Rabu, Juni 29, 2022
KRONOLOGI.ID
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Regional
  • Internasional
  • Politik
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Opini
No Result
View All Result
KRONOLOGI.ID
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Regional
  • Internasional
  • Politik
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Opini
No Result
View All Result
KRONOLOGI.ID
No Result
View All Result
Home Tekno Literasi Digital

Reza Aditya Ungkap Cara Menyikapi Komen Julid di Medsos ala Influencer

REDAKSI by REDAKSI
11/11/2021
in Literasi Digital
Reza Aditya Ungkap Cara Menyikapi Komen Julid di Medsos ala Influencer

Kronologi, Jakarta – Kebebasan berekspresi di media sosial bisa kita lihat tak hanya dari unggahan beragam konten saja tetapi juga dari hebohnya komentar para netizen. Saat ini bahkan kolom komentar kerap menjadi sumber pertikaian di medsos yang tak jarang berujung pada pertikaian di dunia nyata bahkan hingga ke ranah hukum.

Sebab meski banyak orang bisa menghandle beragam komentar julid para netizen, tak jarang juga yang sangat emosional menghadapinya.

Menurut seorang influencer yang juga artis sinetron, Reza Aditya, dalam Webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, Selasa (9/11/2021), baik unggahan atau komentar positif juga negatif di medsos harus disikapi dengan bijak.

“Tidak perlu diseriusi apapun komen julid yang ada di sosmed. Anggap saja dunia medsos itu tidak real dan jangan bawa perasaan,” ujar Reza dalam webinar yang dipandu oleh Tony Thamrin ini.

Ia juga mengakui bahwa saat ini banyak netizen mengungkapkan kebebasan berekspresi dan beropini di medsos dan sebagai influencer pernah mendapati komentar beragam komentar termasuk komen julid yang bisa menjatuhkan mental.

Agar tidak terpengaruh oleh hal – hal negatif tersebut termasuk komen julid, Reza mengaku langsung menghapusnya.

“Ketika komen itu julid saya langsung delete itu bukan menjadi masalah besar untuk saya karena saya enggak kenal juga sama orang itu,” jelas Reza lagi.

Reza juga mengatakan, ia menganggap komen komen julid tidak membawa pengaruh baik untuk dirinya.

“Saya lebih penting untuk nothing to lose saja dan saya nggak mau baperan. Kalau kita bawa perasaan ya sudah habis,” tegasnya.

Hal yang sama juga dikatakan oleh Fajar Sidik, Zinester & Podcaster at 30degree Media Network,  bahwa jika dicermati memang ada banyak komentar-komentar di medsos semisal tik tok dan Instagram negatif. Dan jika yang berkomentar itu kita kenal atau teman kita sendiri, sebaiknya kita bisa menegurnya.

“Tergantung kita bagaimana kita melihat hal tersebut sehingga kita bisa mengingatkan orang yang berkomentar negatif kalau itu tidak bagus. Atau ingatkan juga bahwa komentar komentar negatif itu bisa dikenakan hukuman jika komentar kita menyinggung perasaan orang lain,” ujar Fajar.

Selain itu, kata Fajar, apalagi jika sampai komentar itu menebar ketakutan atau mengancam. Hal itu tidak boleh karena berlakulah dengan baik di media sosial. Kalau misal kita menemukan konten-konten negatif jangan kita abaikan saja.

“Jika ada komentar jelek jelek abaikan saja dan jangan berkomentar yang jelek. Karena mereka yang upload konten-konten itu akan senang kalau kita berkomentar,” ujarnya.

Selain Fajar dan Reza juga hadir pembicara lain yaitu Yoseph Sesfaot Kepala SDK Yaswari Se V dan Alex Iskandar, MBA, Managing Director.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Editor: Zulhamdi
Tags: Komen JulidMedia SosialReza Aditya
alterntif text
Previous Post

Wawasan Kebangsaan Akan Meminimalisir Gesekan di Masyarakat

Next Post

PT Mahkota Pastikan Penuhi Cicilan Skema PKPU Bulan Ini

Related Posts

Fenomena Politisi Eksis Bermedsos, Tidak Cukup hanya Tebar Pesona

Fenomena Politisi Eksis Bermedsos, Tidak Cukup hanya Tebar Pesona

28/04/2022
Cara Mendeteksi Ancaman Keamanan di Medsos

Pemda Pohuwato Berlakukan Pengawasan Akun Medsos bagi ASN dan PPPK, Kenapa?

27/04/2022
Penting Miliki Wawasan Kebangsaan dan Nilai Pancasila saat Bermedia Sosial

Adam Deni Jadi Tersangka Kasus ITE, Polisi Ingatkan Warga Jangan Sembarangan Gunakan Medsos

03/02/2022
Tips Bijak dalam Menggunakan Media Sosial

Tips Bijak dalam Menggunakan Media Sosial

03/12/2021
Next Post
PT Mahkota Pastikan Penuhi Cicilan Skema PKPU Bulan Ini

PT Mahkota Pastikan Penuhi Cicilan Skema PKPU Bulan Ini

Demo di Balai Kota DKI, Aliansi BEM Minta KPK Transparan Usut Kasus Formula E

Demo di Balai Kota DKI, Aliansi BEM Minta KPK Transparan Usut Kasus Formula E

Discussion about this post

TERPOPULER

  • Gus Wafi Maimoen Zubair: PPP Harus Usung Anies di Pilpres 2024

    Gus Wafi Maimoen Zubair: PPP Harus Usung Anies di Pilpres 2024

    610 shares
    Share 244 Tweet 153
  • Yenny Wahid: Gus Dur Didepak dari PKB oleh Cak Imin Lewat Muktamar Ancol

    118 shares
    Share 47 Tweet 30
  • Anies Cabut 12 Izin Operasi Holywings, Netizen: Calon RI 1!

    50 shares
    Share 20 Tweet 13
  • Elite Golkar Jelaskan Kehadiran Luhut Bareng Projo di Acara KIB

    46 shares
    Share 18 Tweet 12
  • Karena Masalah Sepele, Seorang Kades di Gorontalo Ditikam Warga

    32 shares
    Share 13 Tweet 8

TOP STORIES



Follow us on social media:

  • Tentang Kronologi.id
  • Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber

© 2018 Kronologi.id. All right reserved

No Result
View All Result
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Regional
  • Internasional
  • Politik
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Opini

© 2018 Kronologi.id. All right reserved