Regional
Gerakan Atasi Kelangkaan Migor, SMA/SMK se-Buteng Bikin Minyak Goreng Massal

Kronologi, Buteng – Siswa-siswi SMA/SMK se-Kabupaten Buton Tengah (Buteng) mengikuti gerakan pembuatan massal minyak goreng dengan bahan baku kelapa sebagai gerakan untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng yang beberapa pekan ini telah menjadi momok di tengah masyarakat.
Insiasi ini sendiri merupakan solusi yang ditawarkan Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi, untuk masyarakat Sultra agar tidak resah terhadap kelangkaan minyak goreng. Sebab, daerah yang dipimpinnya itu memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, salah satunya kelapa.
Terkait hal itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra kemudian menggandeng Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) untuk memaksimalkan potensi yang ada di sekolah melalui kegiatan praktek prakarya dan kewirausahaan yang menginisiasi pembuatan minyak goreng higienis dari bahan dasar kelapa.
Disdikbud Sultra mengajak suluruh siswa-siswi SMA dan SMK se-Sultra untuk membuat minyak goreng massal di kabupaten/kota yang tersebar secara bersamaan pada Sabtu (2/4/2022).
Kegiatan yang diikuti oleh 29 sekolah yang tersebar di tujuh kecamatan di Buteng ini bertempat di SMA Negeri 1 Mawasangka, Kecamatan Mawasangka.
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Mawasangka, Saruji, mengungkapkan, kegiatan ini merupakan langkah awal yang mampu mengasah dan mengolah kreatifitas anak didik terhadap problem yang dialami saat ini
“Ini sebenarnya langkah awal saja untuk mengantar siswa mengetahui bagaimana cara membuat minyak dari kelapa,” kata Kasek salah satu SMA Favorit di Buteng itu.

Minyak goreng hasil olahan Siswa SMK. (kurnia)
Kegiatan yang terselenggara menyambut 1 Ramadan itu ditargetkan akan menghasilkan 120 botol minyak kelapa dengan masing-masing 600 mililiter yang 100 persen melibatkan siswa-siswi dalam proses pembuatannya.
“Untuk target setiap sekolah sendiri berbeda-beda, paling banyak 15 botol dan paling sedikit itu 1 botol. Kondisi ini menyesuaikan banyaknya siswa. Jadi proporsional terhadap jumlah siswa,” ujarnya.
Giat tersebut diharapkan dapat menjadi program pengembangan wirausaha, terlebih kepada sekolah penggerak yang terdapat project profile pelajar Pancasila yang bertema kewirausahaan sehingga dapat mengembangkan SDM yang produktif.
“Setelah ini diharapkan setelah kembali ke sekolah masing-masing SMA/SMK bisa melanjutkan program ini disekolahnya masing masing. Anak-anak sudah tahu proses pekerjaannya dan semua pembuatan ini dikerjakan oleh siswa. Guru hanya mengarahkan dan mendampingi saja,” jelasnya.
Suraji mengatakan, hasil dari kelapa yang telah berhasil diolah menjadi minyak goreng itu sementara akan ditampung, sembari menunggu arahan dari Dinas PK Prov Sultra.
“Untuk hasil sendiri sementara ditampung dulu nanti selanjutnya menunggu arahan dari dinas PK Prov Sultra apakah ini akan disalurkan kepada warga yang tidak mampu atau seperti apa menjelang hari raya nanti kami masih menunggu,” pungkasnya.
Penulis: Kurniawati
-
Regional5 hari ago
Giliran Tiga Kaprodi Fakultas Kesehatan UMGo Diperiksa Penyidik
-
Nasional7 hari ago
PBNU Bela Baliho Erick Tohir: Yang Harus Dikecam Itu yang Jualan NU tapi Suul Adab
-
Regional7 hari ago
Polres Pohuwato Tangkap Warga Pemilik Puluhan Ribu Obat Ifarsyl
-
Headline7 hari ago
Survei SMRC: Anies Terus Menguat
-
Regional5 hari ago
Buntut Dugaan Kades Cabuli Mahasiswi KKN, Jurnalis Somasi Pejabat Unipma Madiun
-
Headline6 hari ago
KPK Tepis Direktur Penuntutan KPK Mundur Karena Dipaksa Tersangkakan Anies
-
Regional6 hari ago
Kapolda Gorontalo Pastikan Kasus BST di Popayato Timur Tak Mandek
-
Regional7 hari ago
Puluhan Warga Desa di Magetan Demo, Tuntut Kades Diduga Cabul Diproses Hukum