Nasional
Teddy: Demi Main Game, Kita Biarkan Negara Diremehkan Perushaaan Aplikasi

Kronologi, Jakarta – Partai Garuda mendukung langkah pemerintah dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), yang memblokir sejumlah ‘aplikasi bandel’.
Aksi pemblokiran terhadap Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) yang tak mau ikut aturan Pemerintah ini menjadi isu terhangat di jagat maya.
Media sosial Twitter kemarin diramaikan dengan kekesalan warganet setelah mengetahui adanya pemblokiran beberapa laman dan aplikasi oleh Kominfo.
Pemblokiran ini dilakukan karena aplikasi dan laman-laman tersebut tidak mendaftar dan mematuhi aturan PSE Lingkup Privat.
Tagar #BlokirKominfo pun sempat menjadi salah satu yang paling populer di Twitter, dengan 52,9 ribu pembicaraan pada Sabtu (30/7/2022).
“Apa yang dilakukan oleh Kemenkominfo dengan memblokir aplikasi-aplikasi yang tidak mau mendaftar sebagai penyelenggara sistem elektronik sampai batas waktu yang ditentukan adalah tindakan yang sangat tepat, karena menjalankan aturan, bukan mengakali aturan,” kata Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi dalam keterangan tertulis, Senin (1/8/2022).
Teddy mengaku, aneh jika ada segelintir orang yang justru menyalahkan Kominfo atas pemblokiran ini. Menurutnya, pemerintah seharusnya didukung karena telah menegakkan aturan, yakni memblokir PSE yang tidak mau taat pada ketentuan.
“Anehnya ada segelintir orang menyalahkan Kemenkominfo. Jelas ini tidak normal. Seharusnya yang diprotes itu jika pemerintah tidak menjalankan aturan, bukan malah ketika pemerintah menjalankan aturan. Ini yang benar disalahkan dan yang salah dibenarkan. Jelas tidak normal,” cetus Teddy.
Mestinya, lanjut dia, dari awal jika tidak setuju baik itu UU maupun aturan dibawahnya terkait PSE ini, semua pihak bisa menajukan ke MK atau MA, agar aturan itu dibatalkan. Bukan ketika aturan itu ada dibiarkan tapi ketika aturan dilaksanakan, ramai-ramai menyalahkan pelaksana aturan tersebut.
Teddy pun menegaskan, netizen seharusnya marah kepada perusahaan digital yang tak mau ikut aturan di Indonesia. Karena, menurutnya, perusahaan-perusahaan tersebut tidak menghormati Indonesia.
“Perusahaan aplikasi tidak menghormati, meremehkan dan mau kangkangi negara ini, mereka tidak mau patuhi regulasi, seharusnya kita marah sama mereka bukan malah marah sama pemerintah. Mereka seenaknya meremehkan negara kita, kenapa kita jadi membela mereka?,” ucap dia penasaran.
“Apa karena demi bisa main game di aplikasi tersebut lalu mengkhianati negara ini? Apakah serendah itu sikap kita? Ini jelas tidak normal,” ujar Juru Bicara Partai Garuda itu.
Editor: Alfian Risfil A
-
Regional6 hari ago
Diduga Salah Tetapkan Tersangka, Oknum Penyidik Polresta Manado Dilaporkan ke Kapolda Sulut
-
Megapolitan6 hari ago
Anak Haji Lulung & 5 DPC PPP DKI Mundur Gegara Ulama-Habaib Dipecat dari Majelis Syariah DPW
-
Regional4 hari ago
Pemda Gorontalo Klaim Jaminan Pelaksanaan Proyek: 8 Perusahaan Tembus Rp3 Miliar
-
Nasional2 hari ago
PBNU Bela Baliho Erick Tohir: Yang Harus Dikecam Itu yang Jualan NU tapi Suul Adab
-
Regional2 hari ago
Polres Pohuwato Tangkap Warga Pemilik Puluhan Ribu Obat Ifarsyl
-
Regional6 hari ago
Mayat Gadis Tergeletak di Areal Puncak Gunung Lawu, Cuaca Ekstrem Gagalkan Evakuasi
-
Headline2 hari ago
Survei SMRC: Anies Terus Menguat
-
Megapolitan4 hari ago
PT JakPro: Anggaran Formula E 2022 Selesai Diaudit, Hasilnya Wajar