Sabtu, Juni 25, 2022
KRONOLOGI.ID
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Regional
  • Internasional
  • Politik
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Opini
No Result
View All Result
KRONOLOGI.ID
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Regional
  • Internasional
  • Politik
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Opini
No Result
View All Result
KRONOLOGI.ID
No Result
View All Result
Home Politik

Puan: Peluncuran Tahapan Pemilu 2024 Bukti Tidak Ada Penundaan

REDAKSI by REDAKSI
14/06/2022
in Politik
Puan: Peluncuran Tahapan Pemilu 2024 Bukti Tidak Ada Penundaan

Kronologi, Jakarta –  Ketua DPR RI Puan Maharani menghadiri Peluncuran Tahapan Pemilu 2024 yang dihelat Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI. Menurutnya, dimulainya tahapan Pemilu 2024 per hari ini adalah bukti tidak ada lagi ruang bagi wacana penundaan pemilu.

“Tidak ada pembahasan untuk penundaan. Tidak ada pembahasan untuk mengulur-ngulur, melainkan jelas dari awal sesuai Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum bahwa Pemilu dilaksanakan setiap lima tahun sekali,” kata Puan.

Hal itu disampaikan Puan saat memberi kata sambutan dalam Peluncuran Tahapan Pemilu 2024 di Jakarta, Selasa (14/6) malam. Setelahnya, Puan bersama pejabat negara lain dan penyelenggara pemilu sama-sama menyalakan sirine tanda dimulainya Tahapan Pemilu 2024 atau 610 hari menuju hari pemungutan suara.

Puan mengatakan, sejak awal DPR, Pemerintah, KPU, dan banyak elemen masyarakat sudah berkomitmen bahwa di tahun 2024 Pemilu harus dilaksanakan. Namun, dia mengingatkan, agar semua pihak tidak memandang Pemilu di Indonesia sebagai sekadar mekanisme demokrasi.

“Pemilu di Indonesia tidak boleh kita anggap sebagai rutinitas 5 tahunan saja. Pemilu memiliki kedudukan yang sangat strategis dalam kehidupan berdemokrasi di Indonesia,” ujar Puan yang mengenakan blus merah hitam.

“Kedudukan strategis tersebut karena Pemilu  merupakan perwujudan pengamalan sila ke-4 Pancasila. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyarawatan/perwakilan,” imbuh Puan.

Melalui Pemilu, lanjut Puan, para pemimpin yang terpilih memperoleh legitimasi dari rakyat, merumuskan dan menyusun berbagai perundang-undangan yang diperlukan untuk mewujudkan perikehidupan yang ber-Ketuhanan, adil dan beradab, menjaga persatuan, dan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Selain itu, di era demokrasi modern, Pemilu juga menjadi arena bagi rakyat untuk memilih para pemimpin eksekutif, mulai dari bupati/walikota, gubernur, sampai presiden dan wakil presiden Republik Indonesia.

“Dengan kedudukan strategisnya, hasil Pemilu akan sangat menentukan wajah kehidupan berbangsa dan bernegara, setidaknya untuk lima tahun ke depan,” ujar perempuan pertama yang menjabat ketua DPR ini.

“Di sisi lain, ibarat pisau bermata dua, penyelenggaraan Pemilu yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi, juga bisa menjadi bumerang bagi kehidupan berbangsa dan bernegara,” tambahnya.

Puan mengatakan, para pendiri bangsa pernah mengingatkan kepada bangsa ini tentang bahaya Pemilu yang tidak dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi, justru bisa menjadi ajang demokrasi yang bisa memecah persatuan bangsa Indonesia.

“Pada tahun 1955, Presiden Republik Indonesia Pertama, Ir Soekarno, pernah memberi pesan kepada kita. ‘Pemilihan Umum jangan menjadi tempat pertempuran perjuangan kepartaian yang dapat memecah belah bangsa Indonesia’,” kata cucu Bung Karno ini.

Hari-hari ini, Puan mengatakan, atmosfer Pemilu 2024 telah mendekati kekhawatiran yang pernah disampaikan oleh Bung Karno tersebut. Diskusi-diskusi di ruang publik tentang dinamika menuju Pemilu 2024 telah dan sangat diwarnai oleh argumentasi-argumentasi yang mengarah pada polarisasi tidak sehat di antara anak bangsa.

“Karena itu, sebagai Ketua DPR RI saya mengimbau kepada segenap elemen bangsa untuk mengembalikan hakikat dan jati diri Pemilu sebagai instrumen demokrasi, yang berorientasi pada persatuan dan kesatuan bangsa. Bukan sebaliknya,” ujarnya.

