Waspada! Kasus Kejahatan Seks Anak di Bawah Umur di Sangihe Sudah Memprihatinkan

Kronologi, Sangihe – Meningkatnya kasus kejahatan seksual terhadap anak di bawah umur yang terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Kepulauan Sangihe sudah sangat memprihatinkan. Kondisi ini patut diwaspadai oleh para orang tua yang memiliki anak gadis agar menaruh perhatian serta lebih ketat dalam hal pengawasan terhadap mereka.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Sangihe, Vebe Adriani Bawole, Rabu (13/10/2022). Menurutnya, jumlah kasus kejahatan seksual terhadap anak di bawah umur selang Januari hingga September 2022 telah menyentuh angka 49 kasus.

“Berdasarkan data serta jumlah pengaduan kasus yang diterima DP3A Sangihe, sejak Januari hingga September 2022 mencapai 49 kasus, di mana peningkatanya sangat signifikan di banding tahun 2021,” ujar Bawole.

Ia menyebut, kasus kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur paling banyak terjadi di wilayah Kota Tahuna, dan di Kecamatan Tabukan Utara. Dengan menonjolnya kasus tersebut, pihaknya pun akan menggelar sosialisasi yang terfokus di Kecamatan Tahuna Induk, Tahuna Timur dan Kecamatan Tahuna Barat serta Kecamatan Tabukan Utara.

“Pada acara sosialisasi nanti, Dinas P3A akan mengundang Kapolres Sangihe untuk menjadi pembicara utama, di mana pelaksanaannya akan difokuskan di wilayah Kota Tahuna serta Kecamatan Tabukan Utara,” kata Bawole.

Selain itu, lanjut Bawole, para orang tua, guru serta anak-anak perempuan akan diundang untuk mengikuti acara sosialisasi tersebut. Dirinya berharap, arahan serta imbauan dalam hal mencegah dan mengantisipasi terjadinya kasus kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur di daerah ini dapat teratasi.

Penulis: Ronal Katiandagho