Kronologi, Jakarta – Mantan Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Febri Diansyah, mempertanyakan kenaikan harta Rp5,5 miliar Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, selama 31 Desember 2019-31 Desember 2020.
Hal itu disampaikan Febri sekaligus merespons pernyataan Bahlil yang membongkar gaji dirinya sebagai menteri investasi tidak lebih dari Rp20 juta per bulan.
“Dan pertanyaan berikutnya, apakah gaji menteri 20 juta yang disampaikan pak @bahlillahadalia sejalan dengan laporan kekayaan ini?” cuit Febri dalam akun twitter @febridiansyah dan sudah diberi izin untuk dikutip, Kamis (27/1/2021).
Dan pertanyaan berikutnya, apakah gaji menteri 20 juta yg dsmpaikan pak @bahlillahadalia sejalan dengan laporan kekayaan ini?
Jk diperhatikan, penambahan kekayaan setahun dominan dr tanah & bangunan Rp5,5M dan sebagian peningkatan kekayaan dari kas/setara kas sjumlah Rp230jt. pic.twitter.com/Ktz7KXYfYa
— Febri Diansyah (@febridiansyah) January 26, 2022
Dalam akun twitternya, Febri melampirkan salinan laporan harta kekayaan Bahlil tertanggal 31 Desember 2019 dan 31 Desember 2020. Belum ada komentar dari Bahli tentang pernyataan Febri tersebut.
Dalam salinan yang ditampilkan Febri terlihat harta kekayaan Bahlil pada 2019 ialah Rp295.149.680.731. Sedangkan pada tahun 2020 harta kekayaannya mencapai Rp300.445.709.773. Ada kenaikan sekitar 1,79 persen atau sejumlah Rp5.296.029.042 dalam tempo setahun.
“Jika diperhatikan, penambahan kekayaan setahun dominan dari tanah & bangunan Rp5,5 M dan sebagian peningkatan kekayaan dari kas/setara kas sejumlah Rp230 juta,” tulis Febri.
Febri lantas menyarankan kepada Bahlil agar menyampaikan secara detail pendapatan sebagai menteri, baik dari gaji maupun tunjangan.
“Mungkin perlu disebut juga, gaji berapa, tunjangan ini, itu dan lain-lain yang dibiayai dari APBN totalnya berapa, pak @bahlillahadalia. Agar fair menghitungnya. Apakah memang kurang layak atau tidak. Sekedar saran,” ucap Febri, dilansir dari CNNIndonesia.
Sebagai informasi, dalam agenda Indonesia Economy Outlook 2022, Selasa (25/1/2022), Bahlil membongkar gaji yang ia peroleh sebagai menteri investasi tidak lebih dari Rp20 juta per bulan.
Menurutnya, gajinya sebagai komisaris di sebuah perusahaan jauh lebih tinggi dibandingkan menjadi pejabat publik.
Dalam hal ini ia menyinggung bahwa karyawan tidak mungkin menjadi orang kaya. Itu disampaikan lantaran banyak mahasiswa yang ia tanyakan ingin menjadi kaya namun enggan menjadi pengusaha.
“Saya tidak mengerti rumusan ekonomi apa yang menyebut menjadi ASN (Aparatur Sipil Negara) membuat orang jadi kaya, yang namanya karyawan enggak mungkin kaya, terkecuali Allah berkehendak lain,” kata Bahlil.
Bahlil kemudian menyebut gaji yang ia peroleh sebagai menteri investasi tidak lebih dari Rp20 juta per bulan. Menurutnya, gajinya sebagai komisaris di sebuah perusahaan jauh lebih tinggi dibandingkan menjadi pejabat publik.
“Jadi jangan berpikir jadi pejabat itu duitnya banyak, enggak ada, kewenangannya iya tapi untuk kesejahteraan rakyat. Deputi-deputi saya ini, gaji mereka enggak lebih dari Rp100 juta, dulu saya kerja di perusahaan jadi komisaris minimal gaji kita Rp200 juta. Jadi enggak bisa ke mal lagi sekarang,” canda Bahlil.
Penulis: Tio
Discussion about this post