Kronologi, Jakarta – Topografi Korea Selatan terdiri dari 70 persen pegunungan, dan sekitar 30 persen lahan yang layak huni untuk jadi pemukiman. Maka tak heran jika mendaki jadi hobi yang sangat populer di Korea Selatan. Faktanya, dari sekitar 51,6 juta penduduknya, 32 juta orang disebut hiking setidaknya setahun sekali.
Tidak hanya itu, deungsan, mendaki gunung dalam bahasa Korea, merupakan olahraga yang membantu perekonomian Negara Ginseng ini.
Pada 2018 lalu, setidaknya KRW 2.724.764.000 (sekitar Rp33,2 triliun) nominal yang dihabiskan penduduk Korea Selatan untuk membeli perlengkapan mendaki.
Angka tersebut dilaporkan lebih besar dari jumlah pembelian tiket bioskop ataupun kosmetik. Setidaknya 22 taman nasional di Korsel menyambut sekitar 45 juta pengunjung setiap tahunnya.
Maka jangan heran, jika laporan antrean panjang untuk mengambil foto di puncak-puncak gunung menjadi berita utama setiap akhir pekan atau libur nasional.
Deungsan bahkan bisa disebut “obsesi nasional” yang populer khususnya di kalangan penduduk setengah baya.
Bagi warga Korsel, deungsan bukan sekadar olahraga atau aktifitas rekreasi, tapi sudah menjadi ritual dengan budaya tersendiri, mulai dari kegemaran berbelanja melengkapi perlengkapan mendaki, persaingan sehat berlomba mendaki beragam gunung, sampai tradisi berbagi tradisi makanan dan minuman yang dibawa saat pendakian gunung.
Penulis: Rina
Discussion about this post