Headline
Jokowi Minta Kapolri Usut Permainan Uang Hotel Karantina

Kronologi, Jakarta — Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku mendapatkan sejumlah komplain terkait permainan hotel karantina dari Warga Negara Asing (WNA) yang menjalani masa karantina saat tiba di Indonesia.
Jokowi pun mengistruksikan Kapolri agar mengusut dugaan permainan karantina di pintu-pintu masuk Indonesia.
Diketahui, masa karantina Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) di Indonesia yang semula 7 x 24 jam kini dipangkas menjadi 4 x 24 jam, lantaran menyesuaikan dengan masa inkubasi varian SARS-CoV-2 B.1.1.529 atau Omicron yang dinilai lebih cepat.
“Saya masih mendengar dan ini saya minta Kapolri untuk mengusut tuntas permainan yang ada di karantina. Sudah, karena saya sudah mendengar dari beberapa orang asing komplain ke saya mengenai ini,” kata Jokowi dalam pengantar yang dikutip dari situs Sekretariat Kabinet RI, Selasa (1/2/2022).
Jokowi juga meminta jajarannya untuk menggunakan pendekatan penanganan yang berbeda terkait kenaikan kasus aktif Covid-19 di Indonesia, khususnya imbas varian Omicron. Hal itu, kata dia, dilhat dari karakteristik varian Omicron yang membutuhkan penguatan bagian hilir un guna penanganan jangka pendek.
Mantan wali kota Solo itu lantas mendorong agar seluruh pemerintah daerah memperkuat bagian di hilir, sosialisasi, dan edukasi yang masif untuk masyarakat yang positif Covid-18 tanpa gejala agar melakukan karantina mandiri dengan konsultasi dokter secara mandiri di puskesmas, di faskes, atau melalui telemedicine.
“Kemudian stok obat-obatan yang ada di apotik-apotik ini betul-betul harus dikontrol keberadaannya,” katanya.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno sebelumnya juga mengaku mendapat laporan dari salah satu wisatawan asal Ukraina yang mendapat masalah saat akan mengakhiri karantina di salah satu hotel di Jakarta.
Sandiaga mengatakan WNA Ukraina itu berencana berlibur ke Bali. Namun di hari akhir karantina, ia mendapatkan hasil PCR positif Covid-19. WNA itu langsung meminta tes PCR ulang karena mereka percaya bahwa hasilnya salah. Selain itu, apabila mereka melanjutkan isolasi di hotel biaya yang diperlukan lebih besar lagi.
Sandiaga kemudian mengklaim, Kemenparekraf lalu menindaklanjuti laporan itu dan mencarikan solusi. Hingga akhirnya, wisatawan tersebut bisa menikmati pariwisata di Bali.
Editor: Alfian Risfil A
-
Regional4 jam ago
Jawaban Orang Tua Viecri soal Laporan Polisi Sopir Truk
-
Megapolitan5 jam ago
Kongres MAPKB Diharapkan Jadi Momentum untuk ‘Merefresh Ulang’ Keluarga Besar Betawi
-
Nasional5 jam ago
Mega Minta Ganjar Tak Sungkan Akui ‘Petugas Partai’
-
Regional4 jam ago
Sopir Truk di Gorontalo Lapor Polisi Usai Dianiaya 2 Pejabat
-
Internasional3 jam ago
Tabrakan Kereta Api di India: 288 Orang Tewas, 850 Luka Serius