Internasional
PKNU Korsel MoU dengan Delapan Kampus Indonesia

Kronologi, Busan – Ketua DPR RI Puan Maharani menyaksikan penandatangan kerja sama nota kesepahaman atau MoU antara Pukyong National University (PKNU), Korea Selatan dengan delapan perguruan tinggi Indonesia.
Acara penandatanganan MoU dilakukan oleh Rektor PKNU Prof Jang Young-Soo dan delapan rektor kampus di Indonesia usai pemberian gelar Doktor Honoris Causa Bidang Ilmu Politik kepada Puan Maharani dari PKNU Korea Selatan, di Jangbogo, Busan, Senin (7/11).
Universitas Nasional Pukyong merupakan salah satu lembaga pendidikan yang terdepan dalam bidang riset kelautan terutama untuk studi perikanan, maritim, dan juga pengembangan teknologi inovasi.
Adapun delapan kampus di Indonesia tersebut yakni, Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Mataram (Unram), Universitas Negeri Makassar (UNM), Universitas Negeri Padang (UNP), Universitas Negeri Semarang (Unnes), Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), dan Universitas Pattimura (Unpatti).
Kerja sama akademik ini bertujuan untuk mengembangkan jaringan para pihak dengan koneksi nyata dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan, ilmu pengetahuan-teknologi dan internasionalisasi. Para Pihak sepakat untuk mendorong kerjasama akademik melalui berbagai kegiatan.
Dalam perjanjian kerja sama itu, para pihak dapat menjalin ikatan persahabatan. Kemudian juga saling berkolaborasi akademik, melakukan pertukaran budaya dan personel (mahasiswa, cendekiawan, dan peneliti), serta memfasilitasi upaya kolaboratif lainnya yang mungkin dianggap bermanfaat bagi para pihak.
Perjanjian juga memungkinkan kerja sama di bidang khusus lainnya yang dapat disepakati bersama antara para pihak. Selanjutnya, para pihak pun diharapkan berusaha untuk membangun kemitraan kerjasama yang solid melalui kerjasama internasional di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan budaya, dan berkontribusi pada pencapaian pembangunan berkelanjutan dari semua pihak yang bergabung dalam perjanjian ini.
Puan Maharani menyatakan rasa bangganya dapat hadir menyaksikan penandatanganan MoU Pendidikan antara perguruan-perguruan tinggi di Indonesia dan PKNU. Menurutnya, kerja sama di antara perguruan tinggi antar negara merupakan hal yang semakin berkembang pesat saat ini.
“Dunia pendidikan tidak saja merupakan urusan domestik semata, namun sudah menjadi bagian kerja sama antar negara. Kolaborasi perguruan tinggi antar negara dapat berkontribusi untuk meningkatkan mutu perguruan tinggi dan kualitas sumber daya manusia suatu negara,” kata Puan.
“Pendidikan bagi generasi muda adalah investasi bagi masa depan suatu negara. Pendidikan adalah game changer yang dapat menjadi penentu maju atau mundurnya suatu negara,” lanjut mantan Menko PMK itu.
Puan juga berharap agar kerja sama pendidikan ini dapat berkontribusi mengatasi berbagai tantangan global yang dihadapi umat manusia seperti mengatasi dampak perubahan iklim, mengembangkan energi baru dan terbarukan, upaya mengatasi pandemi, dan mengembangkan teknologi digital yang terjangkau.
“Karenanya saya mendukung penandatanganan Nota Kesepahaman pada hari ini antara beberapa Universitas di Indonesia dan Universitas Nasional Pukyong,” ujar Puan.
“Saya ingin sampaikan bahwa pendidikan tinggi di Indonesia telah melakukan banyak terobosan. Salah satunya adalah dengan mendorong kerja sama antara universitas di Indonesia dengan universitas terkemuka dunia,” jelas Puan.
Puan lantas menyinggung soal jumlah mahasiswa Indonesia yang melakukan studi di Korea Selatan di mana per tahun 2021 jumlahnya sebanyak 2.006 orang. Jumlah tersebut termasuk mahasiswa Universitas Terbuka, mahasiswa Cyber Hankuk University of Foreign Studies dan mahasiswa Universitas Siber Asia (UNSIA).
Saat ini juga terdapat Asosiasi Peneliti Indonesia di Korea (APIK) yang beranggotakan 363 peneliti. Selain itu, perguruan tinggi di Indonesia telah didorong untuk melakukan kerja sama riset dengan perguruan tinggi atau lembaga riset di berbagai negara seperti Korea dengan fokus pada bidang green and blue Economy, post-pandemic eco-tourism, Technology and Medical Device, serta Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM).
Puan berharap penandatanganan Nota Kesepahaman tersebut akan terus mendorong semakin eratnya kerja sama pendidikan Indonesia dan Korea.
“Kehadiran kita semua di ruang ini dapat menjadi pendorong bagi pengembangan jaringan akademisi antara Indonesia dengan Korea khususnya untuk memajukan pendidikan keilmuan, inovasi dan teknologi,” ucap Puan.
Puan mengajak untuk menjadikan kerja sama yang ditandatangani saat ini sebagai momentum untuk membangun kolaborasi yang lebih luas antara sivitas akademika di Indonesia dan Korea.
“Saya berharap semakin banyak terbangun ´jembatan´ antara perguruan tinggi dan lembaga penelitian kedua negara untuk saling bekerja sama dalam melakukan riset-riset bersama, menciptakan inovasi, serta mengembangkan praktek terbaik (best practices),” papar Puan.
“Dan saya mengajak kita bersama untuk memperkuat komitmen untuk menjadi bagian dari solusi, dan pada saat bersamaan memajukan kerja sama pendidikan antara Indonesia dengan Korea. Saya menunggu implementasi konkrit dari kerja sama ini dapat dirasakan juga oleh masyarakat kedua negara dalam waktu dekat,” imbuhnya.
-
Regional6 hari ago
Pendapat Dokter Forensik Mabes Polri usai Visum Briptu Rully
-
Regional6 hari ago
Polda Gorontalo: Briptu Rully Bukan Ajudan Kapolda, tapi Spripim Pengamanan
-
Regional3 hari ago
HP Briptu Rully Akan Diperiksa Bareskrim Polri Pakai Cellebrite
-
Headline4 hari ago
Rotasi Polri, Helmy Santika Jadi Kapolda Lampung di Tengah Kasus Bunuh Diri Briptu Rully
-
Headline7 hari ago
Luhut: Orang di Luar Pemerintah Jangan Banyak Omong!
-
Headline3 hari ago
FIFA: Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023
-
Regional2 hari ago
Heriyanto Ingatkan Developer Perumahan untuk Sediakan TPU
-
Headline5 hari ago
KPK Usut Korupsi Cukai Rokok Sebasar Rp250 Miliar