Minggu, Agustus 14, 2022
KRONOLOGI.ID
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Regional
  • Internasional
  • Politik
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Opini
No Result
View All Result
KRONOLOGI.ID
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Regional
  • Internasional
  • Politik
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Opini
No Result
View All Result
KRONOLOGI.ID
No Result
View All Result
Home Headline

AMK DKI: Tidak Ada Preman Bayaran, Yang Ada Pendemo Bayaran

REDAKSI by REDAKSI
25/06/2022
in Headline, Nasional
AMK DKI: Tidak Ada Preman Bayaran, Yang Ada Pendemo Bayaran

Peserta aksi yang mengatasnamakan Front Kader Penyelamat Partai (FKPP) PPP, saat unjuk rasa di depan Kantor DPP PPP, di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (24/6/2022) kemarin./Ist


Kronologi, Jakarta – Aksi unjuk rasa di depan Kantor DPP PPP, di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (24/6/2022) kemarin, berakhir ricuh.

Kericuhan terjadi karena massa pendemo yang mengatasnamakan kader PPP mengeluarkan orasi yang menyerang pribadi Ketua Umum PPP, Suharso Monoarfa. Massa aksi sebagian besar terdiri dari anak-anak usia SMP.

Dalam aksinya, mereka berulang kali menghina Suharso dengan kata-kata kasar yang tidak pantas. Mereka juga memprovokasi dengan bahasa cacian yang tidak mencerminkan sebagai kader Partai Ka’bah.

Mendengar bahasa provokasi tersebut, sontak puluhan anggota badan otonom PPP datang menghalau agar massa aksi tidak mendekat ke kantor DPP PPP. Salah satunya adalah kader Angkatan Muda Ka’bah (AMK) DKI Jakarta.

“Awalnya, saat mereka orasi baik-baik kami diam saja, tetapi saat mereka mulai menghina personal Ketum dengan kata-kata yang tidak pantas, baru kami halau agar tidak mendekat ke kantor PPP. Mereka tidak bisa seenaknya mengacau partai kami dengan atas nama unjuk rasa,” kata anggota AMK DKI Jakarta, H. Hawali Mughni Lunggana saat berbicang dengan wartawan, Sabtu (25/6/2022).

AMK DKI: Tidak Ada Preman Bayaran, Yang Ada Pendemo Bayaran 1

Hawali pun menegaskan, sebagai kader PPP pihaknya tidak akan tinggal diam terhadap setiap gangguan yang datang dari orang luar. Terlebih, massa aksi tersebut banyak terdiri dari anak-anak usia sekolah SMP dan SMA.

“Jelas mereka itu bukan semuanya kader PPP, melainkan pendemo bayaran dan massa pengacau. Jadi, tidak ada preman bayaran, yang ada adalah pendemo bayaran yang ingin mengacau partai,” tegas dia.

Hal ini disampaikan Hawali sekaligus membantah tudingan yang dilontarkan Muchbari, selaku korlap aksi, yang mengaku diserang oleh massa bayaran.

AMK DKI: Tidak Ada Preman Bayaran, Yang Ada Pendemo Bayaran 2

alterntif text

“Kami adalah para anggota badan otonom PPP yang sedang menjaga kantor kami. Sebaliknya, mereka mayoritas massa aksi yang demo tidak kami kenal, mereka tidak pernah mampir atau datang ke Kantor DPP PPP. Jadi kalau gitu, siapa yang massa bayaran?,” cetus Hawali.

Apalagi, kata dia, massa aksi yang masih dibawah umur itu juga membawa bendera berlambang Ka’bah, tetapi bertutur kata kasar dan tidak mencerminkan keislaman.

“Mereka sama saja mengeksploitasi anak-anak, anak usia sekolah mereka angkut jadi masa bayaran,” sesal Hawali.

Sebelumnya, diberitakan, korlap aksi yang mengatasnamakan Front Kader Penyelamat Partai (FKPP) PPP, Muchbari mengaku diserang massa bayaran saat unjuk rasa di depan kantor DPP PPP.

Dia mengaku, membubarkan diri setelah diprovokasi oleh orang tidak dikenal yang muncul dari arah kantor DPP PPP dan menyerang massa aksi.

