Connect with us

Headline

Rendang BABI: Soal Adab atau Identitas?

Published

on

Rendang BABI: Soal Adab atau Identitas? 31

Oleh: Tarli Nugroho
[Peneliti riset Institute for Policy Studies (IPS)]

Di Indonesia, mereka yang sering dicap sebagai kelompok “intoleran”, serta mereka yang sering mendaku dirinya sebagai golongan “toleran”, sebenarnya sama-sama gampang marah. Bedanya, yang pertama marahnya adalah terhadap hal-hal yang menyinggung identitas. Sementara, mereka yang merasa dirinya toleran, gampang sekali marah jika kelompok pertama sedang marah-marah, tanpa sedikitpun berusaha memahami kenapa kelompok pertama itu bisa terpancing amarahnya. Jadi, pada banyak titik, keduanya sebenarnya bisa disebut sama-sama pemarah.

Saya bukan orang Minang, atau orang Padang, sehingga tidak memiliki ketersinggungan sebagaimana yang mereka miliki terkait viralnya warung makan Padang non-halal di Jakarta Utara itu. Namun, meskipun demikian, saya bisa memahami kenapa mereka cukup tersinggung dengan adanya isu itu.

Ada dua saya kira sumber ketersinggungan masyarakat Minang terhadap usaha warung makan Padang non-halal yang viral itu. Pertama, soal identitas. Saya sepakat, (bahan) makanan memang tidak punya agama. Tetapi ketika ada orang menggunakan label “warung Minang non-halal”, atau “warung Padang non-halal”, urusannya pertama-tama bukanlah soal makanan, melainkan soal identitas yang sudah punya pakem dan tidak bisa didekonstruksi begitu saja.

Secara historis, sosiologis, dan antropologis, tidak perlu diperdebatkan lagi jika orang dan budaya Minang sangat identik dengan Islam. “Adaik basandi syarak, syarak basandi Kitabullah” sudah menjadi diktum masyarakat Minangkabau. Sehingga, jika ada orang yang tiba-tiba nyelonong begitu saja menggunakan label Minang dan melekatkannya pada hal-hal non-halal, sekali lagi ini bukan soal “makanan tidak punya agama”, melainkan menyangkut isu identitas yang sensitif.

Kedua, soal adab bermasyarakat. Kalau kita bicara kultur Indonesia secara umum, yang bersifat pluri baik secara etnik maupun agama, penjualan produk daging non-halal sebenarnya memang tidak pernah vulgar. Baik di restoran bonafid, maupun di warung kelas kaki lima, penjualan produk olahan daging-daging non-halal selalu disamarkan, atau menggunakan kode-kode atau istilah khusus.

Contohnya, daging babi disebut sebagai “B2”, dan daging anjing disebut “B1”. Ini bukan hanya terjadi di wilayah-wilayah yang mayoritas penduduknya muslim, tapi juga di wilayah yang secara demografis mayoritas penduduknya non-muslim. Di Minahasa dan Manado, misalnya, daging anjing biasanya disebut “RW”, singkatan dari “rintek wuuk”, bahasa Manado yang berarti “bulu halus”. Kata “B1” sendiri, ada yang menyebut berasal dari kata “biang”, yang dalam bahasa Batak berarti anjing.

Jadi, entah sejak kapan, yang jelas masyarakat kita sejak lama telah menjunjung adab untuk selalu menggunakan “eufimisme”, atau penyamaran, terhadap makanan-makanan yang tidak bisa diterima oleh semua kalangan sebagai bentuk sopan santun. Itu sebabnya di beberapa kota di Jawa, seperti Solo atau Yogya, misalnya, orang menyebut sate daging anjing dengan sebutan “sate jamu”, atau menyebut tongseng daging anjing dengan nama “sengsu”, singkatan dari “tongseng asu”, yang dalam bahasa Jawa berarti tongseng anjing.

Sehingga, jika ada yang berani melabrak fatsoen tersebut, tanpa melibatkan isu agama atau identitas sekalipun, ada persoalan etika yang terlanggar di dalamnya.

Jadi, sebelum marah-marah kepada orang Minang yang tersinggung, sebaiknya kita belajar memahami kenapa mereka merasa tersinggung. Bukankah kalau ada tetangga sedang bersengketa, kita seharusnya mengajak mereka berdialog, dan bukannya ikut marah-marah?!

