Regional
Asosiasi BPD dan PAPDESI Kritik Keras Bank SulutGo: Antrian Kelamaan, Uang Habis

Kronologi, Gorontalo – Ketua Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Riyon W. Ali dan Ketua Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa (PAPDESI) Kabupaten Gorontalo Wowiling Habibullah mengkritik keras pelayanan Bank Sulawesi Utara-Gorontalo (SulutGo) Cabang Limboto selaku mitra pemerintah desa dalam penyaluran dana desa.
Kata Riyon, Bank SulutGo tidak menepati janji seperti pada sosialiasasi awal yang akan menyediakan loket khusus untuk pelayanan transaksi penyaluran dana desa di bank cabang dan unit-unit di wilayah Kabupaten Gorontalo.
“Sampai saat ini Bank SulutGo tidak pernah menyediakan hal yang dijanjikan sebelumnya. Janji menyediakan loket khusus untuk pelayanan
transaksi tanpa harus melalui nomor antrian sebagaimana antrian nasabah pada umumnya tak terealisasi,” ujar Riyon, Rabu (30/11/2022).
“Yang lebih parah pada hari penarikan dana desa, kepala desa dan bendahara desa telah mengikuti semua prosedur bank, bahkan berjam-jam melakukan antrian seperti nasabah lainnya. Namun, saat tiba giliran mereka pihak teler menyampaikan ketersediaan uang di bank habis,” sambung Riyon.
Ia mengungkapkan, keluhan para kepada desa dan bendahara desa tersebut bukan tanpa alasan. Selain telah dijanjikan oleh pihak bank pada proses sosiasi juga mengganggu pelayanan pemerintah kepada masyarakat di tingkat desa.
“Atas nama Asosiasi BPD di Kabupaten Gorontalo, kami meminta Bupati Gorontalo untuk melakukan evaluasi kerjasama dengan Bank SulutGo, bila perlu bank penyalur dana desa diganti dan dipindahkan ke bank lain yang lebih baik,” tegas Riyon.
Senada dengan Riyon, Ketua Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa (PAPDESI), Wowiling Habibullah menyampaikan telah sering menerima keluhan dari para kepada desa dan bendahara desa atas ketidaknyamanan pelayanan Bank SulutGo dalam penyaluran dana desa.
“Kami (PAPDESI) meminta dengan tegas kepada Bupati Gorontalo untuk memindahkan bank penyaluran dana desa ke bank lain yang memiliki fasilitas hingga ke tingkat kecamatan,” tegas Wowiling.
Selain itu, kata Kepala Desa Hutadaa ini, keberadaan Bank SulutGo di Kabupaten Gorontalo tidak pernah memberikan manfaat dan konpensasi atas kerja sama yanh sudah dilakukan dalam rangka mendukung berbagai kegiatan di tingkat desa.
“Bagi kami pemerintah di tingkat desa, Bank SulutGo tidak pernah memberikan manfaat dan kompensasi atas kerjasama dalam rangka mendukung berbagai kegiatan di tingkat desa, seperti dalam bentuk support dukungan sponsor kegiatan dan provit sharing. Padahal ada dana desa (silva) yang berjumlah puluhan milar dalam setiap tahunnya yang mengendap di Bank SulutGo,” tutup Wowiling.
Sementara itu, Direktur Bank SulutGo Cabang Limboto, Tomy Gobel, saat dihubungi tak memberikan banyak komentar. Tomy menyampaikan, masih sementara melaksanakan tugas di luar daerah.
“Saya masih tugas luar. Nanti bisa dihubungi kalau sudah balik (di Gorontalo),” jawab Tomy melalui pesan singkat Whatsapp.
Penulis: Even Makanoneng
-
Regional5 hari ago
Pemda Gorontalo Klaim Jaminan Pelaksanaan Proyek: 8 Perusahaan Tembus Rp3 Miliar
-
Nasional3 hari ago
PBNU Bela Baliho Erick Tohir: Yang Harus Dikecam Itu yang Jualan NU tapi Suul Adab
-
Regional3 hari ago
Polres Pohuwato Tangkap Warga Pemilik Puluhan Ribu Obat Ifarsyl
-
Headline3 hari ago
Survei SMRC: Anies Terus Menguat
-
Megapolitan5 hari ago
PT JakPro: Anggaran Formula E 2022 Selesai Diaudit, Hasilnya Wajar
-
Regional5 hari ago
Dianggap Langkahi Pimpinan Partai, Sekretaris DPC Gerindra Pohuwato Disorot
-
Headline5 hari ago
Surya Paloh ‘Ditegur’ Jokowi Gegara NasDem Deklarasi Anies Tanpa Komunikasi
-
Regional4 hari ago
Ali Polapa Sebut Jembatan Penghubung 15 Desa di Bongomeme Terancam Roboh