Connect with us

Nasional

Siaga 1 Kasus Kekerasan Seksual Anak, MPR: Kementerian PPPA Harus Dikuatkan Kewenangan dan Anggarannya

Published

on

Siaga 1 Kasus Kekerasan Seksual Anak, MPR: Kementerian PPPA Harus Dikuatkan Kewenangan dan Anggarannya 31

Kronologi, Jakarta – Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta melakukan penguatan kelembagaan dan penambahan anggaran Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) menyusul maraknya kasus kekerasan seksual terhadap anak akhir-akhir ini.

Paling hangat, kasus pencabulan terhadap puluhan siswi hingga beberapa di antaranya hamil oleh Herry Wirawan di Bandung, Jawa Barat. Kasus yang dilakukan oleh pimpinan boarding school ini perkaranya sedang dipersidangkan di Pengadilan Negeri (PN) Kelas IA Khusus Bandung.

“Sejak periode lalu sampai menteri yang sekarang, kami selalu menyampaikan agar dan mestinya beliau (Menteri KPPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati, red) juga menyampaikan kepada Bapak Presiden agar Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ditingkatkan statusnya baik kewenangan dan anggarannya,” ucap Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid dalam diskusi Empat Pilar MPR RI dengan tema ‘Mendorong Keberpihakan Negara dalam Perlindungan Anak’ di Media Center Parlemen, Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Senin (13/12).

Hidayat yang juga Anggota Komisi VIII DPR RI menjelaskan, pihaknya selalu meneriakkan agar penguatan terhadap Kementerian PPPA, yaitu dengan menyetarakannya sama dengan kementerian lain yang bisa melakukan eksekusi terhadap kebijakan Pemerintah.

Menurut Hidayat yang hadir secara virtual, dengan anggaran sangat minim, sekitar Rp300 miliar per tahun, Kementerian PPPA tidak bisa berbuat banyak dalam menjalankan fungsi dan tugas secara maksimal.

“Kami juga di Komisi VIII selalu meneriakkan, agar Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak itu ditingkatkan kelasnya. Jangan hanya menjadi kementerian yang bersifat koordinatif saja, harusnya dia setara dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Pertanian dan lainnya,” ucap Hidayat.

Anggota MPR RI yang juga Ketua Komite III DPD RI Sylviana Murni menegaskan, maraknya aksi kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak menunjukkan kondisi Darurat Siaga 1.

“Ini sudah Siaga 1. Saya merinding dengan banyaknya kasus kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan. Ibu Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak juga bilang merinding,” ungkap Sylviana.

Menurut Mpok Sylvi, sapaan akrabnya, pendidikan dan sosialisasi yang massif kepada anak, baik dari keluarga, lingkungan sekitar, sekolah, maupun media harus terus dilakukan.

“Keluarga menjadi yang pertama. Orang tua harus terus menginformasikan kepada anak-anaknya agar bagian tubuh tertentu jangan dan tidak boleh mau dipegang orang lain,” ucapnya.

Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Bidang Pendidikan Retno Listyarti menekankan perlu pengawasaan ekstra, baik dari orang tua maupun para pemangku kepentingan terhadap lembaga pendidikan. Apalagi di lembaga pendidikan yang berasrama, di mana siswa dan siswinya tinggal di lokasi sekolah.

“Pada kondisi di mana itu sekolah berasrama, tentu harus double pengawasannya dan sistem kontrol untuk melindungi anak-anak kita,” ujarnya.

Retno meyakini dalam tiap kasus pencabulan terhadap siswa dan siswi, perbuatan yang dilakukan bukan atas dasar suka sama suka, tetapi karena adanya relasi kuasa, yaitu pimpinan sekolah atau guru yang berkuasa penuh atas anak didiknya.

“Untuk kekerasan seksual terhadap anak di lembaga pendidikan kurun waktu 2018-2019, 88 persen pelakunya adalah guru dan 22 persen adalah kepala sekolah. Ini di data kami,” ujarnya.

Hasil lain penelitian KPAI juga menunjukkan, pelaku kekerasan seksual di sekolah paling banyak dilakukan oleh guru olahraga sebanyak 40 persen dan 13,3 persen adalah guru agama.

“Selebihnya adalah guru kesenian, guru Komputer, guru IPS, guru Bahasa Indonesia dan lain-lain,” urainya.

Lalu bentuk kekerasan seksualnya itu mulai dari sodomi, perkosaan, pencabulan maupun pelecehan seksual atau juga melakukan oral sex.

