Opini
Piala Dunia dan Kekukuhan Integritas

Oleh: Iqbal Mochtar
Bila anda kehilangan uang, uang bisa dicari. Bila mengalami gangguan kesehatan, kesehatan bisa dipulihkan. Tapi bila anda kehilangan karakter dan integritas, anda kehilangan segalanya.
Kalimat ketiga ini sementara dipraktekkan oleh Qatar, negara penyelengga piala dunia sepak bola 2022. Meski ditekan kiri-kanan, dihujat kiri-kanan, Qatar kokoh mempertahankan karakter dan integritasnya.
Sebagai negara yang menjunjung tinggi nilai Islam, Qatar bersikukuh bahwa nilai agama mereka harus tetap dihormati bagi siapapun yang datang ke negeri ini, termasuk fans sepak bola. Mereka menerapkan peraturan ketat : tidak memperbolehkan seks bebas, tidak boleh membawa dan mengkonsumsi alkohol selama pertandingan dan tempat umum dan tidak boleh mempromosikan LGBT. Saking kukuhnya, beredar berita Qatar menolak sejumlah pesawat yang akan masuk ke negeri ini. Dilaporkan sebuah pesawat dari Jerman yang menggunakan simbol LGBT ditolak masuk dan terpaksa mengganti pesawatnya di Oman sebelum diperbolehkan masuk Qatar. Virgin Atlantic mengumumkan tidak akan menggunakan gender-neutral uniform policy bagi pesawatnya yang akan terbang ke Qatar. Ini dilakukan demi menghormarti karakter dan integritas negeri Qatar.
Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani jelas menyampaikan negerinya menyambut baik siapapun yang datang ke Qatar, termasuk fans sepak bola, tanpa ada diskriminasi. Namun siapapun yang masuk ke negeri ini, perlu menghormati dan menghargai karakter, tradisi dan kultur negeri ini.
Qatar membuktikkan komitmennya. Mereka menyiapkan penyelenggaraan sepak bola dengan sangat baik. Mereka menggelontorkan dana yang sangat besar, US$ 91 milyar atau setara 3.400 triliun. Lebih dua kali lipat APBN Indonesia tahun 2021. Ini merupakan biaya penyelenggaraan terbesar sepak bola dunia yang pernah ada. Dan uniknya, mereka tidak mendapat pemasukan resmi dari FIFA. Mereka mempermudah fans sepak bola masuk; tidak lagi menggunakan visa dan cukup menggunakan aplikasi Hayya Card.
Tapi jangan coba-coba melanggar karakter dan prinsip yang mereka pegang. Ini yang namanya kekukuhan integritas; kekukuhan karakter. Untuk mempertahankan integritas dan karakter, tidak ada tawar menawar.
Dalam sebuah statemen yang beredar, Kepala Keamanan World Cup 2022 menegaskan: ‘Jika anda ingin mengekpresikan pandangan anda terhadap LGBT, lakukanlah pada masyarakat yang dapat menerima hal itu. Jangan datang dan menghina masyarakat secara keseluruhan. Kami tidak akan merubah agama kami untuk sebuah event 28 hari’.
Bahasa yang disampaikan Qatar jelas dan tegas. Menghormati semua orang tanpa diskriminasi, tapi saat yang sama, nilai-nilai yang mereka pegang juga perlu dihormati dan dihargai. Prinsip sederhana tampaknya memang berlaku universal: dimana kaki dipijak, disitu langit mesti dijunjung.
-
Regional6 hari ago
Pendapat Dokter Forensik Mabes Polri usai Visum Briptu Rully
-
Regional6 hari ago
Polda Gorontalo: Briptu Rully Bukan Ajudan Kapolda, tapi Spripim Pengamanan
-
Regional2 hari ago
HP Briptu Rully Akan Diperiksa Bareskrim Polri Pakai Cellebrite
-
Headline4 hari ago
Rotasi Polri, Helmy Santika Jadi Kapolda Lampung di Tengah Kasus Bunuh Diri Briptu Rully
-
Headline7 hari ago
Luhut: Orang di Luar Pemerintah Jangan Banyak Omong!
-
Headline3 hari ago
FIFA: Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023
-
Regional2 hari ago
Heriyanto Ingatkan Developer Perumahan untuk Sediakan TPU
-
Headline5 hari ago
KPK Usut Korupsi Cukai Rokok Sebasar Rp250 Miliar