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement

Trending

Bekas Ketua DPRD Kota Gorontalo Jadi Tersangka Narkoba 42 Bekas Ketua DPRD Kota Gorontalo Jadi Tersangka Narkoba 43
Kriminal2 minggu ago

Bekas Ketua DPRD Kota Gorontalo Jadi Tersangka Narkoba

Kronologi, Gorontalo – Penyidik Ditresnarkoba Polda Gorontalo resmi menetapkan bekas Ketua DPRD Kota Gorontalo Risman Taha sebagai tersangka atas kasus...

Geger, Seorang Pemuda Ditemukan Tewas di Rumah Anggota DPRD Kabgor 44 Geger, Seorang Pemuda Ditemukan Tewas di Rumah Anggota DPRD Kabgor 45
Kriminal1 bulan ago

Geger, Seorang Pemuda Ditemukan Tewas di Rumah Anggota DPRD Kabgor

Kronologi, Gorontalo – Seorang pemuda berinisial GRM (24) ditemukan tak bernyawa dengan posisi gantung diri di rumah pribadi Wakil Ketua DPRD...

Polisi Tetapkan 3 Tersangka Kasus Penggelapan dan Pengalihan Objek Jaminan Fidusia di Kota Gorontalo 46 Polisi Tetapkan 3 Tersangka Kasus Penggelapan dan Pengalihan Objek Jaminan Fidusia di Kota Gorontalo 47
Kriminal2 bulan ago

Polisi Tetapkan 3 Tersangka Kasus Penggelapan dan Pengalihan Objek Jaminan Fidusia di Kota Gorontalo

Kronologi, Gorontalo – Unit Tipidter Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Gorontalo Kota mengungkap kasus penggelapan dan pengalihan objek jaminan fidusia...

Tindak Lanjut Laporan Masyarakat, Polisi Datangi Room Karaoke Berkedok Rumah Makan 48 Tindak Lanjut Laporan Masyarakat, Polisi Datangi Room Karaoke Berkedok Rumah Makan 49
Kriminal5 bulan ago

Tindak Lanjut Laporan Masyarakat, Polisi Datangi Room Karaoke Berkedok Rumah Makan

Kronologi, Gorontalo – KBO Sat Intelkam Polresta Gorontalo Kota dan Kapolsek Kota Utara mendatangi pemilik rumah makan Kedai 69 yang...

Hendak Selundupkan Cap Tikus, Mobil Pengangkut Bawang Diamankan Polisi di Gorut 50 Hendak Selundupkan Cap Tikus, Mobil Pengangkut Bawang Diamankan Polisi di Gorut 51
Kriminal6 bulan ago

Hendak Selundupkan Cap Tikus, Mobil Pengangkut Bawang Diamankan Polisi di Gorut

Kronologi, Gorontalo – Satu unit mobil pick up dengan nomor polisi DM 8317 BN diamankan aparat Polres Gorontalo Utara (Gorut)...

Disangka Teroris, Seorang Warga Pengidap Gangguan Mental Ditangkap Polisi 52 Disangka Teroris, Seorang Warga Pengidap Gangguan Mental Ditangkap Polisi 53
Kriminal7 bulan ago

Disangka Teroris, Seorang Warga Pengidap Gangguan Mental Ditangkap Polisi

Kronologi, Gorontalo – Kepolisian Resor Gorontalo mengamankan warga berinisial SR alias Arif (35) karena sempat ditenggarai seorang teroris. Penangkapan warga...

Polisi Gerebek Tempat Penyulingan Cap Tikus di Gentuma Raya 54 Polisi Gerebek Tempat Penyulingan Cap Tikus di Gentuma Raya 55
Kriminal7 bulan ago

Polisi Gerebek Tempat Penyulingan Cap Tikus di Gentuma Raya

Kronologi, Gorontalo – Aparat kepolisian dari Polres Gorontalo Utara (Gorut) dibantu Polsek Gentuma Raya, menggerebek satu tempat penyulingan minuman keras...

Polisi Amankan Ratusan Liter Miras dari Sejumlah Lokasi di Gorontalo Utara 56 Polisi Amankan Ratusan Liter Miras dari Sejumlah Lokasi di Gorontalo Utara 57
Kriminal7 bulan ago

Polisi Amankan Ratusan Liter Miras dari Sejumlah Lokasi di Gorontalo Utara

Kronologi, Gorontalo – Kapolres Gorontalo Utara (Gorut) AKBP Juprisan Pratama Ramadhan Nasution, meminta agar masyarakat turut berperan aktif dalam pemberantasan...

Facebook

Advertisement

Terpopuler