Minggu, Agustus 14, 2022
KRONOLOGI.ID
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Regional
  • Internasional
  • Politik
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Opini
No Result
View All Result
KRONOLOGI.ID
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Regional
  • Internasional
  • Politik
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Opini
No Result
View All Result
KRONOLOGI.ID
No Result
View All Result
Home Nasional

LARS: Akreditasi Rumah Sakit Bukan Sekedar Formalitas Administratif, Tapi Sebagai Penjaminan Mutu

REDAKSI by REDAKSI
18/05/2022
in Nasional
LARS: Akreditasi Rumah Sakit Bukan Sekedar Formalitas Administratif, Tapi Sebagai Penjaminan Mutu

Direktur Eksekutif Lembaga Akreditasi Rumah Sakit (LARS), dr. Hanibal Hamidi, M.Kes, di acara 'Kick Off & Launching Standar Akreditasi Rumah Sakit', di Hotel Marriot Bali, Selasa (17/5/2022)./Ist


Kronologi, Bali – Salah satu cara paling mudah untuk mengetahui mutu layanan Rumah Sakit (RS) adalah melihat status akreditasinya. Semakin baik status akreditasi suatu RS berarti penjaminan mutunya semakin terjaga. Karenanya, masyarakat harus cermat mengecek status akreditasi suatu RS agar bisa mendapatkan layanan terbaik.

Karena itulah, baik RS pemerintah maupun swasta sangat berkepentingan dengan status akreditasi.

Direktur Eksekutif Lembaga Akreditasi Rumah Sakit (LARS), dr. Hanibal Hamidi, M.Kes, menyampaikan komitmennya untuk memberikan solusi progresif atas kebutuhan seluruh ekosistem kesehatan nasional.

“Akreditasi bukanlah formalitas administratif, tetapi merupakan salah satu bagian penting dari proses penjaminan mutu,” kata dokter Hanibal di acara ‘Kick Off & Launching Standar Akreditasi Rumah Sakit’, di Hotel Marriot Bali, Selasa (17/5/2022).

Dia mengatakan, masyarakat ingin mendapatkan hak layanan rumah sakit yang bermutu baik dan dapat diandalkan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Begitu juga tenaga kesehatan, tenaga pendukung kesehatan, dan tenaga profesional lainnya membutuhkan ekosistem pelayanan kesehatan dalam tata kelola yang baik sehingga profesionalisme dan etika profesi dapat ditegakkan sebagaimana mestinya.

“Rumah sakit membutuhkan proses dan hasil akreditasi yang mendukung pencapaian misi & visi RS secara efektif, efisien, berkesinambungan, dan berkelanjutan,” paparnya.

Sedangkan pemerintah, selaku regulator membutuhkan lembaga pelaksana akreditasi yang independen, profesional, transparan, dan koordinatif agar standar mutu yang ditetapkan dapat terpenuhi oleh RS dan mendukung program kesehatan nasional.

Oleh karenanya, dikatakan dokter Hanibal, LARS mengikhtiarkan secara sistematis, terukur, dan profesional. Pertama, sistem dan pelaksanaan akreditasi harus selaras dan mendukung penjaminan mutu rumah sakit.

Kedua, pelaksanaan akreditasi rumah sakit harus secara komprehensif menjadi bagian berkesinambungan dari sistem penjaminan mutu rumah sakit.

Selanjutnya, yang Ketiga, pelaksanaan akreditasi dan penjaminan mutu menumbuhkuatkan pengukuran dan penilaian kinerja rumah sakit dalam rangka menjalankan misi serta mencapai visi rumah sakit.

“Instrument akreditasi yang dikembangkan dan gunakan oleh LARS, sedemikian rupa sehingga juga merupakan perangkat pencapaian misi rumah sakit, disebut sebagai MATH (Mission Achievement Tools in Hospital),” jelas dia.

alterntif text

Perangkat ini secara komprehensif dan inovatif mengintegrasikan secara cerdas Balance Score Card (BSC), Performance  Assessment Tool for quality improvement in Hospitals (PATH), dan standar Joint Commission Internation (JCI) dengan Standar Akreditasi Rumah Sakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2022.

Penggunaan MATH, memberi manfaat ganda bagi rumah sakit yang pelaksanaan akreditasinya oleh LARS. Selain terakreditasi dengan baik, rumah sakit bersama LARS dapat memfungsikan perangkat MATH sebagai sistem manajemen, alat manajemen strategis, dan sebagai dashboard organisasi rumah sakit dalam mencapai misi rumah sakit.

“Tentunya ini akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi tata kelola rumah sakit tersebut,” ucap dokter Hanibal.

Lebih jauh, dia menambahkan, dengan LARS berbasis interkoneksi digital dan komunitas, biaya pelaksanaan akreditasi semakin terjangkau dengan penjaminan mutu yang lebih baik. Penerapan MATH oleh LARS sekaligus memberi perangkat multiguna bagi rumah sakit dalam menjalankan misi dan mencapai visinya secara lebih efektif, efisien, dan terukur.

