Nasional
Rencana Rekrut Santri Jadi Tentara Jangan Hanya Demi Pencitraan

Kronologi, Jakarta – Rencana KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurrachman yang akan merekrut santri sebagai prajurit TNI, diharapkan bukan sekedar pencitraan. Apalagi, hal itu bukan hal baru dan loyalitas santri dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan, sudah teruji.
“Saya berharap semua program negara tidak untuk pencitraan. Karena sebuah kebijakan menjadi tidak bagus bila patokannya pada pencitraan dan bukan pada kepentingan rakyat,” kata Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid di Media Center DPR/MPR/DPD RI, Senayan, Rabu (8/12).
Hal itu disampaikannya dalam diskusi Empat Pilar MPR RI bertema TNI Rekrut Santri untuk Memperkokoh NKRI. Sehingga menurutnya, rencana perekrutan santri perlu dievaluasi oleh semua pihak.
“Sehingga tidak terjebak pada kegiatan yang hanya memunculkan citra namun tidak bermakna. Dimana belakangan ini, hal itu ditambah dengan masifnya media sosial, yang hanya mengambil kulit luar dari suatu hal,” ujarnya.
Sepanjang yang diketahuinya, perekrutan santri menjadi tantara adalah program yang sudah lama dilakukan oleh TNI. Itupun masih ada tentara yang terpapar paham radikalisme.
“Apalagi bila tidak dilakukan, tentu akan makin banyak lagi yang terpapar. Sehingga, menjadi tugas kita semua untuk ikut mengawasi. Antara lain, berapa komposisi santri yang direkrut menjadi prajurit, berapa anggaran dan bagaimana keluarannya, tentu Komisi I DPR akan ikut mengevaluasi,” tandasnya.
Menurutnya, dari sisi keinginan KSAD untuk merekrut santri, tidak ada yang salah. Meskipun, ada saja yang menganggap hal itu sebagai pencitraan.
Dia menambahkan, Hari Pahlawan yang selalu diperingati pada tanggal 10 November, tak lepas dari adanya Resolusi Jihad yang dikeluarkan oleh KH Hasyim Asyhari.
“Di mana seruan itu disambut oleh para santri dan laskar-laskar. Jadi, perekrutan santri menjadi tantara bukan hal baru dan hanya menjaga tarikan sejarah,” tegasnya.
Dia melihat, perekrutan tersebut sebagai Langkah TNI untuk memberikan ruang kepada para santri. Khususnya bagi mereka yang memiliki minat untuk menjadi prajurit.
-
Regional6 hari ago
Ajudan Kapolda Gorontalo Ditemukan Tak Bernyawa, Ada Luka Tembak
-
Regional6 hari ago
Polda Gorontalo Angkat Suara soal Temuan Mayat Ajudan Kapolda
-
Regional7 hari ago
Anak 11 Tahun Diduga Dilecehkan Kepala Desa di Mootilango
-
Regional4 hari ago
Pendapat Dokter Forensik Mabes Polri usai Visum Briptu Rully
-
Regional4 hari ago
Polda Gorontalo: Briptu Rully Bukan Ajudan Kapolda, tapi Spripim Pengamanan
-
Regional5 hari ago
Olah TKP Penemuan Mayat Ajudan Kapolda Selesai, Police Line Dicopot
-
Headline7 hari ago
Soal Tolak Timnas Israel, Gus Yahya PBNU: Apa Gunanya Buat Palestina?
-
Regional5 hari ago
Polda Gorontalo Ucapkan Bela Sungkawa untuk Almarhum Briptu R