Kronologi, Gorontalo – DPRD Kota Gorontalo tetap optimis sejumlah proyek yang didanai menggunakan anggaran dana PEN tidak akan terjadi putus kontrak. Keyakinan itu disampaikan anggota DPRD Kota Gorontalo, Muckhsin Brekat, usai engikuti dialog interaktif, Rabu (18/5/2022).
“Saya masih sangat optimis bahwa tidak akan terjadi putus kontrak. Apabila terjadi, apa boleh buat ini memang sudah langkah paling ujung. Langkah yang diperintahkan dalam perundang-undangan,” kata Mucksin.
Ia mengatakan, proyek yang didanai menggunakan dana PEN ini memang terancam putus kontrak disebabkan terdapat beberapa kegiatan di lapangan yang progresnya belum sesuai dengan pencairan dana pihak ketiga.
“Sesuai dengan perhitungan administrasi di lapangan, ada sebagian kegiatan yang belum menutupi nilai daripada uang muka yang diterima oleh pihak ketiga,” ungkap Muckhsin.
Muckhsin melanjutkan, kegiatan-kegiatan yang didanai dana PEN ini menimbulkan keresahan pada masyarakat, salah satunya pusat perdagangan di pusat kawasan perdagangan atau KANOPI.
Ia membeberkan, dana yang digunakan juga sangat ketertinggalan progres, di mana nilai kontrak kurang lebih mencapai Rp29 miliar.
“Ini menjadi kekhawatiran masyarakat, jangan sampai terjadi putus kontrak. Karena memang putus kontrak bukan solusi untuk mengatasi kegagalan dari proyek, tetapi langkah paling akhir ketika sampai pada batas perpanjangan. Tetapi sampai pada perpanjangan tersebut tidak sampai sesuai dengan kontrak, maka pihak owner atau penguasa anggaran akan mengambil tindakan memutuskan kontrak,” pungkasnya.
Penulis: Elmawati Jaya
Discussion about this post