Interkoneksi digital yang diterapkan LARS merupakan keniscayaan dari Transformasi Sistem Akreditasi Rumah Sakit (bagian dari Transformasi Layanan Rujukan, Pilar ke-2 Transformasi Kesehatan Indonesia 2022-2024).

Penerapan teknologi industri 4.0 sebagai strategi integrasi rantai pasok kesehatan, juga perlu didukung dengan terintegrasinya manajemen kinerja rumah sakit sehingga lebih gesit dalam menyelancari dinamika tantangan dunia kesehatan, seperti saat hadapi pandemi.

Nilai suatu teknologi bergantung pada kepemimpinan yang kuat, pembelajaran organisasi, sumber daya, dan transformasi organisasi.

Hal-hal ini semakin menunjukkan pentingnya proses akreditasi yang praktis, cepat, dan interkonektif, sehingga rumah sakit dan setiap pemangku kepentingannya dapat lebih gesit dalam dinamika tata kelola terkait.

Selain sistem informasi LARS telah interkoneksi dengan sistem informasi Kementerian Kesehatan RI, LARS juga telah menggunakan mobile application dalam pelaksanaan akreditasinya.

Menurutnya, Interkoneksi antar berbagai sistem internal LARS dan dengan sistem yang dimiliki rumah sakit tengah terus dikembangkan pada berbagai aspek dimana nantinya akan membentuk suatu ekosistem akreditasi dan mutu pelayanan kesehatan rumah sakit digital. Sehingga semakin mendukung komitmen LARS akan penjaminan mutu oleh pihak rumah sakit.

“Bagi LARS, terpenuhinya hak individu atas mutu layanan rumah sakit yang baik adalah merupakan tujuan utama,” pungkas dokter Hanibal.

Editor: Alfian Risfil A
Tags: Akreditasi Rumah Sakitdokter Hanibal HamidiKemenkes RILembaga Akreditasi Rumah Sakit (LARS)
Previous Post

Jawab Tudingan Gaib PSI, Sahroni: Sponsor Formula E Akan Dirilis Minggu Depan

Next Post

Kasus PMK Hewan Ternak, DPR Ingatkan soal Rantai Pasokan Daging Jelang Idul Adha 1443 H

Related Posts

Kemenkes Klaim Cacar Monyet Belum Masuk ke Indonesia

Kemenkes Klaim Cacar Monyet Belum Masuk ke Indonesia

07/08/2022
Corona RI Melonjak Lagi, Kasus Harian Bertambah 930

Corona RI Melonjak Lagi, Kasus Harian Bertambah 930

14/06/2022
Update 17 Mei: Corona RI Bertambah 247, Kasus Aktif 3.898

Update 17 Mei: Corona RI Bertambah 247, Kasus Aktif 3.898

17/05/2022
Kasus Covid RI Bertambah 502, Meninggal 27 Orang

Kasus Covid RI Bertambah 502, Meninggal 27 Orang

23/04/2022
Next Post
Hasil Survei Merangkak Naik, Kerja Puan Dinilai Mulai Dirasakan Masyarakat

Kasus PMK Hewan Ternak, DPR Ingatkan soal Rantai Pasokan Daging Jelang Idul Adha 1443 H

Singapura Sebut UAS Sebar Ekstremis, Fadli Zon: Ini Pelecehan Terhadap Ulama 1

Singapura Sebut UAS Sebar Ekstremis, Fadli Zon: Ini Pelecehan Terhadap Ulama

Discussion about this post

TERPOPULER

  • Aneh! Dihentikan Bareskrim, Komnas HAM Tetap Dalami Pelecehan Istri Sambo

    Aneh! Dihentikan Bareskrim, Komnas HAM Tetap Dalami Pelecehan Istri Sambo

    460 shares
    Share 184 Tweet 115
  • Tutupi Motif Pembunuhan Brigadir J, KP3i: Polri Abaikan Arahan Jokowi 

    227 shares
    Share 91 Tweet 57
  • Sekretratis PPP sebut Ketua F-Golkar Jago Akting Marah-Marah Soal Gelar Adat Bupati Gorontalo

    32 shares
    Share 13 Tweet 8
  • Pola Skenario Mirip Kasus Brigadir J, Pakar Pidana: KM50 Bisa Dibuka Kembali

    20 shares
    Share 8 Tweet 5
  • Berikut 12 Situs Nonton Ilegal Selain IndoXXI

    15874 shares
    Share 6366 Tweet 3962

TOP STORIES



Follow us on social media:

  • Tentang Kronologi.id
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Data Pribadi

© 2018 Kronologi.id. All right reserved

No Result
View All Result
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Regional
  • Internasional
  • Politik
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Opini

© 2018 Kronologi.id. All right reserved