Lantik PAW Kades Baruta, Samahuddin Minta Rangkul Semua Masyarakat

Kronologi, Buton – Bupati Buton Tengah, Samahuddin, melantik kepala desa Pengganti Antar Waktu (PAW) Desa Baruta. Dalam pelantikan tersebut, ia menekankan tidak ada lagi lawan agar kepala desa terlantik dapat merangkul seluruh masyarakatnya.

Pasalnya, sebelum pemutusan pemilihan kepala desa PAW, hal ini sempat memicu perbedaan pendapat antar sesama warga Desa Baruta. Terdapat dua kubu yang menginginkan terlaksananya PAW dan ada pula pihak yang ingin mengisi posisi pimpinan di desa tersebut dengan jabatab pelaksana kepala desa.

Sehingga usai beberapa waktu lalu sempat mengantar pergolakan ini sampai ke ruang rapat DPRD Buton Tengah, diputuskannya PAW.

“Kepala desa baru ini tanggung jawab, saya tidak mau lihat lagi Desa Baruta itu dalam kondisi tidak nyaman, saya lantik hari ini agar semua warga nyaman dan pembangunan dapat berjalan dengan baik,” tegas bapak pembangunan Buton Tengah itu.

Mengingat desa yang terkenal dengan kentalnya adat dan budaya ini sebelumnya telah beberapa kali bergulir kepemimpinan, di mana kepala desa terpilih di tahun 2017 mengundurkan diri, kemudian tiga kali kekosongan pimpinan itu diganti oleh pelaksana. Sehingga bupati menyebut pelantikan resmi untuk kepala desa ini diharapkan dapat membawa angin segar untuk desa yang telah lama dipimpin oleh pelaksana jabatan tersebut.

“Di Baruta sudah tiga kali pelaksana sekarang ini baru resmi dilantiknya kepala desa, oleh karena itu saya minta kepada kepala desa baru agar Baruta itu tidak terbagi dua lagi, jadikan satu. Baruta yang hari ini tidak ada lagi lawan, semuanya adalah masyarakat kepala desa,” tuturnya.

“Ajak seluruh elemen masyarakat, tokoh adat, tokoh agama untuk duduk sama-sama minta doa selamat. Mudah-mudahan dengan adanya kepala desa baru, Baruta semakin berjaya daan dapat tercipta suasana yang aman dan nyaman,” harap orang nomor satu di Buton Tengah itu.

Bupati juga mengingatkan kepada kepala desa terlantik agar tidak main-main terhadap hak rakyat, di mana dirinya menegaskan agar penggunaan dana desa tidak diselewengkan.

“Kepala desa ingat, penggunaan dana desa hati-hati jangan belenggu dengan harta yang masyarakat punya, itu adalah milik orang lain,” tegasnya.

Penulis: Kurnia
Editor : Febrian