Kronologi, Gorontalo – Pemerintah Provinsi Gorontalo diminta lebih proaktif melakukan perencanaan penataan aliran Sungai Bome dan memperhatikan lokasi titik-titik rawan bencana yang berpotensi mengancam masyarakat di tengah cuaca ekstrem seperti saat ini.
Permintaan itu disampaikan Wakil Ketua DPRD Bone Bolango, Azan Piola untuk menanggapi jalan putus di Kecamatan Suwawa Selatan, Selasa (22/3/2022).
Menurut Azan, aset infrastruktur juga harus dirawat dan diperhatikan. Ia mencontohkan seperti Jembatan Bulo-bulondu yang juga harus mendapat perhatian.
“Jembatan Bulo-bulondu itu kita punya aset besar, yaitu jembatan. Dan kalau jembatan itu habis (ambruk), maka kita akan kehilangan Rp20 miliar kerugian daerah,” ujar Azan.
Azan berharap pemerintah melalui Balai Wilayah Sungai lebih proaktif dan tidak hanya melakukan perencanaan dari rumah atau kantor. Menurutnya, para pejabat harus turun langsung agar bisa mengetahui di mana titik-titik yang harusnya ditangani.
Ia mengungkapkan, hampir Rp100 miliar anggaran dikeluarkan untuk menangani Sungai Bone. Namun, anggaran itu hanya terfokus di beberapa titik yang belum terlalu parah.
“Kita berharap balai segera turun dan melakukan proses pengamanan Jembatan Bulo-bulondu dan jalan yang putus itu. Sehingga itu tidak mengancam masyarakat,” jelas Azan.
Azan juga menyinggung mega proyek Bendungan Bulango Ulu. Menurutnya, percuma pembangunan mega proyek itu terus dikejar bila daerah yang rawan bencana yang mengancam masyarakat dan aset daerah justru tidak diperhatikan.
“Seperti jembatan itu kan aset. Kalau itu biarkan siapa yang bertanggung jawab. Segera lakukan normalisasi,” tegas Azan.
Penulis: Arya Prabowo
Discussion about this post