Megapolitan
Suara Gerindra di DKI Diprediksi Jeblok Jika Sandiaga Uno Hijrah ke PPP

Kronologi, Jakarta – Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno dikabarkan hanya tinggal menunggu waktu untuk hijrah ke PPP. Kabarnya Sandi lebih nyaman dengan gaya politisi di Partai Ka’bah ketimbang di Gerindra.
Hal ini dinilai bisa mengancam suara Gerindra di Jakarta pada Pemilu 2024 mendatang.
Sebab, pendukung eks Wagub DKI pendamping Anies Baswedan itu lumayan signifikan di Ibu Kota.
Diketahui, saat berduet dengan Anies Baswedan di Pilkada DKI 2017, nama Sandi moncer. Saat itu Sandi hobi blusukan dan menyapa masyarakat.
“Ini ancaman buat Gerindra di Jakarta. Harus waspada saja,” kata pengamat politik Adib Miftahul kepada wartawan, Rabu (10/1/2023).
Pendiri Kajian Politik Nasional (KPN) ini menyatakan, ancaman Gerindra di ibu kota bukan omong kosong. Karena, beberapa tokoh Gerindra di Jakarta juga mulai jenuh.
“Harus ada gebrakan. Kalau tidak bisa saja pendukung Sandi di ibu kota loncat ke PPP,” bebernya.
Apalagi survei elektabilitas partai di Jakarta ada penurunan signifikan untuk Gerindra. Partai besutan Prabowo itu sudah kesalip oleh PKS.
PDIP misalnya 22,8 persen, PKS 18,1 persen dan Gerindra 11,2 persen. Disusul NasDem 8,8 persen, Demokrat 6,4 persen, Golkar = 4,8 persen, PPP = 4,0 persen dan PKB 3,7 persen.
Wakil Ketua Umum Arsul Sani mengaku jika polemik Sandiaga Uno yang dikabarkan akan pindah ke PPP untuk maju Pilpres 2024 membawa dampak besar bagi partai berlambang Ka’bah itu. Sebab, dia menyebut saat ini PPP tidak memiliki tokoh yang potensial seperti Sandiaga Uno.
“Jadi ini memang memang menarik apalagi kami harus akui, saat ini kami tidak punya tokoh internal yang sosoknya misalnya di mata publik itu sekuat Pak Sandi atau Pak Erick Thohir begitu loh,” kata Arsul, kepada wartawan, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (10/1/2023).
“Nah sekarang tumbuhlah saya lihat di Jogja di daerah-daerah lain ya Mas sandi Uno ya itu kemarin di Jawa Tengah dan di kalangan wanita Persatuan Pembangunan itu Pak Erick Thohir begitu loh,” ucapnya.
Tak hanya itu, polemik yang terjadi saat ini, menurutnya, memberikan keuntungan baik bagi Sandi maupun PPP atau simbiosis mutualisme. Yang mana, PPP mendapat perhatian dari publik dan Sandi mendapat forum untuk menyampaikan gagasannya.
“Nah jadi ya apa ya ini ibarat simbiosis mutualisme juga lah begitu ya, PPP-nya juga dapat benefit, ya paling enggak benefitnya apa dapat liputan media yang luas lah itu ya,” ujar Arsul.
“Tentu Pak Sandi dan Pak Erick juga ya punya tempat, punya forum untuk mengekspresikan gagasan-gagasannya ya mengenalkan dirinya kepada masyarakat,” sambungnya.
Kendati demikian, perihal bergabungnya Sandi ke PPP sepenuhnya menjadi hak Menparekraf untuk memutuskan. Arsul tak menampik, jika pihaknya senang kalau memang Sandi akan memilih PPP untuk berlabuh nanti menuju 2024.
“Saya tidak bisa katakan adalah PPP akan senang kalau dapet orang-orang atau bergabung orang-orang yang sekaliber seperti Pak Sandi itu begitu loh. Bahkan berharapnya banyak begitu loh Sandi-Sandi Uno yang lain itu juga,” imbuh Arsul.
Editor: Alfian Risfil A
-
Regional6 hari ago
Ajudan Kapolda Gorontalo Ditemukan Tak Bernyawa, Ada Luka Tembak
-
Regional6 hari ago
Polda Gorontalo Angkat Suara soal Temuan Mayat Ajudan Kapolda
-
Regional4 hari ago
Pendapat Dokter Forensik Mabes Polri usai Visum Briptu Rully
-
Regional5 hari ago
Polda Gorontalo: Briptu Rully Bukan Ajudan Kapolda, tapi Spripim Pengamanan
-
Regional6 hari ago
Olah TKP Penemuan Mayat Ajudan Kapolda Selesai, Police Line Dicopot
-
Regional6 hari ago
Polda Gorontalo Ucapkan Bela Sungkawa untuk Almarhum Briptu R
-
Headline6 hari ago
BEM UI Bikin Meme Puan Berbadan Tikus, Teddy Garuda: Mahasiswa Jangan Sampai Jadi Pion
-
Regional1 hari ago
HP Briptu Rully Akan Diperiksa Bareskrim Polri Pakai Cellebrite