Ada Proyek TA 2021 yang Tak Kunjung Selesai, F-PKS Kabgor: Minim Progres Putus Kontrak!

Kronologi, Gorontalo – Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Gorontalo, Eman Mangopa, kembali menyoroti sejumlah proyek pekerjaan infrastruktur jalan “single years” tahun 2021 yang masih tetap dikerjakan pada tahun 2022.

Menurut politikus PKS ini, penyelesaian pekerjaan yang sudah lama itu, namun tak kunjung mencapai progres 100 persen. Hal itu harus segera ditindaklanjuti dengan sikap tegas oleh pemerintah daerah, khususnya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PU-PR).

“Kami melihat masih banyak proyek pekerjaan jalan tahun 2021 yang belum tuntas, tetapi tetap diberi perpanjangan waktu sampai tahun 2022 oleh Dinas PU-PR. Sementara progres pekerjaan masih di bawah 50 persen, bahkan ada yang baru mencapai 10 sampai 15 persen,” ujar Eman, Jumat (17/6/2022).

Menanggapi perpanjangan waktu penyelesaian kerja jalan tersebut, Eman mempertanyakan dasar analisis serta pertimbangan Dinas PU-PR yang tetap kekeh memberikan kesempatan kerja kepada sejumlah kontraktor. Padahal kondisi pekerjaan tidak memiliki progres yang signifikan.

“Jelas-jelas sejumlah pekerjaan ini tidak memiliki progres, berarti para kontraktor ini tidak memiliki komitmen kerja. Saya pikir Dinas PU-PR tidak perlu banyak pertimbangan lagi. Harus fair, proyek di bawah progres 50 persen lebih baik putus kontrak,” tegas Eman.

Kendati demikian, Eman menyarankan untuk kontraktor proyek jalan yang masih memiliki komitmen menyelesaikan pekerjaan dapat diberi kesempatan kerja. Namun harus diawasi dengan baik dan benar, supaya target penyelesaian pekerjaan bisa tercapai.

“Nah, kalau pekerjaan yang memiliki progres di atas 70 persen tidak masalah diberi kesempatan penyelesaian proyek. Bukan apa-apa, karena mereka punya komitmen kerja,” cetus Eman.

Untuk menghindari kesalahan yang sama terjadi pada pekerjaan baru di tahun 2022, Eman berharap pemerintah lebih berhati-hati dalam melakukan seleksi penyedia jasa selaku mitra pembangunan infrastruktur jalan.

“Tahun ini jangan lagi terjadi hal yang sama. Pemerintah harus lebih hati-hati, jangan pilih kontraktor yang tidak punya itikad baik dalam bekerja,” tandas Eman.

Penulis: Even Makanoneng