Kronologi, Jakarta — Ucapan kontroversial politikus PDIP Arteria Dahlan soal bahasa Sunda berbuntut panjang. Kini, ramai di Twitter tanda pagar (tagar) #SundaTanpaPDIP.
Dilihat pada Kamis (20/1/2022) malam sekitar pukul 20.27 WIB, tagar #SundaTanpaPDIP masuk trending topic twitter. Bahkan tagar itu sudah di-tweet sebanyak-banyaknya 4.899 kali.
Beberapa Tweet menunjukkan kecaman atas pernyataan Arteria yang meminta Kajati berbahasa Sunda dicopot. Mereka kecewa atas ucapan Arteria tersebut.
“Bejaan kabeh barudak ieu tagar alus (kasih tahu semua anak-anak, ini tagar bagus),” ucap akun @Fa**** sebagaimana dilihat detikcom.
Bahkan ada beberapa Tweet yang langsung mengarah pada suara pilihan politik.
“Mulut mu mempengaruhi suarra banteng mu di tanah Sunda,” ujar akun @Bo******.
“Urang Sunda tea kompak,” ucap akun lainnya @ceu****
Arteria sendiri sudah meminta maaf atas ucapannya itu. Dia menyampaikan permintaan maaf usai melakukan klarifikasi di DPP.
Sanksi Berat Sebagai Pembuktian PDIP
Permintaan maaf Arteria dianggap tak cukup bagi masyarakat Sunda. Bahkan deras desakan agar Arteria disanksi berat.
“Kami meminta agar yang bersangkutan dikenai sanksi berat oleh partai. Jangan hanya sanksi peringatan saja,” ucap Koordinator Forum Peduli Bandung Kandar Karnawan.
Kandar mengatakan pemberian sanksi berat ini juga bisa menjadi salah satu pembuktian PDIP bagaiamana menyelesaikan kader bermasalah.
“Ini untuk membuktikan kepada publik bahwa Partai PDIP tegas dan tidak pandang bulu terhadap kadernya yang salah,” kata dia.
Bahkan, sambung Kandar, pemberian sanksi berat itu juga bisa memulihkan kepercayaan publik terhadap PDIP.
“Itu salah satu cara agar memulihkan kepercayaan warga Jabar untuk Partai PDIP,” katanya.
Sebelumnya, saat rapat kerja bersama Jaksa Agung ST Burhanuddin, Senin (17/1), Arteria meminta jajaran Kejaksaan Agung bersikap profesional dalam bekerja. Arteria lantas menyinggung seorang kepala kejaksaan tinggi yang menggunakan bahasa Sunda ketika rapat kerja. Dia meminta Jaksa Agung (JA) ST Burhanuddin memecat kajati tersebut.
“Ada kritik sedikit, Pak JA. Ada kajati yang dalam rapat dan dalam raker itu ngomong pakai bahasa Sunda, ganti, Pak, itu,” katanya.
Arteria sudah meminta maaf. Permohonan maafnya itu dilakukan usai klarifikasi dengan DPP PDIP.
“Saya dengan sungguh-sungguh menyatakan permohonan maaf kepada masyarakat Jawa Barat, khususnya masyarakat Sunda, atas pernyataan saya beberapa waktu lalu,” ujar Arteria usai memberikan klarifikasi kepada PDIP, Kamis (20/1/2022).
Klarifikasi dan permintaan maaf Arteria disampaikannya saat diterima oleh Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, dan Ketua DPP PDI Perjuangan, Komarudin Watubun.
“Saya menyerahkan sepenuhnya kepada DPP partai. Sebagai kader partai saya siap menerima sanksi yang diberikan partai. Saya belajar dari persoalan ini, dan terima kasih atas seluruh kritik yang diberikan ke saya, pastinya akan menjadi masukan bagi saya untuk berbuat lebih baik lagi,” kata Arteria.
Editor: Alfian Risfil A
Discussion about this post