13 Proyek PEN Masuk SCM 2, Dinas PU Gorut Akan Lakukan Pemutusan Kontrak?

Kronologi, Gorontalo – Menjelang akhir Tahun 2022 Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kabupaten Gorontalo mengalami banyak kendala dalam proses pekerjaan proyek yang dibiayai dengan Dana PEN.

Kepala Dinas PU, Haris Latif menyampaikan dari 22 proyek PEN yang berada di dinasnya, hanya ada beberapa yang dapat diselesaikan hingga tuntas. Setelah melakukan evaluasi, pihaknya mendapatkan deviasi-deviasi yang tinggi.

“Dan kita sudah berikan peringatan pertama seperti Show Cause Meeting (SCM) 1. Dari 22 paket itu tidak semua, hanya 13 paket yang dikenakan SCM. Berdasarkan time schedule penyedia jasa yang tidak capai target,” ujar Haris ditemui, Kamis (8/12/2022).

Setelah SCM 1 tersebut Haris menyampaikan pihaknya telah memberikan teguran dan memberikan waktu dua minggu untuk mencapai target 30 persen yang pekerjaannya masih 20 persen kebawah.

“Dan ketika tidak capai kita berikan SCM 2. Rata-rata pekerjaan sudah SCM 2 di 13 paket tersebut, dan sudah ada yang mau SCM 3,” terang haris.

Setelah SCM 3 dikenakan, maka pihaknya akan mengarahkan ke pemutusan kontrak. Namun dalam regulasi ia menerangkan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) mempunyai keyakinan untuk memberi kesempatan atau perpanjangan waktu itu bisa dilaksanakan.

Hal tersebut bisa diberikan dengan catatan memberikan keyakinan ke PPK dengan ketersedian alat dan material.

“Kalau tidak ada pemberian keyakinan kita putus kontrak dari pada diperpanjang. Tetap begitu juga progresnya,” tegasnya.

Haris sendiri tidak merinci 13 paket pekerjaan yang telah memasuki SCM 2 tersebut, hanya saja ia mengatakan pekerjaan proyek PEN saat ini masih berada di angka 40 persen hingga 60 persen. Yang seharusnya pada 28-30 Desember harus selesai.

“Hanya yang dari tidak selesai itu kita pilah-pilah, ada yang diberikan waktu tapi tidak mampu dari pada itu, kita putus kontrak saja,” tutupnya.

Penulis : Dani Baderan