Kronologi, Pohuwato – PT Inti Global Laksana (PT IGL) yang bergerak di bidang produksi kayu gamal dan kaliandra diduga jadi biang kerok atau penyebab rusaknya jalan yang baru diperbaiki menggunakan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun 2021 di Desa Bunto, Kecamatan Popayato Timur.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Kronologi.id dari warga, saat ini PT IGL berencana memperbaiki jembatan penghubung antar Desa Bunto dan Desa Popayato yang telah rusak.
Untuk memperbaiki jembatan itu, perusahaan tersebut kemudian mengadakan tiang pancang yang terbuat dari beton atau paku bumi sebagai bahan untuk struktur bangunan jembatan.
Meski perusahaan yang sebelumya bergerak di tanaman kelapa sawit itu memiliki akses jalan sendiri, mereka tetap menggunakan jalan Desa Bunto untuk mengantarkan tiang pancang itu ke lokasi jembatan.
Untuk menghindari kecurigaan warga maupun pemerintah desa, mobil tronton yang bermuatan tiang pancang itu melewati sebagian jalan Desa Maleo dan Desa Bunto pada saat tengah malam.
Saat ini, di lokasi jembatan yang ada di Desa Bunto itu terdapat puluhan tiang pancang dan dua alat berat yang akan dioperasikan.
Selain di Desa Bunto, keberadaan puluhan tiang pancang untuk perbaikan jembatan itu juga ada di lokasi Desa Popayato, Kecamatan Popayato.
Perlu diketahui, jika perusahaan tersebut ingin memperbaiki jembatan yang rusak itu, maka akses jalan yang bisa dilalui untuk bisa sampai ke lokasi ada beberapa alternatif selain jalan perusahaan itu sendiri, yakni melewati jalan Desa Maleo, Bunto, Popayato dan Trikora.
Sementara itu, Kepala Desa Bunto, Alep Dehimeli, mengatakan, kendaraan yang memuat tiang pancang dan melintas di desa tersebut tidak ada izin maupun pemberitahuan.
“Tidak ada pemberitahuan itu kalau masuk bawa alat berat,” tegasnya. Senin (13/6/2022).
Hingga berita ini diterbitkan, Kronologi masih berupaya menghubungi pihak perusahaan PT IGL.
Penulis: Hamdi
Discussion about this post