Kronologi, Jakarta – Penasehat dari Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Sabri Saiman menyoroti maraknya tampilan sejumlah artis yang memamerkan keelokan tubuhnya melalui media sosial (medsos).
Pasalnya, tak sedikit dari mereka yang mayoritas berptofesi artis baik lokal maupun nasional penampilannya berbau pornografi sekedar demi tampil modern.
“Pornografi kebanyakan dari artis itu hanya ingin tampil modern tetapi tidak sesuai dengan norma agama dan budaya kita. Seharusnya mereka para publik figur memperhatikan moral dan etika dalam kehidupan sehari-hari, apa lagi dalam hal berbusana, mereka kan ditonton di segala usia,” kata Sabri, di kawasan Swasembada Barat, Jakarta Utara, Kamis (12/5/2022).
Dia pun menegaskan, saat ini anak bangsa sedang dijajah dengan tontonan yang seronok di medsos. Menurutnya, banyak sekali tayangan atau konten yang berbau pornografi dan ini menjadi perhatian cendikiawan dan ulama di Indonesia.
Padahal, dikatakan Sabri, sebenarnya pemerintah membuat Undang-Undang untuk membentengi kehidupan sehari-hari demi melindungi bangsa Indonesia yang identik dengan norma beragama dan religius.
“Agama manapun atau dari suku apapun melihat saat ini media sosial sudah menjadi makanan sehari-hari dari mulai anak bayi sampai orang tua,” ungkapnya.
“UU ITE kan jelas sekali melarang tayangan yang negatif, seharusnya ada filterisasi dari Kementerian Informasi dan membatasi tayangan-tayangan pornografi. Sangat prihatin, mau jadi apa bangsa ini kedepannya. Pasal 27 ayat (1) UU ITE mengatur larangan mendistribusikan, mentransmisikan, dan/atau membuat dapat diaksesnya informasi atau dokumen elektronik yang bermuatan melanggar kesusilaan,” ucapnya.
Sabri lantas berharap pendidikan agama dan pendidikan di sekolah mengambil peran penting dalam mengedukasi anak-anak apa yang pantas di tonton atau tidak.
“Bukan malah jadinya pembiaran yang akan merusak moral anak bangsa,” imbuhnya.
Editor: Alfian Risfil A
Discussion about this post