Kronologi, Gorontalo – Dua sekolah di Gorontalo, yakni SMK N 1 Limboto dan SMA N 1 Tibawa, terlibat tawuran pada Senin (29/11/2021) lalu. Mirisnya, tawuran itu terjadi beberapa hari setelah peringatan Hari Guru Nasional pada 25 November lalu.
Tawuran itu terjadi setelah sebelumnya kedua sekolah tersebut menggelar pertandingan futsal persahabatan pada Jumat pekan lalu. Saat jalannya pertandingan, kedua tim saling cekcok hingga terjadi baku pukul.
Salah satu siswa bernama Febriansyah Mahmud (17), dari SMA N 1 Tibawa, mengaku jadi korban pengeroyokan dalam insiden tersebut.
“Saya tidak ingat lagi siapa-siapa yang memukul saya. Saya hanya mencoba menghindari pukulan,” ungkap Febriansyah.
Kelvin Abdullah (18) yang juga siswa SMA 1 Tibawa, mengatakan, untuk menyudahi cekcok itu mereka berencana menggelar pertandingan lanjutan.
Kelvin dan 15 orang temannya kemudian mendatangi SMK N 1 Limboto. Tak disangka, salah satu siswa SMK N 1 Limboto yang mengetahui kehadiran mereka justru memanggil kawannya, yang jumlahnya lebih banyak. Alhasil, Kelvin, yang kalah jumlah diserbu menggunakan sajam dan kayu.
Kelvin menuturkan, tepat di depan gerbang sekolah, seorang guru yang baru keluar dari mobil sempat mengeluarkan semacam instruksi kepada muridnya sebelum penyerbuan itu terjadi.
“Sambil merokok guru itu bertanya, ‘ini yang datang dari sekolah mana?’ Kami tidak memberi jawaban. Lalu guru itu mengucapkan kata ‘tada’ (hajar),” beber Kelvin.
Akibat penyerbuan itu, salah satu teman Kelvin menjadi korban, dan sudah melapor ke kepolisian. Pihak polisi saat ini sedang melakukan penyelidikan.
Belum ada keterangan dari pihak sekolah dalam insiden ini. Kronologi.id masih berupaya menghubungi pihak sekolah.
Penulis: Even Makanoneng
Discussion about this post