Sabtu, Agustus 13, 2022
KRONOLOGI.ID
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Regional
  • Internasional
  • Politik
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Opini
No Result
View All Result
KRONOLOGI.ID
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Regional
  • Internasional
  • Politik
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Opini
No Result
View All Result
KRONOLOGI.ID
No Result
View All Result
Home Regional

Emak-emak Protes Proyek Jalan AK Luneto: Kalau Belum Siap, Jangan Kerja!

REDAKSI by REDAKSI
15/01/2022
in Regional
Emak-emak Protes Proyek Jalan AK Luneto: Kalau Belum Siap, Jangan Kerja!

Kronologi, Gorontalo – Sejumlah emak-emak di Desa Huidu, Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo, memprotes proyek pekejaan rehabilitasi dan pemeliharaan Jalan AK Luneto-Ombulo. Pasalnya, hingga saat ini proyek yang dikerjakan oleh CV Bangun Jaya itu tak kunjung selesai.

Pantauan di lokasi, volume total jalan yang harus diasap mencapai 3.565 meter. Adapun volume pekerjaan terbagi atas dua segmen, yakni segmen 1 sepanjang 2.065 meter dengan lebar 6 meter dan segmen 2 sepanjang 1.500 meter dengan lebar 3,5 meter.

Nilai kontrak pekerjaan ini sendiri terbilang cukup besar, yakni Rp7,9 miliar atau Rp7.987.343.188 dengan waktu pelaksanaan 114 hari.

Proyek tersebut diprotes lantaran sudah tiga bulan berhenti pengerjaannya. Sementara, para emak-emak mengaku kewalahan menahan serangan debu dari jalan akibat dampak kendaraan yang melintasi jalan tersebut.

Warga menuntut kepada pemerintah untuk mendesak kontraktor agar mempercepat pekerjaan jalan segera diaspal. Sebagian warga yang gerah membentangkan batang kayu dan pot bunga tepat di tengah jalan.

“Kami menghirup debu, pak. Tiap hari begini. Ya mau enggak mau harus disiram pakai air, pagi, siang, dan sore,” kata Rosmin Ndui (52), warga Dusun III, Desa Huidu, Sabtu (15/1/2022).

Kepada Kronologi.id, Rosmin mengaku sengaja membentangkan batang kayu di tengah jalan. Tujuannya agar pengguna jalan dapat mengurangi kecepatan kendaraannya agar tidak menimbulkan debu yang menyasar ke rumah-rumah warga.

Mereka juga menyinggung kesiapan pemilik proyek jalan tersebut. Mestinya, kata mereka, proyek tersebut tidak dikerjakan bila memang tidak siap.

alterntif text

“Debu di mana-mana, bisa-bisa kami kena ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas). Saya tidak tahu kontraktor ke mana. Padahal jalan-jalan lain sudah selesai diaspal. Kenapa ini belum. Kalau belum siap jangan kerja. Jalan jangan dibongkar. Jangan biarkan begini,” keluh Rostin.

Berbeda dengan Yanti Daud (45), warga Dusun III, Desa Huidu. Ia protes karena setiap hari dagangannya terganggu akibat debu dari jalan.

“Siapa mau beli (dagangan) kalau kotor. Sudah cukup lama seperti ini. Kami terganggu dengan debu dari jalan,” ucap Yanti.

Seperti yang dilakukan Rostin, Yanti terpaksa harus rutin setiap pagi, siang, dan sore, menyiram jalan bak kontraktor yang sedang berburu target proyek.

“Tiap hari jalan pasti saya siram pakai air, tapi hanya di depan kios jualan saya. Itu pun tidak menjamin debu masuk kios, pak. Kalau bisa segera pak diaspal,” harap Yanti.

Terpisah, Kepala Desa Huidu, Muhtar Mohune, mengaku kerap menerima keluhan masyarakat terkait pekerjaan jalan yang tak kunjung tuntas diselesaikan pihak penyedia jasa.

