Headline
Tirta Lunggana Minta Pidato Suharso soal Amplop Kiai Tak ‘Digoreng’

Kronologi, Jakarta – Ketua DPW PPP DKI Jakarta Guruh Tirta Lunggana membela Ketua Umum (Ketum) DPP PPP Suharso Monoarfa atas polemik ‘amplop kiai’ yang disampaikan di acara Pembekalan Antikorupsi Politik Cerdas Berintegritas (PCB) di KPK pertengahan Agustus lalu.
Dia meminta semua pihak untuk tidak mempersoalkannya secara berlebihan, terlebih sang Ketum sudah mengaku khilaf dalam membuat ilistrasi dan sudah meminta maaf secara terbuka atas pernyataannya yang dianggap keliru.
“Saya kira, persoalan itu tidak usah dibesar-besarkan lagi, jangan digoreng-goreng lah,” kata Tirta Lunggana, kepada wartawan, Selasa (30/8/2022).
Tirta yang kebetulan hadir di acara tersebut, mengatakan, bahwa pidato Suharso yang memicu polemik beberapa hari terakhir itu merupakan cuplikan yang sudah dipotong sehingga ‘disalahtafsirkan’.
“Saya pastikan, itu pidato yang beredar sudah dipotong, mungkin sengaja ada yang viralin di medsos,” ungkap Tirta.
“Saya kan hadir disitu waktu pembekalan antikorupsi KPK, makanya tau,” sambungnya.
Tirta mengaku yakin, bila pidato Suharso didengarkan secara utuh akan dipahami oleh masyarakat. Alih-alih hanya sekedar mendengar cuplikan yang sudah dipotong.
Anak Alm Haji Lulung ini menekankan, bahwa pidato itu tidak berdiri sendiri dan merupakan pidato yang cukup panjang dan disampaikan dalam konteks merespons sambutan yang sebelumnya disampaikan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron.
“Semua yang disampaikan oleh Ketum maupun pimpinan KPK itu konteksnya edukasi soal pencegahan korupsi, dan itu pembekalan untuk kami sebagai kader PPP,” paparnya.
Menurutnya, apa yang disampaikan Suharso dalam pidato itu tak bisa dilepaskan dari konteks materi sambutan pimpinan KPK dan tema acara.
“Jadi, harus juga dipahami konteksnya adalah materi sambutan Pak Nurul Ghufron, agar PPP itu jangan semuanya serba uang, itu harus dihindari,” jelas mantan Anggota DPRD DKI itu.
Dia pun menegaskan, saat itu dalam forum tersebut tidak ada yang merasa pidato Suharso keliru, apalagi sampai melecehkan para kiai yang sangat dihormati, terlebih PPP didirikan para ulama dan kiai.
Lebih jauh, dia pun mengaku aneh bila ada pihak-pihak yang coba menggoreng persoalan ini dengan posisi kursi Ketum PPP.
“Terlalu jauh saya kira, saat ini di internal PPP semuanya berjalan normal kok,” katanya.
Tirta pun memastikan, PPP Jakarta fokus melakukan kerja-kerja politik di sisa waktu sekitar 16 bulan menuju Pemilu 2024.
“Kami sepenuhnya fokus melakukan konsolidasi internal struktural PPP DKI sampai tingkat ranting dan persiapan rekrutmen calon legislatif DPR dan DPRD 2024,” tegasnya.
Sebagaimana diketahui, Suharo sendiri sudah mintaY maaf secara terbuka dan mengakui kesalahannya yang berujung polemik imbas pidatonya di acara Pembekalan Antikorupsi Politik Cerdas Berintegritas di KPK pada 15 Agustus lalu.
Ia juga mengaku khilaf dan mengakui pidatonya tersebut kurang pas dalam membuat ilustrasi.
“Saya akui ilustrasi dalam sambutan itu sebuah kekhilafan dan tidak pantas saya ungkapkan. Mestinya ada cara lain, bukan dengan mengungkapkan ilustrasi yang justru mengundang interpretasi yang keliru, dan apalagi dipotong-potong. Untuk itu saya mohon maaf dan mohon dibukakan pintu maaf yang seluas-luasnya,” ujar Suharso lewat keterangannya, Jumat (19/8/2022) lalu.
Editor: Alfian Risfil A
-
Regional5 hari ago
Pemda Gorontalo Klaim Jaminan Pelaksanaan Proyek: 8 Perusahaan Tembus Rp3 Miliar
-
Nasional3 hari ago
PBNU Bela Baliho Erick Tohir: Yang Harus Dikecam Itu yang Jualan NU tapi Suul Adab
-
Regional3 hari ago
Polres Pohuwato Tangkap Warga Pemilik Puluhan Ribu Obat Ifarsyl
-
Headline3 hari ago
Survei SMRC: Anies Terus Menguat
-
Megapolitan5 hari ago
PT JakPro: Anggaran Formula E 2022 Selesai Diaudit, Hasilnya Wajar
-
Regional5 hari ago
Dianggap Langkahi Pimpinan Partai, Sekretaris DPC Gerindra Pohuwato Disorot
-
Regional4 hari ago
Ali Polapa Sebut Jembatan Penghubung 15 Desa di Bongomeme Terancam Roboh
-
Headline6 hari ago
Surya Paloh ‘Ditegur’ Jokowi Gegara NasDem Deklarasi Anies Tanpa Komunikasi