Sembilan Sekolah di Buteng Lolos Seleksi Sekolah Penggerak 2022, Berikut Daftarnya

Kronologi, Buteng – Sembilan sekolah di Buton Tengah (Buteng) dari tiga jenjang pendidikan dinyatakan lolos seleksi Sekolah Penggerak tahun 2022. Sebelumnya pada 2021 ada sepuluh sekolah yang telah lolos seleksi program tersebut.

Buteng sendiri merupakan salah satu dari tiga daerah yang mengikuti Program Sekolah Penggerak (PSP) tahun 2021 yang tersebar di 17 kabupaten/kota se-Sulawesi Tenggara (Sultra)

Kepala Bidang Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Buton Tengah, Ahmad Muliadi, mengatakan, dari total sembilan yang dinyatakan lolos itu terdapat lima sekolah cadangan.

“Tahun 2021 itu kita ada 10 sekolah yang lolos PSP kemudian di tahun 2022 angkatan II untuk jenjang TK terdiri dari TK Negeri Pertiwi Lombe, TK Negeri Pembina Mawasangka, dan TK Swasta Pamri Mawasangka,” kata Muliadi.

Untuk jenjang sekolah dasar, lanjut Muliadi, ada SDN 2 Sangiawambulu, SDN 3 Sangiawambulu, SDN 4 GU, dan SDN 3 Lakudo. Berikutnya SMP tahun ini ada dua sekolah yakni SMP Satap 26 Langkomu, dan SMP 8 Buton Tengah di Sangiawambulu.

“Untuk sekolah cadangan di jenjang TK ada dua yaitu TK Bunga Karang dan TK Kampolele di Lasongko. Kemudian Cadangan tingkat sekolah dasar yakni SDN 1 GU dan SDN 5 Talaga Raya. Jenjang SMP ada 1 cadangan SMP 30 Buton Tengah di Desa Gumanano,” ujarnya.

Muliadi mengungkapkan, sekolah yang masuk dalam daftar tunggu ini sebelumnya telah dinyatakan lolos seleksi. Namun karena kuota terbatas untuk angkatan II, sekolah yang masih berstatus cadangan ini nantinya akan mendaftar kembali hingga batas waktu yang ditentukan sampai 12 April mendatang.

“Cadangan itu nanti tahap ketiga sementara ada surat dari kementerian lewat Dirjen GTK itu disampaikan kepada semua cadangan untuk mendaftar ulang sampai dengan tanggal 12 April. Cadangan itu sudah dinyatakan lolos dan kembali diseleksi ulang oleh kementerian dan kemungkinan besar akan tercover,” ucap Muliadi.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Buton Tengah, Abdullah, mengatakan, Program Sekolah Penggerak sudah berjalan tahun kedua di Negeri 1000 Gua ini. Menurutnya, sekolah-sekolah yang telah lolis di 2021 lalu program pengembangannya akan terus berjalan.

“Sekolah penggerak itu fokus utamanya adalah peningkatan mutu kualitas SDM, dan PSP ini bukan hanya dinas terkait yang mengawasi, ada LPMP, BP PAUD. Semua ikut mengawasi,” kata Abdullah.

Abdullah melanjutkan, saat ini Kementerian Pendidikan mengimbau untuk semua sekolah baik yang telah mendapat predikat sekolah penggerak maupun belum sudah dapat menerapkan kurikulum sekolah penggerak berdasarkan acuan kurikulum nasional yang dikembangkan.

“Sekarang ini sudah diimbau dari kementerian melalui sosialisasi kemarin walaupun sekolah itu tidak masuk PSP tapi dapat menjalankan kurikulum sekolah penggerak. Tapi tidak boleh dipaksakan. Perbedaannya kurikulum ini hal-hal spesifiknya seperti penambahan mapel seperti di SDN 7 Lakudo ini mereka sudah mata pelajaran Bahasa Inggris,” jelas dia.

Mantan Kadis BKKBN ini mengungkapkan, selain kreatif para kepala sekolah yang mengikuti seleksi PSP juga harus mampu menguasai teknologi informasi.

“Makanya daerah itu diprogramkan setiap sekolah penggerak itu satu guru satu laptop karena hampir setiap minggu kepala sekolah itu punya jalur bimtek bersama pelatih ahli dan harus paham IT itu para kepala sekolahnya,” pungkasnya.

Penulis: Kurnia