Nasional
Alasan Gus Yahya Maju Jadi Calon Ketum PBNU Tantang Petahana Said Aqil

Kronologi, Jakarta — Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf mengungkap alasan maju sebagai Calon Ketua Umum PBNU pada Muktamar NU ke-34 di Lampung.
Gus Yahya panggilan akrabnya, dipastikan akan bertarung melawan petahana Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj, yang lebih dulu deklarasi kembali maju untuk merebut kursi PBNU-1.
Diakui Gus Yahya, alasan dirinya maju salah satunya ialah ingin menghidupkan kembali idealisme, visi, dan cita-cita Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Gus Dur merupakan Presiden keempat RI.
“Alasan mencalonkan sebagai ketua umum PBNU merupakan momentum sangat tepat untuk menghadirkan kembali Gus Dur,” ujar Gus Yahya, Minggu (19/12/2021).
Gus Yahya menuturkan idealisme dan cita-cita dari Abdurrahman Wahid masih relevan sampai sekarang. Secara sosiologis, ia melihat hal itu masih akan relevan hingga puluhan tahun akan datang. “Persoalannya Gus Dur telah tiada, tetapi kita masih butuh kegusduran,” kata dia.
Yahya Staquf menjelaskan yang dibutuhkan adalah membangun sesuatu yang bisa menjadi substitusi kehadiran Gus Dur. Hal itu bisa dilakukan dengan konstruksi berdasarkan organisatoris. “NU menjadi media yang paling tepat untuk membangun kembali,” tuturnya.
Gus Yahya menyatakan melihat dinamika, baik domestik maupun internasional, apa yang dahulu digagas dan diperjuangkan oleh Gus Dur itu ternyata relevan sekali dengan momentum saat ini. “Kita lihat banyak masyarakat yang mengekspresikan rasa rindu dengan Gus Dur,” ujarnya.
Secara konstruksi organisasi, Gus Yahya menilai, belum ada upaya yang nyata dalam menghidupkan kembali Gus Dur. Ketika dipercayakan sebagai ketua PBNU, Gus Yahya mengatakan banyak cara untuk menghidupkan kembali Gus Dur.
Salah satunya dengan membangun agenda nasional dijabarkan dalam program-program yang harus dilaksanakan oleh instrumen Nahdlatul Ulama hingga ke tingkatan ranting. “Ini merupakan gagasan Gus Dur, tetapi belum pernah dibangun melalui satu strategi yang tepat,” katanya.
Menurut Gus Yahya, Gus Dur pernah mempunyai ide untuk membangun Bank Perkreditan Rakyat (BPR) sampai ke tingkat kecamatan dengan memanfaatkan jaringan instrumen NU.
Diketahui, Muktamar NU dijadwalkan diadakan pada 22-23 Desember 2021 di Lampung. Dua kandidat yang akan berkompetisi ialah Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dan petahana ketua umum PBNU Said Aqil Siroj.
Muktamar NU diperkirakan diikuti 2.295 peserta berasal dari 34 PWNU (102 orang), 521 PCNU (1.563 orang), 31 PCINU (93 orang), serta 14 badan otonom (42 orang) dan 18 lembaga (54 orang) di tingkat pusat. Selain itu, ditambah pula utusan PBNU dari unsur syuriyah (32 orang), mustasyar (15 orang), a’wan (20 orang), dan tanfidziyah (38 orang) ditambah jumlah panitia sebanyak 336 orang.
Editor: Alfian Risfil A
-
Regional6 hari ago
Pendapat Dokter Forensik Mabes Polri usai Visum Briptu Rully
-
Regional6 hari ago
Polda Gorontalo: Briptu Rully Bukan Ajudan Kapolda, tapi Spripim Pengamanan
-
Regional3 hari ago
HP Briptu Rully Akan Diperiksa Bareskrim Polri Pakai Cellebrite
-
Headline4 hari ago
Rotasi Polri, Helmy Santika Jadi Kapolda Lampung di Tengah Kasus Bunuh Diri Briptu Rully
-
Headline7 hari ago
Luhut: Orang di Luar Pemerintah Jangan Banyak Omong!
-
Headline3 hari ago
FIFA: Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023
-
Regional2 hari ago
Heriyanto Ingatkan Developer Perumahan untuk Sediakan TPU
-
Headline5 hari ago
KPK Usut Korupsi Cukai Rokok Sebasar Rp250 Miliar