Regional
Berencana Gelar Aksi, Aktivis Gorontalo Nyaris Dihajar OTK di Hadapan Oknum Perwira Polisi

Kronologi, Pohuwato – Salah seorang aktivis Gorontalo, Mahmudin Mahmud, nyaris dihajar orang tak dikenal (OTK) saat sedang santap sahur di kantin kawasan Terminal Andalas sekitar pukul 02.00, pada Selasa (5/4/2022).
Insiden itu terjadi berawal saat Mahmudin ditemui oleh salah seorang oknum perwira polisi yang bertugas di Mapolda Gorontalo berinisial R untuk melakukan koordinasi dan kepastian aksi unjuk rasa. Saat itu, lanjut Mahmudin, oknum anggota polisi tersebut meminta agar rencana aksi unjuk rasa tersebut ditunda.
“Aksi tersebut terkait isu masalah pertambangan di Pohuwato, investasi bodong, dan mempertanyakan tanggung jawab struktural kapolda soal penembakan pejabat Polda Gorontalo yang dilakukan oleh tahanan,” kata Mahmudin, kepada Kronologi.id, Selasa (5/4/2022).
Tidak berselang lama, kata Mahmudin, tiba-tiba datang satu orang berbadan besar mendekatinya sembari mengeluarkan kata-kata “di sini ngana babi”.
“Saya langsung berupaya menghindar. Saat menghindar, saya masih dikejar mobil Brio berwarna putih. Beberapa saat kemudian salah seorang yang berada di mobil itu keluar dan berupaya terus mengejar sembari berteriak dengan sangat keras (bakuku),” ungkap Mahmudin.
Meskipun dirinya berhasil meloloskan diri, tutur Mahmudin, namun ponsel miliknya tertinggal dan sudah tidak ada lagi di tempat tersebut.
“Diduga handphone tersebut diamankan oleh pihak polda yang bertepatan berada di tempat kejadian. Sampai sekarang handphone tersebut masih hilang,” kata dia.
Tidak hanya itu, kata Mahmudin, sehari sebelum kejadian dirinya juga sempat dikirimkan pesan lewat WhatsApp dengan narasi mengancam.
“Pada hari Senin saya sempat dikirim chat WA oleh salah seorang dengan narasi seperti mengancam, dengan kalimat “asli dari kampung mo siapkan spesial untuk ente besok. Mo kirim lewat udara,” bebernya.
Mahmudin menilai, upaya premanisme terhadap kebebasan berpendapat yang merupakan marwah demokrasi sekaligus amanat konstitusi itu seharusnya tidak terjadi. Dirinya menyayangkan jika upaya pembungkaman masih terus dilakukan di saat perintah Kapolri jelas untuk memberantas premanisme.
“Berdasarkan kejadian ini maka kami atas nama mahasiswa dan masyarakat akan tetap melaksanakan aksi pada hari Kamis dengan isu tuntutan yang sama dan ditambahkan dengan berantas premanisme pembungkam kebebasan berpendapat. Saya tidak sedikitpun gentar dengan kejadian ini. Saya pastikan tetap akan melaksanakan aksi,” tegasnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Gorontalo, Kombes Pol Wahyu Tri Cahyono, mengatakan, hingga saat ini dirinya belum mendapatkan laporan terkait persoalan itu.
“Kalau memang yang bersangkutan (Mahmudin) melapor dengan menunjukkan bukti-bukti, tentu akan ditindaklanjuti,” pungkasnya, Rabu (6/4/2022).
Penulis: Hamdi
-
Regional6 hari ago
Dugaan Korupsi Proyek, Polda Gorontalo Periksa Sekretaris PU-PR dan Pengawas
-
Regional6 hari ago
Polresta Gorontalo Kota Sita Dua Aset Tersangka Kasus TPPU
-
Nasional6 hari ago
Lagi, Ketua KPU Dilaporkan “Wanita Emas” terkait Pelecehan Seksual ke DKPP
-
Regional5 hari ago
Respons BRI Gorontalo Usai Seorang Pegawai Jadi Tersangka Korupsi
-
Nasional6 hari ago
Jaksa Agung ST Burhanuddin Mutasi Besar-besaran Pejabat Kajati
-
Regional4 hari ago
Diduga Salah Tetapkan Tersangka, Oknum Penyidik Polresta Manado Dilaporkan ke Kapolda Sulut
-
Megapolitan5 hari ago
Gus Najmi Buka Suara Usai Dicopot dari Sekwil PPP DKI: Dukungan ke Anies Aspirasi Akar Rumput
-
Regional5 hari ago
Kasus Penggelapan Uang Fakultas Kesehatan UMGo Naik ke Tahap Penyidikan