Selain belum tuntas, menurut Muhtar, pekerjaan saluran air pada sisi kiri dan kanan jalan juga belum sepenuhnya rampung 100 persen.

“Banyak warga yang mengeluhkan jalan itu. Bukan hanya jalan, debu juga dikeluhkan. Pekerjaan segmen 2 pun belum tersentuh sama sekali,” tutur Muhtar.

“Nah, setahu saya proyek yang menggunakan dana PEN pasti tuntas karena anggarannya tersedia. Bukan pekerjaan satu tahun malah jadi dua tahun seperti ini. Semoga ada solusi dari pemerintah dan kontraktor,” imbuh dia.

Penulis: Even Makanoneng
Tags: Kabupaten GorontaloProyek Jalan
Previous Post

IDI Minta RS di Daerah Bersiap Hadapi Lonjakan Covid Omicron

Next Post

Nasib Jakarta Pasca Ibu Kota Pindah, KAHMI Jaya: Ini Pekerjaan Besar

Related Posts

Di Rapat LKPJ Bupati Gorontalo, Roman Nasaru Pertanyakan Dana Hibah ke Bappeda

Perkara Hibah KONI, Roman Nasaru: Sekarang Terbukti Bukan Hoax dan Fitnah

11/08/2022
Gelar Turnamen Sepak Bola Ketua DPRD Cup, Syam T Ase: Untuk Menjaring Bibit Unggul

Gelar Turnamen Sepak Bola Ketua DPRD Cup, Syam T Ase: Untuk Menjaring Bibit Unggul

08/08/2022
Sering Ditinggal Bupati Nelson ke Luar Daerah, PPP Beri Pesan Begini ke Hendra Hemeto

Sering Ditinggal Bupati Nelson ke Luar Daerah, PPP Beri Pesan Begini ke Hendra Hemeto

07/08/2022
Wabup Gorontalo Minta BPBD Jaga Kesiapsiagaan Bencana

Ketika Keinginan Wabup Hendra Tuk Kerja Bareng Kerap Terkendala Agenda Bupati ke Luar Daerah

06/08/2022
Next Post
Nasib Jakarta Pasca Ibu Kota Pindah, KAHMI Jaya: Ini Pekerjaan Besar

Nasib Jakarta Pasca Ibu Kota Pindah, KAHMI Jaya: Ini Pekerjaan Besar

Pemuda Pancasila Cilegon Tolak Rencana DPRD Interpelasi Heldy-Sanuji

Pemuda Pancasila Cilegon Tolak Rencana DPRD Interpelasi Heldy-Sanuji

Discussion about this post

TERPOPULER

  • Pengacara: Ferdy Sambo Marah karena Brigadir J Bocorkan Kasus Perzinaan ke Istri

    Pengacara: Ferdy Sambo Marah karena Brigadir J Bocorkan Kasus Perzinaan ke Istri

    6054 shares
    Share 2422 Tweet 1514
  • Respons Pengacara Sambo soal ‘Amplop Cokelat dari Bapak’

    215 shares
    Share 86 Tweet 54
  • Ribut Soal Gelar Adat, Bupati Nelson Minta Maaf di Paripurna, Iskandar Diam

    17 shares
    Share 7 Tweet 4
  • Pakar Prediksi Nasdem-PKS-Demokrat Akan Merapat ke KIB

    32 shares
    Share 13 Tweet 8
  • Kisruh Usulan Gelar Adat untuk Bupati Gorontalo, Iskandar Minta Nelson dan Syam Jawab Pernyataannya

    17 shares
    Share 7 Tweet 4

TOP STORIES



Follow us on social media:

  • Tentang Kronologi.id
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Data Pribadi

© 2018 Kronologi.id. All right reserved

No Result
View All Result
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Regional
  • Internasional
  • Politik
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Opini

© 2018 Kronologi.id. All right reserved