“Jumlah korban itu mencapai 123 anak di tahun 2019, 71 adalah anak perempuan dengan 52 anak laki-laki, adapun jumlah pelaku total 21 orang,” paparnya.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement

Trending

Bekas Ketua DPRD Kota Gorontalo Jadi Tersangka Narkoba 46 Bekas Ketua DPRD Kota Gorontalo Jadi Tersangka Narkoba 47
Kriminal2 minggu ago

Bekas Ketua DPRD Kota Gorontalo Jadi Tersangka Narkoba

Kronologi, Gorontalo – Penyidik Ditresnarkoba Polda Gorontalo resmi menetapkan bekas Ketua DPRD Kota Gorontalo Risman Taha sebagai tersangka atas kasus...

Geger, Seorang Pemuda Ditemukan Tewas di Rumah Anggota DPRD Kabgor 48 Geger, Seorang Pemuda Ditemukan Tewas di Rumah Anggota DPRD Kabgor 49
Kriminal1 bulan ago

Geger, Seorang Pemuda Ditemukan Tewas di Rumah Anggota DPRD Kabgor

Kronologi, Gorontalo – Seorang pemuda berinisial GRM (24) ditemukan tak bernyawa dengan posisi gantung diri di rumah pribadi Wakil Ketua DPRD...

Polisi Tetapkan 3 Tersangka Kasus Penggelapan dan Pengalihan Objek Jaminan Fidusia di Kota Gorontalo 50 Polisi Tetapkan 3 Tersangka Kasus Penggelapan dan Pengalihan Objek Jaminan Fidusia di Kota Gorontalo 51
Kriminal2 bulan ago

Polisi Tetapkan 3 Tersangka Kasus Penggelapan dan Pengalihan Objek Jaminan Fidusia di Kota Gorontalo

Kronologi, Gorontalo – Unit Tipidter Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Gorontalo Kota mengungkap kasus penggelapan dan pengalihan objek jaminan fidusia...

Tindak Lanjut Laporan Masyarakat, Polisi Datangi Room Karaoke Berkedok Rumah Makan 52 Tindak Lanjut Laporan Masyarakat, Polisi Datangi Room Karaoke Berkedok Rumah Makan 53
Kriminal5 bulan ago

Tindak Lanjut Laporan Masyarakat, Polisi Datangi Room Karaoke Berkedok Rumah Makan

Kronologi, Gorontalo – KBO Sat Intelkam Polresta Gorontalo Kota dan Kapolsek Kota Utara mendatangi pemilik rumah makan Kedai 69 yang...

Hendak Selundupkan Cap Tikus, Mobil Pengangkut Bawang Diamankan Polisi di Gorut 54 Hendak Selundupkan Cap Tikus, Mobil Pengangkut Bawang Diamankan Polisi di Gorut 55
Kriminal6 bulan ago

Hendak Selundupkan Cap Tikus, Mobil Pengangkut Bawang Diamankan Polisi di Gorut

Kronologi, Gorontalo – Satu unit mobil pick up dengan nomor polisi DM 8317 BN diamankan aparat Polres Gorontalo Utara (Gorut)...

Disangka Teroris, Seorang Warga Pengidap Gangguan Mental Ditangkap Polisi 56 Disangka Teroris, Seorang Warga Pengidap Gangguan Mental Ditangkap Polisi 57
Kriminal6 bulan ago

Disangka Teroris, Seorang Warga Pengidap Gangguan Mental Ditangkap Polisi

Kronologi, Gorontalo – Kepolisian Resor Gorontalo mengamankan warga berinisial SR alias Arif (35) karena sempat ditenggarai seorang teroris. Penangkapan warga...

Polisi Gerebek Tempat Penyulingan Cap Tikus di Gentuma Raya 58 Polisi Gerebek Tempat Penyulingan Cap Tikus di Gentuma Raya 59
Kriminal7 bulan ago

Polisi Gerebek Tempat Penyulingan Cap Tikus di Gentuma Raya

Kronologi, Gorontalo – Aparat kepolisian dari Polres Gorontalo Utara (Gorut) dibantu Polsek Gentuma Raya, menggerebek satu tempat penyulingan minuman keras...

Polisi Amankan Ratusan Liter Miras dari Sejumlah Lokasi di Gorontalo Utara 60 Polisi Amankan Ratusan Liter Miras dari Sejumlah Lokasi di Gorontalo Utara 61
Kriminal7 bulan ago

Polisi Amankan Ratusan Liter Miras dari Sejumlah Lokasi di Gorontalo Utara

Kronologi, Gorontalo – Kapolres Gorontalo Utara (Gorut) AKBP Juprisan Pratama Ramadhan Nasution, meminta agar masyarakat turut berperan aktif dalam pemberantasan...

Facebook

Advertisement

Terpopuler