Megapolitan
Wali Kota Jakbar Harus Bertanggung Jawab atas Insiden Sekeluarga Tewas Diduga Kelaparan

Kronologi, Jakarta – Desakan agar Wali Kota Jakarta Barat, Yani Wahyu Purwoko dicopot kian kencang pasca geger kabar empat orang sekeluarga tewas mengering di kawasan Kalideres, diduga akibat kelaparan.
Desakan tersebut datang dari beberapa aktivis dan LSM di Jakarta. Mereka menganggap Yani adalah orang yang harus bertanggung jawab atas insiden yang dianggap mencoreng Pemprov DKI itu.
Bahkan, beberapa aktivis sampai membuka bursa taruhan. Mereka menilai, kalau Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono bakal menyerap aspirasi para aktivis dan akan segera mencopot Yani dari kursi nomor satu Jakarta Barat.
Sebut saja Relawan Kesehatan (Rekan) Indonesia DKI Jakarta, Martha Tiana Hermawan, Ketua Forum Pemuda Peduli Jakarta (FPPJ) Endriansah dan Aliansi Pemuda Jakarta (APJ) serta Sahabat Pemuda Jakarta Barat (SPJB).
“Harus ada penyegaran di Jakbar, bukan hanya isu sekeluarga tewas dan viral tapi kinerja Yani memang layak dievaluasi,” tegas Endrinsyah dari FPPJ.
Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Wasekjen NU) Rahmat Hidayat Pulungan sebelumnya juga menyatakan perangkat negara yang paling bawah, harusnya punya data.
“Berapa warga mereka yang tidak mampu, karenakan pemerintah punya banyak program sosial untuk melindungi rakyat yang tidak mampu,” terang Rahmat.
Tetangga sebelah rumah keluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat, Tio (58) mengaku sempat melihat kaki salah satu korban, RG (71) terikat dengan plastik hitam sekitar 3 bulan lalu.
Seperti diberitakan, Yani sebelumnya meminta agar tidak berasumsi liar terkait penyebab kematian tersebut. “Kita ini jangan sampai terjebak oleh diksi tentang kelaparan ya,” katanya.
Yani juga berharap semua pihak menunggu hasil penyidikan polisi. Meski begitu, dia tak menampik fakta bahwa jenazah yang ditemukan dalam keadaan membusuk dan tidak ada bahan makanan di tubuh.
Sementara pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) mengevaluasi jajaran RT dan RW di Kalideres.
“Tadi saya ada rapat lagi dengan para lurah agar disampaikan pada ketua RW kemudian RT dan LMK di samping mengerjakan tupoksi (tugas pokok dan fungsi), kita juga tetap melihat kepada aspek lain,” kata Camat Kalideres, Naman Setiawan di Jakarta, Senin (14/11).
Menurut Naman, tugas RT dan RW di wilayah bukan hanya sekedar mendata saja. Tak kalah penting, membangun interaksi yang aktif dengan warga.
Interaksi juga harus dibangun antara jajaran RT atau RW kepada warga yang terkesan tertutup dengan lingkungan sekitar.
Bentuk interaksi tersebut bisa dimulai dari melibatkan warga dalam beberapa kegiatan lingkungan hingga membuat forum pertemuan warga.
“Barang kali untuk melakukan pendekatan, sehingga kita tahu apa sih permasalahan. Jika ada permasalahan kita pecahkan bersama sama,” jelas dia.
Tidak hanya itu, dia juga mengimbau para RT dan RW untuk aktif memanfaatkan media sosial untuk menjalin hubungan dengan sesama warga.
Editor: Alfian Risfil A
-
Regional1 hari ago
Nelson: Jika Keputusan DPP Tidak Sesuai, Saya Keluar dari PPP!
-
Regional4 hari ago
Jawaban Orang Tua Viecri soal Laporan Polisi Sopir Truk
-
Regional3 hari ago
Proyek Jalan GORR Pakai Material Timbunan Ilegal? Pengawas: Tanya Bos!
-
Nasional1 hari ago
Jokowi Dianggap Aneh Tak Tegur KSP Moeldoko yang Gugat SK Menkumham
-
Regional4 hari ago
Sopir Truk di Gorontalo Lapor Polisi Usai Dianiaya 2 Pejabat
-
Nasional4 hari ago
MK Alami Degradasi Moral Sejak Anwar Usman Jadi Adik Ipar Jokowi
-
Regional1 hari ago
Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Irwan: Sampah Ancaman bagi Manusia
-
Megapolitan4 hari ago
Kongres MAPKB Diharapkan Jadi Momentum untuk ‘Merefresh Ulang’ Keluarga Besar Betawi