Regional
Bupati Pohuwato “Ngopi” Bareng Penyandang Disabilitas, Anak Terlantar dan Putus Sekolah

Kronologi, Pohuwato – Bupati Pohuwato, Saipul Mbuinga, menggelar Ngobrol Perkara Iman (Ngopi) sehari bersama penyandang disabilitas, anak terlantar dan remaja putus sekolah di Masjid Agung di wilayah tersebut.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Pohuwato itu juga, masih dalam rangkaian memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-19 Kabupaten Pohuwato dan Milad ke-1 Pemerintahan Saipul Mbuinga – Suharsi Igirisa (SMS).
Saipul menilai, kegiatan tersebut sangat unik dan lain dari biasanya. Menurutnya, kepedulian untuk merangkul dan mengikutsertakan para penyandang disabilitas, anak terlantar dan remaja putus sekolah adalah sebuah keistimewaan, karena mereka juga memiliki hak-hak yang sama sebagaimana yang lain.
Saipul mengatakan, perhatian yang diberikan bukan hanya dari segi materi, tapi juga dalam hal muatan spritual keagamaan.
“Iya, saya terkesan dengan kegiatan ini. Saya memberikan apresiasi besar atas ide kreatif dan unik. Terima kasih atas semua ini,” kata Saipul, Sabtu (26/2/2022).
Selain kajian keagamaan, kata Saipul, kegiatan itu dimungkinkan adanya harapan dari anak-anak tersebut yang mungkin selama ini belum tersampaikan kepada Pemda Pohuwato karena kurangnya komunikasi.
Sehingga, diharapkan pertemuan yang dilaksanakan itu merupakan kesempatan emas bagi anak-anak tersebut untuk mendengarkan harapannya, curahan hati dan bahkan ide-ide cemerlang yang akan menjadi inspirasi dan referensi bagi pemda untuk membangun Pohuwato.
“Saya harap kegiatan ini terus berlanjut dan dapat dilaksanakan secara rutin dan berkesinambungan. Karena mereka memiliki hak yang sama seperti anak-anak lainnya untuk mendapatkan kesempatan, mendapatkan kehidupan yang lebih baik,” jelasnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Sosial Pohuwato, Ramon Abdjul, melaporkan bahwa maksud dirintisnya kegiatan tersebut adalah agar terwujudnya generasi muda yang beriman dan berakhlakul karimah, khususnya di kalangan penyandang disabilitas, anak terlantar dan remaja putus sekolah.
Kegiatan yang diikuti oleh 100 orang, terdiri dari penyandang disabilitas rungu wicara 31 orang, anak terlantar 20 orang, dan remaja putus sekolah 49 orang itu adalah hasil kolaborasi Dinas Sosial yang bekerja sama dengan Jemaah Tablig Provinsi Gorontalo dan didukung oleh pihak bank.
Penulis: Hamdi
Editor : Zulhamdi
-
Regional6 hari ago
Diduga Salah Tetapkan Tersangka, Oknum Penyidik Polresta Manado Dilaporkan ke Kapolda Sulut
-
Megapolitan6 hari ago
Anak Haji Lulung & 5 DPC PPP DKI Mundur Gegara Ulama-Habaib Dipecat dari Majelis Syariah DPW
-
Regional4 hari ago
Pemda Gorontalo Klaim Jaminan Pelaksanaan Proyek: 8 Perusahaan Tembus Rp3 Miliar
-
Nasional2 hari ago
PBNU Bela Baliho Erick Tohir: Yang Harus Dikecam Itu yang Jualan NU tapi Suul Adab
-
Regional2 hari ago
Polres Pohuwato Tangkap Warga Pemilik Puluhan Ribu Obat Ifarsyl
-
Regional6 hari ago
Mayat Gadis Tergeletak di Areal Puncak Gunung Lawu, Cuaca Ekstrem Gagalkan Evakuasi
-
Headline2 hari ago
Survei SMRC: Anies Terus Menguat
-
Megapolitan4 hari ago
PT JakPro: Anggaran Formula E 2022 Selesai Diaudit, Hasilnya Wajar