Nasional
Mahfud MD Pimpin Penyitaan Aset BLBI Senilai Rp2 Triliun

Kronologi, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, melakukan penyitaan aset obligor Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) berupa lahan beserta dua hotel dan satu lapangan golf di Bogor Raya Golf.
“Hari ini kami menyita lagi aset Bogor Raya terkait obligor Bank Asia Pasific, atas nama Setiawan Haryono-Hendrawan Haryono dan pihak-pihak lain yang terafiliasi berupa tanah dan bangunan,” kata Mahfud di tempat penyitaan yang berlokasi di Desa Sukaraja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Rabu (22/6).
Aset yang disita oleh Satgas Penanganan Hak Tagih Negara Dana BLBI itu berupa 89 hektare tanah, berikut satu lapangan golf dan dua bangunan hotel bernama Novotel dan Ibis Style.
Ketua Pengarah Satgas BLBI ini memperkirakan, jika dirupiahkan, aset yang disita nilainya mencapai Rp2 triliun. Kendati disita, aktivitas perekonomian di Bogor Raya Golf tetap berlanjut.
Namun, lanjut Mahfud, pengelolaannya tidak lagi dilakukan oleh PT Bogor Raya Development melainkan oleh pemerintah melalui Satgas.
“PT Bogor Raya Development ini banyak kegiatan ekonomi kemasyarakatan, itu terus silakan beroperasi tetapi di bawah pengelolaan negara, tidak lagi PT Bogor Raya Development,” kata Mahfud.
Penyitaan aset di area Bogor Raya Golf penambahan perolehan Satgas Penanganan Hak Tagih Negara Dana BLBI menjadi Rp22 juta meter persegi lahan yang jika dirupiahkan senilai Rp22,6 triliun.
“Saya berharap sesudah ini Satgas BLBI melanjutkan langkah-langkah berikutnya, sehingga pada 2023 semuanya sudah selesai. Bagi yang sekarang sudah dipanggil supaya menyiapkan diri dengan seluruh data yang tersedia, sehingga nanti kami melakukan eksekusi,” ujarnya
Dia menyadari akan ada protes dan gugatan setelah melakukan penyitaan sejumlah aset. Namun menurutnya, Satgas Penanganan Hak Tagih Negara Dana BLBI siap beradu argumen di jalur hukum.
“Kami sudah 24 tahun membiarkan hutang dan selalu berhutang. Sekarang tidak mau berdebat, sita, kalau tidak puas ada jalur hukum. Ini berlarut-larut karena kami melayani berdebat, lalu kami mulai kehilangan banyak aset. Nanti debatnya debat hukum saja di forum yang tepat,” tukasnya.
Penulis: Tio Editor: Zul
-
Regional2 hari ago
Ajudan Kapolda Gorontalo Ditemukan Tak Bernyawa, Ada Luka Tembak
-
Regional1 hari ago
Polda Gorontalo Angkat Suara soal Temuan Mayat Ajudan Kapolda
-
Regional2 hari ago
Anak 11 Tahun Diduga Dilecehkan Kepala Desa di Mootilango
-
Headline6 hari ago
Relawan ANIES Mulai Merambah Masuk ke Kampung-kampung Jakarta
-
Headline3 hari ago
Yusril Sarankan Jokowi Cabut Larangan Bukber Ramadhan: Hindari Kesan Pemerintah Anti Islam
-
Nasional4 hari ago
Survei Puspoll Terbaru: Perindo Merangkak Naik Pepet NasDem dan PKS
-
Megapolitan5 hari ago
PAM Jaya Optimis Penuhi Target Sambungan Baru Yang Besar Setiap Tahun
-
Regional5 hari ago
Syarifudin Bano Tutup Festival Seni Budaya Agama