Headline
Muktamar NU: KH As’ad Ali Siap Maju Demi Akhiri ‘Gegeran’ di PBNU

Kronologi, Jakarta — Dinamika konstelasi politik jelang Muktamar Nadhlatul Ulama (NU) ke-34 Lampung kian menghangat.
Jika sebelumnya hanya ada dua bakal calon Ketum PBNU, yakni KH Said Aqil Siradj dan KH Yahya Cholil Staquf, kini muncul nama tokoh senior NU yang juga mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (Waka BIN), KH As’ad Said Ali. Kyai As’ad panggilan akrabnya, dikabarkan siap maju memperebutkan kursi NU-1 periode 2021-2026.
Majunya Kyai As’ad ini tak lepas dari kondisi di tubuh NU beberapa hari terakhir yang sangat memperihatinkan akibat benturan kepentingan yang begitu tajam oleh kedua kandidat dan tim sukses masing-masing. Bahkan dianggap sudah mengarah pada perpecahan warga Nahdliyyin.
Hal tersebut membuat para kyai dan tokoh NU di daerah resah dan prihatin.
Sebagaimana diketahui, belakangan masing-masing pendukung dari kubu Said Aqil dan Yahya Cholil saling serang dan melempar isu miring secara terbuka. Mulai dari soal latarbelakang organisasi hingga profil rekam jejak pemikiran dan jaringan kedua tokoh tersebut.
Karenanya, para kyai sepuh NU tidak ingin persaingan Said Aqil dan Yahya Cholil head to head, yang justru dikhawatirkan akan memecah belah NU.
Tokoh muda NU Abdul Hamid Rahayaan mengungkapkan, atas permintaan dan dorongan para kyai, ulama, aktifis dan warga NU, Kyai As’ad telah menyampaikan kesediaannya untuk maju pada Muktamar NU yang akan digelar 23-25 Desember mendatang.
“Maka telah terjadi perubahan komposisi dukungan oleh cabang dan wilaya NU
Kepada bakal calan ketua umum PBNU yang semula hanyalah KH Said Aqil Siroj dan Gus Yahya,” ujar Hamid kepada pers di Jakarta, Sabtu (11/12/2021).
Dia menyebut, sejak awal KH As’ad Said Ali sebenarnya tidak ada niatan bahkan keinginan untuk mencalonkan diri sebagai calon ketua umum PBNU. Namun, ‘gegeran’ di tubuh PBNU yang kian memanas membuat Kyai Said akhirnya bersedia maju.
“Maka itu, KH As’ad Said Ali menyatakan kesediannya untuk maju sebagai calon ketua umum PBNU,” ungkap Hamid.
Selain itu, lanjutnya, banyak kyai NU di daerah, yang khawatir jika Said Aqil terpilih sebagai ketua umum PBNU atau pun Gus Yahya, maka konflik sulit di hindari, sehingga NU dan warga NU yang menjadi korban.
Untuk itulah, perlu ada figur calon ketua umum PBNU yang memiliki kemampuan dan kepedulian untuk memenej semua perbedaan yang ada pada PBNU untuk menjadi rahmat untuk NU, warga NU dan semua rakyat dan bangsa Indonesia.
“Warga NU berharap bahwa dengan majunya KH As’ad Said Ali adalah solusi terhadap pertikaian yang terjadi dan semoga muktamar berjalan aman damai dan menghasilkan pemimpin yang sejuk dan dapat menjadi perekat antara sesama warga NU,” terang tokoh Maluku ini.
“Dan yang sangat penting ialah perekat bagi sesama warga bangsa Indonesia dan dapat bersama-sama dengan pemerintah mencarikan solusi atas permasalahan bangsa, demi ketentraman, kemaslahatan, kejayaan dan ke makmuran rakyat bangsa dan negara. Semoga Allah meridhohi segala usaha dan niat baik kita sekalian, amiin yarobbal alamin,” pungkasnya.
Editor: Alfian Risfil A
-
Regional6 hari ago
Ajudan Kapolda Gorontalo Ditemukan Tak Bernyawa, Ada Luka Tembak
-
Regional6 hari ago
Polda Gorontalo Angkat Suara soal Temuan Mayat Ajudan Kapolda
-
Regional7 hari ago
Anak 11 Tahun Diduga Dilecehkan Kepala Desa di Mootilango
-
Regional4 hari ago
Pendapat Dokter Forensik Mabes Polri usai Visum Briptu Rully
-
Regional4 hari ago
Polda Gorontalo: Briptu Rully Bukan Ajudan Kapolda, tapi Spripim Pengamanan
-
Regional5 hari ago
Olah TKP Penemuan Mayat Ajudan Kapolda Selesai, Police Line Dicopot
-
Regional5 hari ago
Polda Gorontalo Ucapkan Bela Sungkawa untuk Almarhum Briptu R
-
Headline6 hari ago
BEM UI Bikin Meme Puan Berbadan Tikus, Teddy Garuda: Mahasiswa Jangan Sampai Jadi Pion