“Walaupun aksi kami dihadang aparat keamanan dan diprovokasi oleh orang-orang yang kami tengarai bukan kader PPP, kami tetap berupaya menyampaikan tuntutan kami agar Suharso Monoarfa mundur sebagai Ketua Umum PPP,” kata Muchbari.

Setelah itu, kericuhan pun terjadi dan sempat terjadi saling lempar botol air mineral sebelum kemudian mereka mundur untuk menghindari bentrokan lebih lanjut.

Ketua Front Kader Penyelamat Partai (FKPP) PPP, Syaiful Dasuki mengatakan, aksi damai kami ternyata direspon dengan tidak jantan dan dewasa oleh Suharso Monoarfa dengan menyewa massa bayaran untuk menyerang kader PPP.

“Ini bukti nyata agar publik tahu bahwa beginilah watak Suharso Monoarfa yang anti kritik, anti demokrasi dan anti perbedaan. Selain aturan yang dibuatnya semena-mena untuk kepentingan pribadi, dia pun sampai hati dengan bengisnya membenturkan kader PPP asli dengan massa yang disewanya” ucap Syaiful seperti dikutip radarnonstop.co.

Dia juga menyesalkan aparat keamanan yang terkesan membiarkan terjadinya penyerangan oleh massa tersebut.

“Dan aksi akan dilanjutkan terus hari-hari berikutnya, apapun dan siapapun yang menghadang kami, sampai Suharso mundur dan keadilan serta kebenaran ditegakkan di tubuh PPP” tutup Syaiful.

Editor: Alfian Risfil A
Tags: AMK DKI JakartaDPP PPPHawali Lunggana
Previous Post

Banyak Manfaat TV Digital, ASO Perlu Segera Diselesaikan

Next Post

Dirjen IKP Kemkominfo: Dewan Pers Satu-satunya Lembaga Sertifikasi Jurnalis

Related Posts

Ketum Suharso Tunjuk Tirta Haji Lulung Jadi Ketua DPW PPP DKI Jakarta

Ketum Suharso Tunjuk Tirta Haji Lulung Jadi Ketua DPW PPP DKI Jakarta

07/07/2022
PPP Pertimbangkan Usung Suharso di Pilpres 2024

PPP Pertimbangkan Usung Suharso di Pilpres 2024

03/07/2022
Gus Wafi Maimoen Zubair: PPP Harus Usung Anies di Pilpres 2024

Gus Wafi Maimoen Zubair: PPP Harus Usung Anies di Pilpres 2024

28/06/2022
Ketum PPP Suharso Monoarfa Siap Jadi Cawapres 2024

Ketum PPP Suharso Monoarfa Siap Jadi Cawapres 2024

25/06/2022
Next Post
Dirjen IKP Kemkominfo: Dewan Pers Satu-satunya Lembaga Sertifikasi Jurnalis

Dirjen IKP Kemkominfo: Dewan Pers Satu-satunya Lembaga Sertifikasi Jurnalis

Konsultan Pemasaran: Promo Alkohol Holywings Fatal

Konsultan Pemasaran: Promo Alkohol Holywings Fatal

Discussion about this post

TERPOPULER

  • Aneh! Dihentikan Bareskrim, Komnas HAM Tetap Dalami Pelecehan Istri Sambo

    Aneh! Dihentikan Bareskrim, Komnas HAM Tetap Dalami Pelecehan Istri Sambo

    468 shares
    Share 187 Tweet 117
  • Tutupi Motif Pembunuhan Brigadir J, KP3i: Polri Abaikan Arahan Jokowi 

    322 shares
    Share 129 Tweet 81
  • Sekretratis PPP sebut Ketua F-Golkar Jago Akting Marah-Marah Soal Gelar Adat Bupati Gorontalo

    33 shares
    Share 13 Tweet 8
  • Pola Skenario Mirip Kasus Brigadir J, Pakar Pidana: KM50 Bisa Dibuka Kembali

    21 shares
    Share 8 Tweet 5
  • Berikut 12 Situs Nonton Ilegal Selain IndoXXI

    15874 shares
    Share 6366 Tweet 3962

TOP STORIES



Follow us on social media:

  • Tentang Kronologi.id
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Data Pribadi

© 2018 Kronologi.id. All right reserved

No Result
View All Result
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Regional
  • Internasional
  • Politik
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Opini

© 2018 Kronologi.id. All right reserved