Headline
Kamrussamad Duga Ada Sekelompok Oknum Bersama Sandiaga untuk ‘Eksploitasi’ Ulama

Kronologi, Jakarta — Politikus Gerindra Kamrussamad kembali menyerang koleganya Sandiaga Uno.
Sandiaga Uno kemarin baru saja mengunjungi Prabowo Subianto di kantonya, Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Dia mendatangi Prabowo dengan berjalan kaki.
Namun, peristiwa itu disentil Kamrussamad sebagai pencitraan belaka.
Sebelum peristiwa Sandiaga Uno bertemu Prabowo, Kamrussamad sudah menyerang Sandiaga yang dianggapnya ‘offside’. Penyebanya, deklarasi Sandiaga maju Capres 2024 oleh sejumlah ulama, yang mengatasnamakan Ijtima Ulama. Deklarasi itu digelar di Bandung dan Jakarta.
“Upaya rekayasa forum Ijtima Ulama DKI Jakarta (deklarasi bulan Oktober 2021) dan forum Ijtima Ulama Jawa Barat (deklarasi bulan Desember 2021) merupakan tindakan berpotensi menimbulkan politik identitas sebagai pemecah belah bangsa,” kata Kamrussamad dalam keterangan tertulis yang berjudul ‘Gerindra: Sesalkan Sandiaga Uno Rekayasa Ijtima Ulama demi Capres’, Kamis (16/12/2021).
“Saya khawatir ada sekelompok oknum yang bekerja secara sistematis bersama Sandiaga sehingga tega lakukan eksploitasi identitas ulama,” imbuhnya.
Beberapa hari kemudian, Sandiaga menjawab tudingan Kamrussamad. Sandiaga menegaskan bahwa saat ini fokusnya adalah menjalankan tugas dan fungsi sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf).
“Tanggapan saya adalah tentunya sekarang saya fokusnya di Parekraf. Nggak kepikiran sama sekali untuk melakukan hal-hal yang lain,” ucap Sandiaga melalui video, Minggu (19/12/2021).
Sandi Temui Prabowo
Sandiaga Uno mengunjungi Prabowo Subianto yang merupakan Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra. Kenakan batik biru, Sandiaga ke kantor Prabowo dengan berjalan kaki.
Sandiaga mengunggah kunjungannya ke kantor Prabowo di akun Instagramnya @sandiuno, Sabtu (25/12/2021). Di awal video, Sandiaga terlihat memberikan hormat kepada Prabowo. Prabowo kemudian menyapanya.
Pada cuplikan setelahnya, Sandiaga terlihat memberi tahu posisi kantornya. Sandiaga menunjuk kantornya yang tak jauh dari kantor Prabowo.
“Ada yang menarik saat bertemu dengan Pak @prabowo kemarin sore. Ia terkejut mendengar bahwa saya berjalan kaki menuju ke kantornya. Padahal jaraknya memang tak jauh, tak lebih dari 200 meter, masih bertetangga,” tulis Sandiaga di akun Instagram seperti dilihat detikcom.
Sandiaga mengaku sangat senang bisa bersilaturahmi dengan Prabowo. Apalagi jadwal dirinya dan Prabowo yang sangat padat.
“Dalam pertemuan ini, kami lebih banyak membahas terkait perkembangan isu terkini, khususnya di sektor ekonomi. Kami paham betul bahwa masyarakat ingin kebangkitan ekonomi segera terwujud,” tulis Sandiaga.
Sandiaga menyampaikan sektor ekonomi di Indonesia sudah mulai bangkit. Sejumlah lapangan kerja sudah mulai kembali tercipta.
“Dari pertemuan ini, saya berharap kita bisa sama-sama memberikan pesan optimis kepada masyarakat. Sekaligus memastikan bahwa program yang pemerintah hadirkan telah tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat waktu,” tulis Sandiaga.
Kamrussamad Sentil Sandiaga
Kamrussamad menilai ‘jalan kaki’ Sandiaga Uno saat menemui Prabowo Subianto di Kemenhan sebagai pencitraan. Dia berkelakar, dalam pertemuan tersebut, Sandiaga meminta petunjuk Prabowo soal elektabilitas.
“Respons terhadap pencitraan ‘jalan kaki’ Mas Sandiaga. Menyambut positif langkah Mas Sandiaga menemui Pak Prabowo Subianto, semoga Mas Sandi melaporkan bahwa sudah keliling seluruh pelosok Nusantara selama 1 tahun atas nama kebangkitan desa wisata dengan memakai fasilitas negara, tapi elektabilitas tidak naik-naik. ‘Mohon petunjuk bapak…’ Kira-kira begitu dialog imajinernya,” kata Kamrussamad melalui keterangan tertulis, Sabtu (25/12/2021).
Kamrussamad kemudian menyindir Sandiaga, agar tak dicap anak durhaka, maka Sandiaga harus kunjungi ulama. Tujuannya, kata Kamrussamad, meminta maaf karena telah mengeksploitasi identitas ulama untuk capres 2024.
“Dan alangkah baiknya jika kunjungan ke Pak Prabowo diikuti langkah menemui ulama untuk meminta maaf karena tindakan eksploitasi identitas ulama untuk capres 2024. Jika tidak dilakukan hal tersebut, dikhawatirkan Mas Sandi dicap sebagai ‘anak durhaka’. Ayo, Mas Sandi, jangan gengsi, segera tampilkan sosok negarawan muda yang siap dikoreksi dan mengoreksi diri,” ujarnya.
Lebih Lanjut, Kamrussamad berpesan agar Sandiaga tidak menjadikan jalan kaki sebagai tindakan untuk mencari simpati, melainkan sebagai empati. Sebab, menurutnya, masih banyak masyarakat yang berjalan kaki menuju tempat kerja karena keterbatasan transportasi.
“Sarankan agar ‘jalan kaki’ jangan dijadikan tema pencitraan untuk meraih simpati, tapi jadikanlah empati terhadap rakyat kita yang hidupnya berjalan kaki setiap hari. Bahkan ribuan rakyat kita setiap hari berjalan kaki berkilo-kilometer pergi mencari nafkah tempat kerja untuk menghidupi keluarganya akibat keterbatasan sarana transportasi yang dimilikinya,” imbuhnya.
Editor: Alfian Risfil A
-
Regional4 hari ago
Giliran Tiga Kaprodi Fakultas Kesehatan UMGo Diperiksa Penyidik
-
Nasional5 hari ago
PBNU Bela Baliho Erick Tohir: Yang Harus Dikecam Itu yang Jualan NU tapi Suul Adab
-
Regional6 hari ago
Polres Pohuwato Tangkap Warga Pemilik Puluhan Ribu Obat Ifarsyl
-
Headline6 hari ago
Survei SMRC: Anies Terus Menguat
-
Headline5 hari ago
KPK Tepis Direktur Penuntutan KPK Mundur Karena Dipaksa Tersangkakan Anies
-
Regional7 hari ago
Ali Polapa Sebut Jembatan Penghubung 15 Desa di Bongomeme Terancam Roboh
-
Regional5 hari ago
Kapolda Gorontalo Pastikan Kasus BST di Popayato Timur Tak Mandek
-
Regional6 hari ago
Puluhan Warga Desa di Magetan Demo, Tuntut Kades Diduga Cabul Diproses Hukum