Headline
Demokrat Curiga Kenaikan Harga BBM untuk Dana Proyek IKN

Kronologi, Jakarta – Ketua Bapillu Partai Demokrat Andi Arief mengkritik kenaikan harga BBM. Dia mensinyalir langkah ini untuk mengeruk APBN dari keringat rakyat.
Andi mencurigai kalau keuntungan dari naiknya harga BBM ini sebagai akal-akalan pemerintah untuk dana pembangunan proyek seperti Ibu Kota Negara (IKN).
“Ini rakyat mencurigai bukan untuk kegiatan rakyat tapi untuk bangun proyek mercusuar ibu kota negara dan lain sebagainya,” kata Andi Arief, Sabtu (3/9/2022).
Andi lantas menyoroti argumentasi alasan pengalihan subsidi ini karena banyak dinikmati masyarakat kelas atas. Dia menilai argumentasi itu bohong.
“Pemerintah Jokowi menaikkan harga BBM bersubsidi bahasa lainnya dikemas dengan mengalihkan subsidi, ini bahas halus sebetulnya dari bagaimana mengambil modal APBN dari rakyat,” katanya.
“Kalau kita tidak bisa memberikan banyak kepada rakyat sebetulnya kita tidak boleh mengambil apa yang sudah dia dapat. Itu lah prinsip, kalau sangat terpaksa mungkin sangat bisa dilakukan tapi alasannya mesti jelas,” lanjutnya.
“Jadi, argumentasi bahwa BBM dialihkan subsidi karena dinikmati orang-orang kaya itu argumentasi bohong, fiksi. Kenapa? karena masyarakat kita sudah terbelah, ada masyarakat mampu, masyarakat tidak mampu, masyarakat miskin, mendekati miskin, dan masyarakat sangat miskin. Dia hidupnya tergantung pada tetesan dari orang kaya itu, orang-orang sangat mampu kalau bahasa Sri Mulyani,” ujarnya.
“Jadi itu ilmu bohong bahwa hanya berdampak pada orang-orang mampu, itu ilmu bohong karena banyak rakyat bergantung dan pada akhirnya hukum cuci produksi adalah dia menaikkan ongkos produksi dan menaikkan harga-harga di pasar,” lanjut Andi Arief.
Andi lalu menilai langkah menaikkan BBM ini sudah kelewat batas. Dia menegaskan partainya menolak kenaikan BBM ini.
“Saya kira ini pemerintah sudah melewati batas cross the line, kita nggak tahu apa yang akan menjadi respons rakyat. Kalau Partai Demokrat sudah menolak ini semua,” ujarnya.
BBM Naik
Presiden Jokowi sebelumnya buka suara soal harga BBM subsidi naik. Menurut Jokowi harga BBM subsidi akan mengalami penyesuaian.
“Mestinya uang negara itu diprioritaskan untuk subsidi masyarakat yang kurang mampu. Dan pemerintah saat ini harus membuat keputusan dalam situasi sulit. Ini adalah pilihan terakhir pemerintah yaitu mengalihkan subsidi BBM,” kata Jokowi dikutip dari keterangan Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Sabtu (3/9/2022) siang.
“Sehingga harga beberapa jenis BBM yang selama ini dapat subsidi akan mengalami penyesuaian,” tegas Jokowi.
Sementara itu, Menteri ESDM Arifin Tasrif merinci harga BBM yang naik antara lain:
-Pertalite dari Rp 7.650 per liter jadi Rp 10.000 ribu per liter.
-Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter jadi Rp 6.800 per liter.
-Pertamax non subsidi dari Rp 12.500 per liter jadi Rp 14.500 per liter.
Editor: Alfian Risfil A
-
Regional24 jam ago
Nelson: Jika Keputusan DPP Tidak Sesuai, Saya Keluar dari PPP!
-
Regional4 hari ago
Jawaban Orang Tua Viecri soal Laporan Polisi Sopir Truk
-
Regional3 hari ago
Proyek Jalan GORR Pakai Material Timbunan Ilegal? Pengawas: Tanya Bos!
-
Nasional1 hari ago
Jokowi Dianggap Aneh Tak Tegur KSP Moeldoko yang Gugat SK Menkumham
-
Regional4 hari ago
Sopir Truk di Gorontalo Lapor Polisi Usai Dianiaya 2 Pejabat
-
Nasional4 hari ago
MK Alami Degradasi Moral Sejak Anwar Usman Jadi Adik Ipar Jokowi
-
Regional1 hari ago
Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Irwan: Sampah Ancaman bagi Manusia
-
Megapolitan4 hari ago
Kongres MAPKB Diharapkan Jadi Momentum untuk ‘Merefresh Ulang’ Keluarga Besar Betawi