“Pemilu adalah arena kompetisi, bukan pertempuran di antara anak bangsa,” tegasnya.

Puan mengatakan, jika boleh diperumpamakan, sejatinya hasil Pemilu Legislatif adalah untuk menentukan ‘ketua kelas’, ‘wakil ketua kelas-1’, ‘wakil ketua kelas-2’ dan seterusnya di dalam Gedung Parlemen. Selanjutnya, para Ketua dan Wakil Ketua Kelas inilah yang akan menjadi satu kesatuan teamwork untuk memusyawarahkan berbagai hal dan memutuskan apa yang terbaik untuk bangsa dan negara.

“Saya meyakini, tidak ada permasalahan yang tidak bisa dimusyarawahkan, sepanjang spirit dalam bermusyawarah dilandasi oleh semangat persatuan dan kesatuan Indonesia,” ujarnya.

Sebaliknya, lanjut dia, apabila spirit Pemilu dibawa mengarah kepada pertempuran yang berorientasi pada melukai kompetitor, maka Pemilu akan menjadi ajang kompetisi tidak sehat, yang pada berakhirnya bisa mengarah pada disintegrasi bangsa.

“Melalui Pemilu marilah kita mendengar suara, harapan, dan impian rakyat Indonesia tentang apa yang mereka ingin negara wujudkan untuk kesejahteraan hidup rakyatnya,” ujarnya.

“Melalui Pemilu, kita memilih putra putri terbaik bangsa Indonesia yang akan memanggul tanggung jawab besar tugas kebangsaan untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan yaitu, untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial,” paparnya.

Tags: Pemilu 2024Puan MaharaniTahapan PemiluTahapan Pemilu 2024
alterntif text
Previous Post

Rakyat Menuntut MK: Batalkan UU IKN No.3/2022!

Next Post

Elektabilitas Ganjar Melejit, PDIP Tegaskan Tak Akan Terpengaruh dengan Tukang Survei

Related Posts

Komnas Perempuan Nilai RUU KIA Bisa Wujudkan Generasi Emas

Komnas Perempuan Nilai RUU KIA Bisa Wujudkan Generasi Emas

25/06/2022
Puan Maharani Buka Peluang Duet dengan Ganjar di Pilpres 2024

Puan Maharani Buka Peluang Duet dengan Ganjar di Pilpres 2024

25/06/2022
KPAI Dukung Usulan Cuti Hamil 6 Bulan

Perjuangan Cuti Melahirkan Bentuk Apresiasi bagi Perempuan Indonesia

24/06/2022
MAKI Endus Kejanggalan soal Pemenang Lelang Proyek Gorden DPR  Rp43,5 Miliar

RUU KIA Segera Disahkan Jadi RUU Inisiatif DPR

24/06/2022
Next Post
Elektabilitas Ganjar Melejit, PDIP Tegaskan Tak Akan Terpengaruh dengan Tukang Survei

Elektabilitas Ganjar Melejit, PDIP Tegaskan Tak Akan Terpengaruh dengan Tukang Survei

Jelang Ramadhan, Jokowi: Harga-harga Akan Melonjak

Harga Bahan Pokok di Maros Melonjak Jelang Idul Adha, Pedagang dan Pembeli Mengeluh

Discussion about this post

TERPOPULER

  • Imbas Anies Ubah 22 Nama Jalan, Kemendagri: Warga Jakarta Harus Bikin KTP-KK Baru

    Imbas Anies Ubah 22 Nama Jalan, Kemendagri: Warga Jakarta Harus Bikin KTP-KK Baru

    2342 shares
    Share 937 Tweet 586
  • Khawatir Kemarahan Umat Islam Membesar, JMN Minta Holywings Ditutup!

    806 shares
    Share 322 Tweet 202
  • Cak Imin Dilarang Pasang Foto Gus Dur di Kegiatan Politik PKB

    527 shares
    Share 211 Tweet 132
  • Belum Ada Tersangka Kasus Tewasnya Bobotoh, Kapolri Diminta Copot Kapolresta Bandung

    334 shares
    Share 134 Tweet 84
  • Waketum PPP Duga Ada Tangan Jahat Dibalik Gerakan ‘Demo Suharso’

    130 shares
    Share 52 Tweet 33

TOP STORIES



Follow us on social media:

  • Tentang Kronologi.id
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber

© 2018 Kronologi.id. All right reserved

No Result
View All Result
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Regional
  • Internasional
  • Politik
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Opini

© 2018 Kronologi.id. All right reserved