Megapolitan
M Taufik, Tokoh Sentral Gerindra DKI yang Hendak Didongkel

Kronologi, Jakarta – Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik diisukan akan keluar dari Partai Gerindra. Isu tersebut berhembus kencang di Kebon Sirih dalam beberapa hari terakhir ini.
Namun, Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Ahmad Riza Patria buru-buru membantah. Ariza, panggilan akrabnya, menyebut pendahulunya itu tidak akan hengkang dari partai Gerindra.
“Enggak, saya pernah bicara, pak Taufik tidak keluar dari Partai Gerindra ya,” kata Ariza ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (30/3/2022).
Dia juga mengaku, DPD Gerindra DKI Jakarta tidak menerima surat apapun terkait pemecatan ataupun pengunduran diri Taufik.
Taufik disebut Riza adalah tokoh politik Gerindra di DKI Jakarta. Riza bahkan menyebut Taufik pendiri partai Gerindra DKI Jakarta yang memiliki jasa besar selama 12 tahun memimpin Gerindra Ibu Kota.
“(M Taufik) tokoh Gerindra di DKI Jakarta sejak awal,” katanya.
Selama ini, Taufik memang dikenal sebagai salah satu tokoh politik penting di Jakarta. Sepak terjangnya yang mahir berkomunikasi dengan lintas kelompok masyarakat DKI membuatnya diterima banyak kalangan.
Ia tercatat telah memimpin dan membesarkan Gerindra DKI sejak awal berdirinya partai besutan Prabowo Subianto itu, tepatnya sejak 2008 hingga 2020.
Tokoh sentral Gerindra DKI itu baru digeser oleh Ahmad Riza Patria, sesaat setelah menjabat Wakil Gubernur (Wagub) DKI menggantikan Sandiaga Uno.
Meski begitu, Riza menyebut Taufik sebagai tokoh Gerindra di Jakarta yang tak tergantikan. Selama kurang lebih 12 tahun kepemimpinannya di DPD Gerindra Jakarta, Taufik telah membawa partai besutan Prabowo Subianto itu menjadi partai papan atas yang cukup disegani.
Di bawah kepemimpinan Taufik, Gerindra selalu berada di posisi kedua dalam perolehan suara untuk DPRD DKI Jakarta di Pileg 2014 dan 2019.
Di bawah kepemimpinan Taufik, Gerindra juga sukses mengantarkan pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada Pilkada DKI 2012 dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada Pilkada DKI 2017 menjadi pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Paling Getol Jadi Oposisi Ahok
Meski berhasil mengantarkan Ahok ke kursi pimpinan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, Taufik pula yang kemudian menjadi oposisi paling keras.
Perseteruan keduanya bermula sejak Ahok tiba-tiba menyatakan keluar dari Gerindra, sesaat dirinya akan menduduki kursi Gubernur DKI menggantikan Jokowi yang maju sebagai Capres pada Pilpres 2014.
Kemudian, Taufik juga mempermasalahkan Ahok yang kembali bertugas sebagai Gubernur DKI saat berstatus tersangka kasus penistaan agama Almaidah 51.
Bahkan, Taufik merupakan orang pertama yang melaporkan Ahok ke Polda Metro Jaya saat bekas Bupati Belitung itu menyinggung ayat suci Al-Quran di Kepulauan Seribu.
Saat itu, begitu mengetahui peristiwa Ahok diduga menista Agama, Taufik langsung menelpon tim kuasa hukumnya untuk membuat laporan polisi. Meskipun, saat itu penyidik Polda sempat menolak karena meminta fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) terlebih dahulu.
Selain itu, Taufik selaku Wakil Ketua DPRD juga tak menolak menghadiri rapat-rapat bersama Pemprov DKI lantaran sang gubernur menyandang status tersangka penista agama Islam.
Paling Depan Membela Anies
Taufik dikenal sebagai sosok yang paling ngotot menyodorkan pasangan Anies-Sandi di Pilkada DKI 2017.
Setelah Anies terpilih pun Taufik selalu pasang badan membela berbagai kebijakan Anies. Salah satu kebijakan Anies yang banyak mendapat kritik namun dibela oleh Taufik ialah pelaksanaan Formula E.
Saat anggaran pembangunan sirkuit Formula E di Ancil, Jakarta Utara, membengkak, Taufik langsung menjawab kritik tersebut.
Ia mengatakan, masyarakat tidak perlu berdebat terkait pembengkakan anggaran pembangunan sirkuit Formula E karena tidak menggunakan dana anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) DKI Jakarta.
“Itu udah (dibangun) bukan dana DKI, kenapa kita jadi ribet,” kata Taufik saat dihubungi melalui telepon, Selasa (8/3/2022).
Menurutnya, sirkuit Formula E tersebut dibangun dengan mekanisme business to business antara PT Jakarta Propertindo dengan PT Jaya Konstruksi.
Politikus Partai Gerindra ini juga mengatakan bahwa pihak yang mengkritik pembangunan sirkuit tersebut seharusnya memberi apresiasi atas pembangunan yang kini sedang berjalan.
“Ini kan barang sudah mau selesai, ya kan? Sirkuitnya udah mau selesai, kita sama-sama berdoa, ayo supaya bisa terselenggara dengan baik,” ucap Taufik.
Dia juga menilai, kenaikan anggaran yang terjadi sudah sesuai dengan proses administrasi yang ada. Menurut Taufik, sudah waktunya para pengkritik penyelenggaraan Formula E mendukung gelaran balap mobil listrik tersebut.
“Kemarin kan katanya nggak bakalan selesai, giliran cepat dibilang kecepatan. Mau selesai ribet lagi, udah saran saya sebagai warga Jakarta doakan saja, ini kebanggaan masyarakat Jakarta,” ucap Taufik.
Editor: Alfian Risfil A
-
Regional5 hari ago
Giliran Tiga Kaprodi Fakultas Kesehatan UMGo Diperiksa Penyidik
-
Nasional7 hari ago
PBNU Bela Baliho Erick Tohir: Yang Harus Dikecam Itu yang Jualan NU tapi Suul Adab
-
Regional7 hari ago
Polres Pohuwato Tangkap Warga Pemilik Puluhan Ribu Obat Ifarsyl
-
Headline7 hari ago
Survei SMRC: Anies Terus Menguat
-
Regional5 hari ago
Buntut Dugaan Kades Cabuli Mahasiswi KKN, Jurnalis Somasi Pejabat Unipma Madiun
-
Headline6 hari ago
KPK Tepis Direktur Penuntutan KPK Mundur Karena Dipaksa Tersangkakan Anies
-
Regional6 hari ago
Kapolda Gorontalo Pastikan Kasus BST di Popayato Timur Tak Mandek
-
Regional7 hari ago
Puluhan Warga Desa di Magetan Demo, Tuntut Kades Diduga Cabul Diproses Hukum