Megapolitan
Minta Izin Tempur ke Jokowi, Ongen NasDem: Benny Picu Perang Saudara!

Kronologi, Jakarta – Potongan video Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani meminta izin bertempur ke Presiden Jokowi viral di sosial media dan group WA.
Benny dianggap memprovokasi Jokowi karena ingin mengahabisi para pihak yang disebutnya kerap menyerang pemerintah. Benny dinilai barbar.
Politisi Partai NasDem, Mohamad Ongen Sangaji menilai ulah Benny Rhamdani berbahaya karena memicu keresahan dan bikin situasi menjadi keruh. Dia pun menyebut Benny tak pantas jadi pejabat.
“Apa yang dikatakannya ini berbahaya. Nantang tempur. Tempur sama siapa? Memangnya, tempur Benny bisa menang dan memiliki kepal (tangan kuat),” kaya Ongen dalam keteteran tertulisnya, Senin (28/11/2023).
“Ini bisa memicu perang saudara dan benturan yang dapat memecah belah anak bangsa,” sesal Ongen
Ongen yang juga Ketua Dewan Pertimbangan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem DKI itu menjelaskan, jika memang ada yang menghina Presiden atau menghujat pemerintah ada Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan aparat kepolisian.
“Kok, malah ajak tempur sesama anak bangsa?. Saat ini Indonesia dalam keadaan baik-baik saja. Tak ada dikhawatirkan untuk tempur. Kalau ingin tempur memang Benny bisa menang?. Tempur itu tugasnya TNI,” tegas dia.
Menurutnya, sangat tidak layak pejabat negara yang juga pembantu Presiden sebagai Ketua BP2MI berbicara seperti itu di depan Presiden Jokowi langsung.
Sebab, ditegaskan dia, apa yang dikatakan Benny ini merupakan bentuk provokasi. “Orang-orang seperti tidak layak duduk dekat Presiden atau jadi pejabat negara. Kerjanya provokasi saja. Memang siapa yang takut sama Benny? Benny itu siapa? Apa bisa tangan kepal? Kalimat Benny itu bahaya, menancing yang belum ada,” tutur Ongen.
Dia menambahkan, bahwa berpolitik itu harus riang gembira, sejuk, santun, dan tenang tidak perlu lakukan provokasi yang membuat keresahan di tengah-tengah masyarakat. “Tempur itu wilayahnya TNI, bukan Benny,” tandasnya.
Sepeti diketahui, vidio audiensi ini viral di media sosial.
Berikut cuplikan pernyataan Benny yang dinilai memprovokasi Jokowi itu:
”Kita ini pemenang Pilpres, kita ini besar, tetapi serangan lawan terus. Sarannya adalah amplifikasi program-program dan keberhasilan bapak melalui Kemenkop. Kedua, kita gemes pak ingin melawan mereka. Kalau mau tempur lapangan, kita lebih banyak. Nah, kalau bapak tidak mengizinkan kita tempur di lapangan, melawan mereka, maka penegakkan hukum yang harus … Misalnya, setiap mereka yang selama ini mencemarkan nama baik, menyerang pemerintah, hasut, adu domba, penyebaran kebencian, semua bisa dijerat dengan hukum. Penegakkan hukum ini yang harus dilakukan. Maka Jika tidak, kami kehilangan kesabaran, ya udah kita yang menghadapi mereka di lapangan misalnya,”
Editor: Alfian Risfil A
-
Regional4 hari ago
Giliran Tiga Kaprodi Fakultas Kesehatan UMGo Diperiksa Penyidik
-
Nasional5 hari ago
PBNU Bela Baliho Erick Tohir: Yang Harus Dikecam Itu yang Jualan NU tapi Suul Adab
-
Regional6 hari ago
Polres Pohuwato Tangkap Warga Pemilik Puluhan Ribu Obat Ifarsyl
-
Headline6 hari ago
Survei SMRC: Anies Terus Menguat
-
Headline5 hari ago
KPK Tepis Direktur Penuntutan KPK Mundur Karena Dipaksa Tersangkakan Anies
-
Regional7 hari ago
Ali Polapa Sebut Jembatan Penghubung 15 Desa di Bongomeme Terancam Roboh
-
Regional5 hari ago
Kapolda Gorontalo Pastikan Kasus BST di Popayato Timur Tak Mandek
-
Regional6 hari ago
Puluhan Warga Desa di Magetan Demo, Tuntut Kades Diduga Cabul Diproses Hukum