Kronologi, Jakarta – Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), memerpingatkan akan adanya ancaman yang bisa merusak demokrasi dalam Pemilu 2024 mendatang.
Salah satu ancaman Pemilu 2024 ialah politik uang atau politik transaksional. Makanya dia mengajak semua pihak untuk mengawal pemilu agar tidak terjadi pembelian suara.
“Ini bahaya karena hanya mereka yang memiliki uang yang akhirnya bisa menguasai politik dan mengawaki negara ini,” ujar AHY dalam keterangannya, Rabu (8/7/2022).
Selain politik uang, ialah ancaman politik identitas. Menurut AHY, jika politik identitas dieksploitasi, akan berbahaya bagi jalannya pemilu dan menimbulkan perpecahan yang lebih mendalam.
“Ini hanya akan menimbulkan perpecahan di antara kita dan sentimen itu akan diteruskan pada anak, cucu kita. Cost-nya terlalu tinggi,” tegas AHY.
Putra sulung SBY ini melanjutkan, ancaman lainnya ialah politik yang diwarnai fitnah, hoaks, berita palsu (fake news) dan kampanye hitam (black campaign).
“Mari kita memiliki mekanisme sebagai bangsa untuk melawan itu semua. Jangan biarkan bangsa kita dihancurkan oleh perilaku buzzer-buzzer yang hanya ingin meruntuhkan persatuan di antara kita,” kata dia.
Sebagai solusi, AHY mengajak penyelenggara pemilu, masyarakat, khususnya generasi muda sebagai kelompok calon pemilih terbesar, untuk mengembangkan literasi politik.
Bagi AHY, demokrasi tidak boleh hanya dihitung hanya dari regularitas penyelenggaraan pemilu, tetapi juga kualitas dan rasionalitas para pemilih untuk menggunakan haknya memilih pemimpin yang paling tepat bagi rakyat.
Penulis: Tio
Discussion about this post