MAKI Minta Polda Gorontalo Tak ‘Lembek’ Usut Kasus Penangkapan Ribuan Karung Batu Hitam 

Kronologi, Jakarta – Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman menyoroti proses hukum kasus penangkapan batu hitam di Gorontalo.

Pasalnya, Polda Gorontalo dianggap lamban dalam mengusut kasus yang terungkap pada 10 September bulan lalu.

Diketahui, perkara yang melibatkan barang bukti ribuan karung batu hitam yang nilainya diduga mencapai miliaran rupiah tersebut belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka. Begitu juga siapa pemilik dari batu hitam itu hingga kini belum jelas.

Boyamin mengatakan, di tengah jatuhnya nama baik dan kepercayaan publik terhadap kepolisian, mestinya polisi bisa bekerja lebih serius.

“Polda tidak boleh pandang bulu terkait penegakan hukum terutama ini soal tambang ilegal. Mestinya Polda bersikap tegas,” kata Boyamin kepada Kronologi.id, Selasa (25/10/2022).

“Jadi, ini jangan sampai mempermalukan sistem hukum kita,” sambungnya.

Dia menegaskan, dalam kasus ini polisi harus menunjukkan kepada masyarakat bahawa penagakan hukum betul-betul tegas, keras dan terukur.

“Apalagi, ini menyangkut jenis bahan tambang kekayaan alam kita. Dan masyarakat kita sangat peduli terhadap tambang di dalam negeri, sehingga penegakan hukum harus cepat dan segera memproses,” jelas Boyamin.

Terlebih, dia juga mengingatkan, sebelumnya kasus serupa sudah pernah terjadi dan berhasil ditangkap di Polda Jawa Timur, dimana saat itu pelakunya adalah warga negara asing.

“Kalau orang kita di luar negeri melakukan  pelanggaran kan selalu diproses dengan tegas. Kalau (polisi) kita lembek, justru nanti kita dihina orang,” imbuh Boyamin.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Gorontalo, Kombes Pol Wahyu Tri Cahyono diketahui, sebelumnya mengaku bahwa perkara batu hitam tersebut hingga saat ini masih terus diproses.

“Tetap berproses,” jawabnya singkat lewat pesan WhatsApp, saat dikonfirmasi Kronologi.id pada Minggu (23/10/2022).

Editor: Alfian Risfil