Dinilai Abai Tindaki Penambang Ilegal di Pohuwato, Mahasiswa Minta Kapolda Undur Diri

Kronologi, Gorontalo – Sejumlah mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa di depan Mapolda Gorontalo, untuk meminta agar Kapolri, Listiyo Sigit, mencopot Kapolda Gorontalo, Irjen Akhmad Wiyagus.

Menurut koordinator lapangan, Mahmudin Mahmud, gerakan mahasiswa itu terkait dengan aktivitas alat berat di tambang ilegal di Kabupaten Pohuwato yang tak kunjung diberikan tindakan tegas.

“Sebab sampai dengan saat ini masi banyak aktivitas alat berat di tambang ilegal di Kabupaten Pohuwato, khususnya di Dengilo,” katanya kepada Kronologi, Kamis (7/4/2020).

Kata Mahmudin, persoalan aktivitas alat berat di tambang ilegal itu bukan hanya melanggar hukum, tetapi juga terkait dengan bencana alam dan menjadi rawan banjir.

“Bahkan beberapa bulan terakhir, ada beberapa masyarakat sekitaran tambang mengeluhkan adanya aktivitas tersebut, sebab mereka adalah penerima dampak secara langsung,” ucapnya.

Mahmudin juga mengatakan bahwa aktivitas di tambang ilegal itu sudah pernah menelan korban. Sehingga upaya penegakan hukum terhadap pengguna alat berat itu adalah salah satu upaya untuk menyelamatkan lingkungan.

“Sayangnya Polda Gorontalo terkesan tidak serius dalam menangani persoalan ini, sehingga permasalahan ini menjadi berkepanjangan,” sesalnya.

Berdasarkan hal-hal itu, maka pihaknya meminta dengan tegas agar Kapolda Gorontalo untuk mundur dari jabatannya, atau Kapolri segera mencopotnya dengan alasan yang sangat jelas.

“Kami menilai Kapolda Gorontalo belum mampu menyelesaikan persolan penertiban alat berat di tambang ilegal,” pungkasnya.

Penulis: Hamdi