Kronologi, Jakarta – DPRD DKI menyoroti soal ribut-ribut uang insentif tenaga kesehatan (nakes) di beberapa RSUD DKI Jakarta yang belum cair. Bahkan Tunjangan Hari Raya (THR) pun disinyalir juga bermasalah.
Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta dr Dian Pratama dalam rapat Komisi E dengan Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti meminta agar Kepala Dinas Kesehatan (Kandinkes) DKI Widyastuti tidak masa bodoh. Dia meminta kasus ini segera dituntaskan.
“Karena sering pembagian insentif jasa dokter bermasalah, saya minta Kadinkes DKI Jakarta untuk segera membuat aturan yang jelas terkait dana insentif para dokter dan nakes di RSUD yang ada di Jakarta,” tegas dr Dian yang juga Bendahara Fraksi Gerindra DKI ini, Jumat (20/5/2022).
Pria yang berprofesi sebagai dokter ahli kandungan ini mendesak Kadinkes Widyastuti agar memberi perhatian khusus terhadap pembagian intensif nakes di RSUD maupun Puskesmas.
“Saudari Kadis saya minta tidak masa bodoh dalam soal rancu uang insentif dokter dan nakes di RSUD maupun Puskesmas. Bantu dong Gubernur Anies dalam membenahi pelayanan kesehatan di Jakarta. Karena kalau uang insentif dokter dan nakes ini terus bermasalah, pasti akan berdampak kepada pelayanan kesehatan masyarakat,” dr Dian mengingatkan.
Seperti diketahui, sejumlah karyawan dan nakes RSUD Koja, Jakarta Utara mengeluhkan pembayaran THR dan Remunerasi tahun 2022 yang dinilai tak sesuai dengan ketetapan.
Hal ini terjadi sejak Pandemi Covid-19 berlangsung. Bahkan jumlah hak yang dibayarkan justru berkurang setiap bulannya dan tak sebanding dengan jam kerja yang dibebankan.
“THR dan tunjangan juga tidak sesuai, dengan jumlah kunjungan pasien yang ramai setiap hari,” ungkap seorang tenaga nakes.
Menanggapi hal ini, pihak manajemen RSUD Koja berdalih, klaim Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dari pasien hanya bisa dicairkan 50%.
“Sejak akhir tahun 2019 sejak di jabat Direktur RSUD Koja yang baru (Ida Bagus Nyoman Banjar, red) banyak kejanggalan yang kami pertanyakan,” ungkapnya.
Selama dua tahun terakhir, dia mengaku sebagai karyawan merasakan ketidaknyamanan terkait pembayaran upah dengan nominal jauh dibawah RSUD lain di wilayah DKI Jakarta.
Editor: Alfian Risfil A
Discussion about this post