Headline
Endorse Capres Ala Jokowi Dikritik, Partai Garuda: Tak Langgar Aturan!

Kronologi, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) belakangan kerap memberikan arahan dan sinyal mengenai kriteria calon presiden (Capres) yang akan didukungnya di 2024.
Tak sedikit pihak yang mengkritik Jokowi karena dianggap terlibat aktif dalam dukung-mendukung terhadap Capres tertentu. Mengingat mantan Walikota Solo itu berstatus sebagai kepala Negara.
Partai Demokrat menyebut Jokowi tidak etis melakukan endorsement terhadap tokoh sebagai calon presiden 2024. Terakhir Jokowi memberikan kode dukungan kepada si ‘rambut putih’ Ganjar Pranowo dalam acara relawan Nusantara Bersatu di stadion GBK, Senayan.
Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani menilai, Jokowi tidak etis telah memperlihatkan keberpihakan dalam Pilpres 2024.
Namun, Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Garuda, Teddy Gusnaidi menyebut hal itu wajar dilakukan. Karena menurutnya, Jokowi punya tanggung jawab terhadap sosok presiden pengganti dirinya.
“Jokowi terus memberi sinyal melakukan dukungan terhadap bakal calon Presiden, walaupun belum memberikan nama, tapi dari cara Jokowi, itu menunjukkan bahwa beliau tidak akan bersikap abstain dalam kampanye Capres-cawapres 2024 nanti, beliau akan bersuara dan terlibat,” kata Teddy dalam keterangan persnya, Selasa (29/11/2022).
Teddy mengatakan, Jokowi memang bukan Ketua Umum Partai Politik, tapi ia memiliki pemilih loyal yang akan mengikuti arahan untuk memilih Capres tertentu sebagai Presiden.
Dikatakannya, arahan dan sikap Jokowi tidak bisa dipandang sebelah mata, karena pada 2019 lalu ia memiliki suara pemilih yang sangat besar.
“Apa yang dilakukan Jokowi bukan sebuah pelanggaran, baik secara etika maupun secara aturan pemilu, karena memang dibolehkan. Yang bilang apa yang dilakukan oleh Jokowi melanggar aturan, adalah pihak yang takut kalah dalam Pemilu dan tentu tidak mengerti akan aturan,” tutur Teddy.
Lebih jauh, juru bicara Partai Garuda ini menilai Jokowi ingin apa yang telah dia lakukan selama 2 periode tidak sia-sia, serta dapat dilanjutkan oleh presiden selanjutnya. Pria asal Solo itu juga punya tanggung jawab untuk keberlanjutan agar Indonesia semakin maju, bukan malah kembali mundur.
“Saat ini Indonesia ibarat mesin yang fresh, sudah selesai diperbaiki kerusakannya dan sudah digunakan untuk menjalankan roda pemerintahan dengan baik selama ini. Jangan sampai mesin ini kembali rusak karena salah memilih Presiden. Makanya kenapa Jokowi ikut terlibat dalam kampanye di Pemilu 2024,” pungkas Teddy.
Editor: Alfian Risfil A
-
Regional5 hari ago
Pemda Gorontalo Klaim Jaminan Pelaksanaan Proyek: 8 Perusahaan Tembus Rp3 Miliar
-
Nasional3 hari ago
PBNU Bela Baliho Erick Tohir: Yang Harus Dikecam Itu yang Jualan NU tapi Suul Adab
-
Regional3 hari ago
Polres Pohuwato Tangkap Warga Pemilik Puluhan Ribu Obat Ifarsyl
-
Headline3 hari ago
Survei SMRC: Anies Terus Menguat
-
Megapolitan5 hari ago
PT JakPro: Anggaran Formula E 2022 Selesai Diaudit, Hasilnya Wajar
-
Regional5 hari ago
Dianggap Langkahi Pimpinan Partai, Sekretaris DPC Gerindra Pohuwato Disorot
-
Regional4 hari ago
Ali Polapa Sebut Jembatan Penghubung 15 Desa di Bongomeme Terancam Roboh
-
Headline5 hari ago
Surya Paloh ‘Ditegur’ Jokowi Gegara NasDem Deklarasi Anies Tanpa Komunikasi