Headline
25 DPC Pertanyakan Keputusan AHY Pilih Emil Dardak Ketimbang Menantu Pakde Karwo

Kronologi, Surabaya – Tensi panas berembus dari Demokrat Jawa Timur (Jatim). Hal ini dipicu oleh ketidak puasan kader partai bintang mercy tersebut terhadap keputusan Ketua Umum DPP Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang secara mengejutkan memilih Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak sebagai Ketua DPD Demokrat Jawa Timur.
Sejumlah kader Partai Demokrat Jatim kecewa dengan penetapan tersebut. Pasalnya, AHY dianggap mengabaikan suara mayoritas kader Demokrat Jatim yang telah memilih menantu Mantan Gubernur Jatim Soekarwo (Pakde Karwo), Bayu Airlangga untuk memimpin Demokrat Jatim, sebagaimana hasil Musyawarah Daerah (Musda) ke-VI DPD Demokrat Jatim, di Hotel Shangri-La Surabaya pada Kamis (20/1) lalu.
Ketua DPC Demokrat Kota Madiun, Istono mengatakan bahwa Emil hanya memperoleh dukungan 13 DPC, sementara Bayu Airlangga dapat suara yang jauh lebih besar yakni 25 DPC. Oleh karena itu, ia menilai keputusan DPP Demokrat aneh dan tidak demokratis.
“Saya kira tidak perlu Musda kalau ujungnya ditentukan elite partai. Demokrat yang selama ini menyuarakan pentingnya kepemimpinan yang demokratis di era reformasi ini, akhirnya tenggelam dengan keputusannya sendiri dalam menentukan ketua di Jatim,” kata Istono, Minggu (2/4/2022).
Istono pun meminta Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk menjelaskan kepada 25 DPC pendukung Bayu Airlangga mengenai penunjukkan Ketua DPD Jatim yang baru.
Menurutnya, selama ini Bayu Airlangga berjasa besar dalam membangun jaringan di Jawa Timur. Loyalitas kepada partai pun tak perlu diragukan.
Ketua DPC Demokrat Kabupaten Malang, Ghufron Marzuki juga menyayangkan keputusan DPP Demokrat. Menurutnya musyawarah daerah (Musda) menjadi percuma jika ujungnya Ketua Demokrat Jatim dipilih oleh level pusat.
“Jadi kami selaku pemegang suara Musda menyayangkan terhadap keputusan yang kita anggap tidak demokratis,” kata Ghufron.
Selama ini, kata dia, AHY selalu meminta para kader untuk berdemokrasi yang baik. Namun nyatanya hal itu tak diperlihatkan AHY di Musda Demokrat Jatim.
Menurutnya, dari awal tidak perlu menggelar musyawarah daerah jika pada akhirnya keputusan diambil DPP Demokrat di Jakarta.
“Nyatanya di internal sendiri tidak bisa demokratis bagus. Nanti apa yang bisa kita jual, tunjukkan ke masyarakat. Sebuah partai berkeadilan, menjunjung demokratis tapi diajari seperti ini,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPC Partai Demokrat Kota Surabaya mengaku tunduk pada keputusan AHY yang menetapkan Emil Elestianto Dardak memimpin DPD Demokrat Jatim.
Meski pada Musda lalu DPC Demokrat Surabaya mendukung Bayu, kini menghormati keputusan penetapan Emil sebagai Ketua DPD Demokrat Jawa Timur.
“Pilihan saya kepada Bayu Airlangga pada Musda Jatim saat itu merupakan bagian dari demokrasi. Namun perbedaan pilihan bukan membuat jarak dan terkotak-kotak. Mari bersama-sama demi kejayaan partai,” katanya.
Editor: Alfian Risfil A
-
Regional7 hari ago
Buntut Aduan Ivana, Sejumlah Tokoh Kabupaten Gorontalo Bentuk Forum Penyelamat Daerah
-
Regional6 hari ago
Bupati Gorontalo kembali Aktifkan Jabatan Yusran Lapananda
-
Megapolitan6 hari ago
Dicopot Tanpa Sebab, Pejabat DKI ini Minta Keadilan ke Pj Heru Budi
-
Regional5 hari ago
Bakal Ada Demo di Lokasi Harlah PPP di Limboto
-
Regional5 hari ago
Syam Apresiasi Lomba Tradisional Karapan Sapi Danrem Cup 2023
-
Regional6 hari ago
Safari Politik di Surabaya, Anies: Kakek Kami Berasal dari Ampel
-
Headline3 hari ago
Relawan ANIES Mulai Merambah Masuk ke Kampung-kampung Jakarta
-
Nasional6 hari ago
KPK: Penyelidikan Kasus Formula E Masih Jalan