Politik
Partai Golkar Disebut Mustahil Ditinggalkan Jokowi

Kronologi, Jakarta – Presiden Joko Widodo diyakini mustahil meninggalkan Partai Golkar dalam barisan koalisi pendukung pemerintah, walau apapun yang terjadi di internal partai beringin tersebut jelang pemilihan presiden 2024.
Demikian disampaikan politisi senior Partai Golkar Taufiq Hidayat, kepada wartawan, Kamis (26/5).
Menurut Taufiq, hubungan Jokowi dengan Partai Golkar sangat istimewa. Mengusung Jokowi pada Pilpres 2019 menjadikan Partai Golkar pertama kalinya, sejak era reformasi, berhasil mengusung capresnya terpilih menjadi presiden.
Hal ini, selain menimbulkan kesan tersendiri, berdampak pula pada posisi Partai Golkar yang sangat strategis dalam pemerintahan.
“Jabatan Menteri Koordinator Perekonomian dipercayakan kepada Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto. Ditambah pos Menteri Perindustrian dan Menteri Pemuda dan Olah Raga,” papar Taufiq.
Mantan Ketua DPP Partai Golkar ini juga menyampaikan, posisi strategis Partai Golkar bukan hanya jatah menteri di kabinet saja. Terpenting, akses terhadap Presiden sebagai kepala pemerintahan terbuka lebar bagi Partai Golkar.
“Namun kini, yang terjadi adalah gambaran situasi yang paradoks antara Ketum Partai Golkar dengan Presiden Jokowi,” ucap Mantan Ketua Umum PB HMI ini.
Taufiq pun mengungkapkan, Jokowi terlihat tidak mempercayai lagi Airlangga. Hal ini akibat politik ilusif yang ditempuh Airlangga.
“Misalnya saja, kegagalan UU Omnibus Law, di mana MK menegaskan cacat formil. Lalu, impor barang yang tidak terkendali, di mana Presiden Jokowi hingga menegur langsung di Bali. Terbaru, perbedaan tata niaga minyak goreng,” ujarnya.
Menurut Taufiq, serangkaian sumber masalah tersebutlah yang menimbulkan distrust di mata Jokowi. Bahkan, di berbagai forum pertemuan dengan pemimpin dunia di mana Jokowi hadir, Airlangga kerap tidak disertakan.
“Ketegangan itu bisa dicegah jika seandainya Partai Golkar memiliki konsep politik ekonomi yang komprehensif dan dapat dilaksanakan secara terukur. Berbasis pada ideologi dan pengalaman panjang perintis pembangunan nasional. Partai Golkar sangat mumpuni dalam hal ini,” ucapnya.
Lalu bagaimana relasi Jokowi dengan Partai Golkar seusai ketidakpercayaan terhadap Airlangga ke depannya? Taufiq menegaskan, Jokowi dan Partai Golkar akan tetap saling memperkuat. Hal ini tampak dari semakin dipercayanya Menteri Investasi, Bahlil Lahadia yang diberi peran lebih untuk menangani beberapa isu ekonomi.
Bahkan, saat ini pun Bahlil sedang diberi tugas memimpin delegasi Indonesia dalam World Economic Forum Annual Meeting di Davos, Swiss, 22-26 Mei 2022.
“Dalam delegasi tersebut justru ada Menko Perekonomian. Bahlil tak hanya pimpin delegasi, tapi juga membuka paviliun Indonesia di Davos,” ucap Taufiq.
Taufiq juga mengungkapkan, Bahlil merupakan kader Partai Golkar sejak Mantan Ketua HIPMI iti masih di Papua. Karenanya, ia melihat, Presiden Jokowi masih sangat komit dengan Partai Golkar.
“Partai Golkar tidak mungkin ditinggalkan oleh Presiden Jokowi dalam barisan koalisi pendukung pemerintah. Walau apapun yang terjadi di internal Partai Golkar jelang Pilpres 2024, antara Partai Golkar dan Presiden Jokowi akan selalu menguatkan,” pungkasnya.
-
Regional6 hari ago
Bakal Ada Demo di Lokasi Harlah PPP di Limboto
-
Regional6 hari ago
Syam Apresiasi Lomba Tradisional Karapan Sapi Danrem Cup 2023
-
Headline4 hari ago
Relawan ANIES Mulai Merambah Masuk ke Kampung-kampung Jakarta
-
Nasional7 hari ago
KPK: Penyelidikan Kasus Formula E Masih Jalan
-
Regional5 hari ago
Ribuan Massa Padati Lokasi Harlah PPP di Limboto, Sekjen Arwani: Ini Momentum untuk Bangkit!
-
Regional5 hari ago
Sebut Tantangan Generasi Muda Makin Kompleks, Marten Taha: Gerakan Pramuka Jadi Solusi
-
Nasional2 hari ago
Survei Puspoll Terbaru: Perindo Merangkak Naik Pepet NasDem dan PKS
-
Megapolitan3 hari ago
PAM Jaya Optimis Penuhi Target Sambungan Baru Yang Besar Setiap Tahun