-Desember 2020 itu ada 11 tahap penyaluran bansos. Di tiap tahap itu ada yang di-buffer, itu yang dilakukan Pasar Jaya,” kata Fachri.
Lebih lanjut, Fachri menyampaikan bahwa penugasan Bansos penanggulangan COVID-19 pada Perumda Pasar Jaya telah diselesaikan seluruhnya secara tuntas pada 2020.
“Pasar Jaya dalam hal bansos sudah menuntaskan pekerjaannya. Apa yang sudah diamanatkan Dinsos untuk penyaluran itu sudah selesai. Iya, itu April-Desember 2020, bansos Pasar Jaya sudah tuntas,” ucap Fachri.
Sebelumnya, kabar dugaan penimbunan beras untuk bansos COVID-19 disampaikan oleh pegiat media sosial, Rudi Valinka, melalui akun Twitter-nya, yakni @kurawa. Rudi menyampaikan bahwa beras itu tersimpan di gudang sewaan yang berlokasi di kawasan Pulo Gadung.
“Temuan Dugaan Korupsi Program Bansos Pemprov DKI tahun 2020 senilai Rp2,85 triliun. Hasil audit forensik Ernst & Young yang belum dibuka ke publik neh,” ujar Rudi dalam akun Twitter @kurawa.
Rudi menyebut semua berawal dari info ‘whistle blower’ yang mengabarkan adanya penimbunan beras bansos milik Pasar Jaya tahun anggaran 2020 yang masih tersimpan di gudang sewaan di Pulo Gadung.
Rudi menyebut, pada 2020, Dinas Sosial DKI Jakarta menunjuk tiga perusahaan untuk penyaluran paket sembako, yaitu Perumda Pasar Jaya, PT Food Station dan PT Trimedia Imaji Rekso Abadi.
Nilai kontrak Perumda Pasar Jaya untuk penyaluran 11 tahap sebesar Rp2,85 triliun.
Cuitan itu juga menyertakan kondisi beras di gudang itu dalam kondisi menumpuk dan tampak menguning serta rusak. Rudi juga menyertakan analisis vendor hingga penyuplai yang mendapat jatah pengadaan bansos DKI Jakarta dan memuat sejumlah nama.
Editor: Alfian Risfil A
-
Regional6 hari ago
Ajudan Kapolda Gorontalo Ditemukan Tak Bernyawa, Ada Luka Tembak
-
Regional6 hari ago
Polda Gorontalo Angkat Suara soal Temuan Mayat Ajudan Kapolda
-
Regional7 hari ago
Anak 11 Tahun Diduga Dilecehkan Kepala Desa di Mootilango
-
Regional4 hari ago
Pendapat Dokter Forensik Mabes Polri usai Visum Briptu Rully
-
Regional4 hari ago
Polda Gorontalo: Briptu Rully Bukan Ajudan Kapolda, tapi Spripim Pengamanan
-
Regional5 hari ago
Olah TKP Penemuan Mayat Ajudan Kapolda Selesai, Police Line Dicopot
-
Headline7 hari ago
Soal Tolak Timnas Israel, Gus Yahya PBNU: Apa Gunanya Buat Palestina?
-
Regional5 hari ago
Polda Gorontalo Ucapkan Bela Sungkawa untuk Almarhum Briptu R