Kronologi, Gorontalo – Anggota DPRD Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut), Lukum Diko, menyoroti pelayanan kesehatan yang ada di Gorut, menyusul beredarnya video seorang warga mengamuk di salah satu pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) di wilayah tersebut.
Saat itu, pihak puskesmas meminta kepada keluarga agar pasien dirujuk ke Rumah Sakit Zainal Umar Sidiki (ZUS) hingga akhirnya pasien tersebut meninggal keesokan harinya. Menurutnya, hal itu menunjukkan pelayanan kesehatan yang buruk di Kabupaten Gorut.
“Artinya sistem pelayanan untuk dirujuk atau tidak pasti melalui mekanisme seperti pemeriksaan dulu. Seperti istilah kita di Gorut hanya ketuk-ketuk dada begitu pelayanannya di Gorut yang terkenal,” kata Lukum, pada Rapat Pansus LKPJ, beberapa waktu lalu.
Ia mengungkapkan, puskesmas di Gorut hanya memberikan obat paracetamol setiap ada pasien yang datang apapun penyakitnya. Hal itu, menurutnya, sudah menjadi pandangan setiap orang sehingga memperburuk citra pelayanan kesehatan di Gorut.
“Saya tidak mau lagi, terangkat isu yang mana Rumah Sakit ZUS adalah puskesmas terbesar di Provinsi Gorontalo. Ini sudah pernah ada yang bilang ke saya ZUS jadi puskesmas terbesar di Gorontalo, seperti dbandara di Makkasar hanya untuk transit,” tegas Lukum.
Lukum menyampaikan hal itu lantaran ambulans dari Kecamatan Tolinggula, Atinggola, Anggrek, dan Sumalata, hanya menjadi tempat transit pasien untuk menuju rumah sakit yang ada di daerah lain.
Ia juga mengungkapkan adanya seorang dokter yang akan berniat untuk memperbaiki pelayanan kesehatan di Gorut.
“Ada satu dokter yang dibawa oleh Rusli Habibie untuk memberikan pelayanan terbaik di Gorontalo Utara. Bahkan sampai menangis ia menyampaikan ‘saya dibawa oleh Rusli ke Gorut untuk bagaimana memperbaiki pelayanan kesehatan di Gorut’,” ucapnya.
Dokter itu, lanjut Lukum menyampaikan bahwa memperbaiki pelayanan kesehatan itu yakni tidak mengadakan rujukan lagi ke Boolang Mongondow dan Buol. Namun, dirinya mempertanyakan kemampuan dari Pemda Gorut.
“Punya niat baik atau tidak? Sehingga saya menggarisbawahi ini Gorut krisis kepedulian. Kalau memang benar peduli terhadap pelayanan kesehatan di Gorut pasti yang kadis kesehatan tentang memperbaiki pelayanan kesehatan tadi itu berhasil,” tutupnya.
Penulis: Dani Baderan
Discussion about this post